Alasan SMK Lingga Kencana Depok Gelar Perpisahan di Subang yang Berujung Petaka
10 Siswa dan guru SMK Lingga Kencana Depok tewas usai kecelakaan tersebut
10 Siswa dan guru SMK Lingga Kencana Depok tewas usai kecelakaan tersebut
Alasan SMK Lingga Kencana Depok Gelar Perpisahan di Subang yang Berujung Petaka
Acara Perpisahan Siswa SMK Lingga Kencana Depok berujung petaka. 10 Orang guru dan muridnya meninggal dunia usai terlibat kecelakaan maut di kawasan Subang, Bandung, Jawa Barat pada Sabtu (11/5) malam hari.
Bagian Informasi Yayasan Kesejahteraan Sosial (YKS) SMK Lingga Kencana, Dian Nurfarida mengungkap alasan acara perpisahan digelar di Subang..
Hal ini karena sudah menjadi kesepakatan dalam forum rapat antara siswa, guru dan wali murid.
"Kenapa pilih ke Bandung karena tempat itu sudah disepakati sebelumnya, antara wali murid dan orang tua. Kami sudah rapat beberapa kali untuk menentukan tempat. Jadi tempat itu tidak sekonyong-konyong atau tiba-tiba ditentukan," kata Dian di SMK Lingga Kencana Depok, Minggu (12/5).
Dian menjelaskan, acara tersebut sebelumnya telah dibentuk pihak panitia yakni pihak guru. Bahkan panitia acara juga telah melakukan survei lokasi acara.
Termasuk pemesanan PO bus melalui agen travel. Kegiatan perpisahan itu pun, kata Dian, tidak rutin setiap tahun dilaksanakan di luar kota. Bahkan pihak siswa juga tidak memiliki kewajiban untuk turut serta.
"Jadi sebenarnya yang kami lakukan itu adalah kesepakatan dengan orangtua murid dan guru," kata Dian.
Singkat cerita, kegiatan itu diikuti oleh 157 yang terdiri murid dan guru dengan menaiki 3 unit bus yang telah disewa.
Namun nahas, acara yang semestinya diwarnai riang gembira malah berbuah petaka, salah satu rombongan bus harus terlibat kecelakaan.
Dian menyebut, salah satu bus yang yang terlibat kecelakaan sebanyak 32 orang mulai dari lika berat dan ringan.
Lalu 10 orang dinyatakan meninggal salah satunya merupakan guru dan satu orang adalah seorang pengendara motor.
Untuk para korban jiwa dari pihak sekolah saat ini telah dilakukan pemakaman. Enam di antaranya di TPU Parung Bingung, Depok, Jawa Barat, lalu selebihnya di masing-masing domisili.