Lantik Kepala Sekolah SMA/SMK Sumut, Ini Pesan Gubernur Edy Rahmayadi

Libatkan Politik Praktis

Pelantikan yang berlangsung di Aula Tengku Rizal Nurdin tepatnya pada hari ini (9/8), Edy mengingatkan bahwa tidak melibatkan siswa dan sekolah untuk politik praktis. Mengingat sebentar lagi Pemilu dan Pilkada serentak tahun depan.

Mantan Ketua Umum PSSI itu menegaskan kepada Kepala Sekolah yang sedang dilantik bahwa tugas siswa hanyalah menimba ilmu dan ia tidak ingin dibawa ke ranah yang bukan seharusnya (politik praktis).

"Saya tak mau anak-anak saya dibawa ke tempat yang tak pada tempatnya. Mereka harus tahu demokrasi, tapi tak boleh ikut campur dalam politik praktis. Mereka menimba ilmu,"

tegas Edy Rahmyadi mengutip dari laman resmi Pemprov Sumut (9/8)

Sayangi Murid

Tak hanya itu, Edy juga mengimbau kepada 10 Kepala Sekolah SMA/SMK yang dilantik untuk menyayangi dan melindungi para muridnya. Menurutnya, masa depan Sumatra Utara ada di tangan mereka yang sedang menimba pendidikan SMA maupun SMK.

"Sayangi mereka, lindungi mereka dari gangguan yang mengganggu masa depan mereka. Karena masa depan bangsa ada di pundak mereka. Tugas anda mendidik, tapi saya tak senang anda kasar dalam mendidik. Semoga saya tak salah melantik anda,"

ucap Edy Rahmayadi

Jabatan Penting

Edy Rahmayadi menegaskan bahwa jabatan kepala sekolah lebih tinggi dari jabatannya. Karena merekalah yang mendidik calon-calon penerusnya di masa yang akan datang. Juga demi kemajuan Sumatra Utara.

Lantik 10 Kepala Sekolah

Adapun 10 Kepala Sekolah yang dilantik oleh Edy Rahmayadi secara daring maupun luring, yaitu Muhammad Sofa Ananda sebagai kepala SMKN 9 Medan, Beslon Samosir sebagai kepala SMKN 1 Pematangsiantar, Saidi Antonius Simanjuntak sebagai Kepala SMKN 1 Sibirubiru Deliserdang, Wilma Handayani sebagai Kepala SMKN 8 Medan, Hidup Simanjuntak sebagai Kepala SMKN 5 Medan, Asnah sebagai Kepala SMKN 3 Medan.