Mengenal Batu Siungkap Ungkapon, Upacara Adat Toba Penentu Hasil Panen Berkualitas
Tradisi Batu Siungkap Ungkapon menjadi salah satu warisan budaya masyarakat Batak Toba yang diterapkan di ranah pertanian. Warga setempat menggelar tradisi ini sebagai panduan dalam melakukan proses penanaman hingga bisa menghasilkan panen yang berkualitas.
Tradisi batu siungkap ungkapon menjadi salah satu warisan budaya masyarakat Batak Toba yang diterapkan di ranah pertanian. Warga setempat menggelar tradisi ini sebagai panduan dalam melakukan proses penanaman hingga bisa menghasilkan panen yang berkualitas.
Melansir laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, tradisi tersebut merupakan ciri khas dari masyarakat adat yang tinggal di kawasan kaldera Toba yang memang menggantungkan hidup sebagai penggarap lahan.
-
Siapa saja yang dibebani dengan pajak di Sumut? Pajak adalah pembayaran wajib yang harus dibayarkan oleh individu atau badan usaha kepada pemerintah sesuai dengan undang-undang.
-
Apa yang diresmikan oleh Prabowo Subianto di Sukabumi? Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meresmikan lima titik sumber air di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023).
-
Siapa saja yang terlibat dalam kerja bakti di Sumut? Saat kerja bakti, tak jarang terjadi komunikasi yang intens antarwarga.
-
Bagaimana Imlek dirayakan di Sumut? Sejarah perayaan Imlek di Indonesia telah ada sejak abad ke-15 ketika pedagang Tionghoa datang ke Nusantara. Perayaan ini telah menjadi bagian dari budaya Indonesia, dengan tradisi seperti memasang lampion, menyiapkan makanan khas Imlek, dan memberikan angpao.
-
Bagaimana pesan berantai lucu menyebarkan kebahagiaan di Sumut? Dengan kemudahan teknologi, pesan-pesan ini tidak hanya menawarkan hiburan sejenak, tetapi juga menciptakan ikatan sosial yang kuat di antara pengirim dan penerima. Pesan berantai lucu sering kali mengambil bentuk meme, teka-teki, atau anekdot humoris yang dirancang untuk mengundang senyum dan tawa. Fenomena ini mengilhami kreativitas dalam menyusun pesan-pesan yang tidak hanya menghibur tetapi juga mungkin menginspirasi orang lain untuk berpartisipasi dan berbagi kembali, menciptakan lingkaran positif yang memperkaya interaksi sosial di dunia maya.
-
Kapan Soeharto bertugas di Sulawesi Selatan? Soeharto dan keluarga BJ Habibie sudah saling kenal dan dekat sejak tahun 1950. Kala itu, Soeharto berdinas di Sulawesi Selatan dan kebetulan rumah BJ Habibie tepat di depan markasnya, Brigade Mataram.
Bagi masyarakat setempat, aktivitas menanam padi bukan hanya sekadar kegiatan berladang tanpa makna, sehingga membutuhkan sebuah ritus agar rasa syukur dari hasil panen bisa diberkati oleh para leluhur. Berikut informasinya.
Media Penentu Hasil Panen Masyarakat Batak Toba di Masa Lampau
Tradisi adat Batak
boombastis.com ©2020 Merdeka.com
Masyarakat Batak Toba di Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan (dahulu bernama Lembah Bakara) percaya, ritual yang berpusat pada medium batu itu mampu menghasilkan kualitas beras super.
Batu siungkap ungkapon merupakan upacara membuka batu bundar dengan penutup kerucut yang juga terbuat dari batu. Mereka akan melakukan ritual tersebut selama tujuh hari tujuh malam sebelum melaksanakan aktivitas bercocok tanam.
Penggunaan medium batu tersebut bisa mengundang semut yang dipercaya bisa menentukan bibit yang akan ditanam akan menghasilkan panen yang seperti apa.
Media Komunikasi dengan Leluhur
Miftah Nasution menuliskan bahwasanya batu siungkap ungkapon merupakan media komunikasi dengan leluhur agar masa pengelolaan tanaman padi diberi keselamatan dan keberkahan hingga menghasilkan panen yang baik.
Dalam kepercayaan masyarakat sebelum masuknya agama Kristen, sang tokoh adat yang memimpin jalannya upacara akan berkomunikasi dengan tondi (roh leluhur) yang mendampingi kehidupan di dunia. Di sana akan ada penerimaan nasihat, terutama terkait pertanian melalui perantara semut-semut khusus.
Sayangnya, saat ini tradisi batu siungkap ungkapon sudah langka karena masyarakat sudah banyak mengandalkan kemajuan teknologi dalam melakukan aktivitas pengelolaan tanaman padi.
Tata Cara Pelaksanaan Upacara
Melansir laman gobatak, pelaksanaan upacara adat batu siungkap ungkapon biasanya akan dijalankan oleh sang pemimpin (Raja Sisingamangaraja di Lembah Bakara). Mulanya, raja bersama tokoh adat akan memberikan persembahan dengan menyembelih seekor kuda atau kerbau di atas batu berbentuk cekung.
Saat disembelih, darah hewan akan menetes di atas batu siungkap ungkapon yang kemudian mengalir sampai ke bagian bawah (Barus). Setelah beberapa hari ditinggal, area batu akan dipenuhi oleh semut merah yang nantinya menjadi penentu langkah pertanian.
Jika yang keluar hanya semut merah saja, maka tandanya sebagian tanah tidak akan menghasilkan panen yang baik. Namun jika semut merah dengan telur putih yang keluar, pertanda tanaman akan menghasilkan panen yang bagus dan tidak diserang hama.
Tak lama, pemimpin langsung menyampaikan waktu serta teknis penanaman kepada para petani sehingga mereka bisa mempersiapkannya.
Pernah Dianggap Sesat
Kuatnya unsur spiritual di ritus tersebut, membuat eksistensinya pernah dianggap sesat oleh salah satu penyebar agama Kristen di masa penjajahan Belanda bernama Ludwig Ingwer Nommensen.
Ludwig yang merupakan misionaris zending utusan Seminari Rheinische Missionsgesellschaft dari Wupertal-Barmen, Jerman itu menganggap kegiatan tersebut berlawanan dengan agama, sehingga mengarahkan masyarakat agar tidak meneruskannya.
Untuk informasi, ia menyebarkan Kristen di periode awal abad ke-19. Saat itu misinya jelas, masyarakat dilarang melakukan praktik-praktik yang berlawanan dengan aturan gereja dan jika ada yang nekat melakukannya akan dianggap sesat.