Kilas Balik Bus Bireuen Ekspress, Jasa Transportasi Legendaris dari Kota Aceh
Selain PO Bus PMTOH yang sudah dikenal masyarakat Aceh, armada bus yang satu ini juga tak kalah legendaris dan jadi primadona.
Selain PO Bus PMTOH yang sudah dikenal masyarakat Aceh, armada bus yang satu ini juga tak kalah legendaris dan jadi primadona.
Kilas Balik Bus Bireuen Ekspress, Jasa Transportasi Legendaris dari Kota Aceh
Jasa transportasi bus sudah hadir di sela-sela masyarakat Indonesia sudah cukup lama. Sebelum adanya transportasi udara yang jarak tempunya relatif singkat, bus-lah yang menjadi andalan ketika bepergian.
Perusahaan Otobus (PO) di Pulau Sumatera tentu banyak memiliki banyak nama. Beberapa di antaranya sudah berdiri puluhan tahun atau lebih tepatnya sebelum hingga sesudah proklamasi kemerdekaan. (Foto: dishub.acehprov.go.id)
-
Bagaimana PMTOH berhasil menjadi pemain utama di pasar transportasi bus Aceh-Medan? Setelah tahun 1964, PMTOH kembali berdiri dan seiring berjalannya waktu perusahaan ini mulai menguasai pasar transportasi bus jalur Aceh-Medan, bahkan menjadi pemain utamanya.
-
Mengapa PO Bus Sibual-buali dianggap sebagai pionir bus jarak jauh di Sumatera? Maka dari itu, bus dengan corak warna merah-merah ini dinobatkan sebagai pionir bus jarak jauh yang mampu mengarungi medan jalan di Sumatera yang masih penuh dengan hutan dan jalan yang rusak.
-
Apa saja jenis transportasi umum yang ada di Bandung pada tahun 1971? Ketika itu, hanya dua jenis kendaraan umum yang mengaspal di jalanan kota kembang, yakni becak dan Bemo.
-
Apa yang menjadikan PO Bus ALS sebagai operator bus terjauh dan terpanjang di Indonesia? Melihat trayek bus yang sangatlah panjang yakni dari Medan hingga ke Jember, Jawa Timur membuat ALS dinobatkan sebagai operator bus dengan rute terjauh dan terpanjang di Indonesia.
-
Ke mana rute terjauh bus PMTOH? Lebarkan Sayap Seiring berjalannya waktu, PMTOH semakin berkembang sehingga berhasil membuka trayek baru yaitu Medan-Jakarta-Solo pada tahun 1980 sampai sekarang ini.
-
Apa yang menjadi cikal bakal sejarah penerbangan sipil di Indonesia? Pesawat persembahan dari masyarakat Aceh ini menjadi langkah besar industri penerbangan sipil di Indonesia. Saat ini, orang-orang bisa menikmati penggunaan transportasi udara yang jauh lebih nyaman dan aman tentunya. Namun, tidak banyak yang tahu bagaimana sejarah awal mula penerbangan sipil di Indonesia. Adanya transportasi udara ini berkat tokoh dan masyarakat terdahulu yang ikut andil dalam menorehkan sejarah penerbangan sipil di Indonesia.
Salah satu perusahaan bus yang legendaris dan cukup eksis pada masanya berada di Provinsi Aceh bernama Bireuen Ekspress atau biasa dikenal dengan singkatan "BE". Pada masa beroperasinya, Bus BE melayani rute Banda Aceh, Sigli, Lhokseumawe, sampai ke Kuala Simpang.
Lantas, bagaimana kisah perjalanan dari jasa transportasi legendari dari Aceh? Simak ulasan informasinya berikut ini.
Didirikan Dua Sahabat
Mengutip dari beberapa sumber, Bireuen Ekspress berdiri pada tahun 1974 oleh dua sahabat karib yaitu Asyek Bin H Yusuf dan Yusri Nandek. Untuk memulai usaha ini, mereka berdua memulai dari pabrik kerangka bus atau Karoseri.
Mereka berdua yang cukup berpengaruh dalam perkembangan Kabupaten Bireuen ini sebisa mungkin menyulap bodi bus se-menarik mungkin. Hal tersebut guna memancing dan menarik minat masyarakat Aceh khususnya di Lintas Utara Timur.
Seiring berjalannya waktu, nama BE pun semakin didengar dan mencuri perhatian penumpang untuk mencoba jasa transportasi yang satu ini. Secara umum, bus ini sangatlah terkenal di Juang Bireuen. (Foto: Youtube/TINGKAP HISTORI)
Gunakan Minibus Bekas
Ketika awal berdirinya BE, hampir seluruh unitnya dikerjakan di rumah rangka bus. Kedua sahabat tersebut sempat menggunakan minubus jenis Toyota Hiace tua.
- Bus Telolet Lagi-Lagi Makan Korban, Bocah Terlindas Saat Mengejar dengan Sepeda
- Pakai Minibus Hitam, Presiden PKS Ahmad Syaikhu Sambangi Markas PKB
- Terlibat Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Sejarah Panjang Bus Primajasa
- Perusahaan Bus Pariwisata ini Ternyata Milik Jenderal TNI, Sosoknya Pernah Jadi Kasad di Era 3 Presiden RI yang Berbeda
Minibus-minibus tua itu pun dikerjakan di Medan, Sumatera Utara. Kemudian, mereka menyulap minibus tersebut menjadi angkutan transportasi yang menghasilkan.
Tahun 1976, salah satu pemiliknya yaitu Yusri Nande pun sangat terpesona dengan armada tersebut. Pada akhirnya ia memutuskan untuk menambah satu minibus yang serupa guna menjadi jasa angkutan di Beureun.
Miliki Puluhan Unit
Pada tahun 1978, puncak kejayaan perusahaan bus Bireuen Ekspress ini sudah memiliki armada kurang lebih 60 unit. Dengan puluhan unit tersebut, mereka bisa mengangkut penumpang dan memperkerjakan ratusan orang.
Melansir dari dishub.acehprov.go.id seiring berjalannya waktu, banyak perusahaan-perusahaan bus dari kabupaten lain yang memutuskan untuk bergabung dengan BE. Sampai pada akhirnya perusahaan ini berubah menjadi CV. Bireuen Ekspress.
Dirikan Karoseri Sendiri
Selain mendirikan jasa transportasi bus, dua sahabat karib ini rupanya pelan-pelan mulai membeli mobil colt diesel bak terbuka yang kemudian mereka sulap menjadi minibus. Inovasi ini rupanya cukup menjanjikan bagi mereka berdua.
Sekitar tahun 1978, inovasi dan kreativitas mereka berdua pun merembet ke perusahaan karoseri yang kemudian diberi nama Karya Teknik. Seiring berjalannya waktu, muncul merk karoseri lainnya yang didirikan oleh pekerja-pekerja di Karya Teknik.
Nasibnya Sekarang
Eksistensi Bireuen Ekspress semakin memudar. Terakhir menurut catata Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bireuen, jika armada bus ini hanya menyisakan 7 unit saja.
Meski pamornya kalah dengan transportasi yang kian modern dan aksesnya lebih mudah, bus BE harus menghadapi itu semua dengan melayani penumpang dari kalangan pekerja hingga pelajar.
Selain mengangkut penumpang, beberapa armadanya juga kerap disewakan untuk mengangkut rombongan pengantin dan juga wisatawan ke Banda Aceh dan beberapa kota lainnya.