Pakai Sistem Pengangkutan Terjadwal, Begini Cara Pengelolaan Sampah di Medan
Saat ini, pengelolaan sampah di sejumlah kecamatan di Kota Medan menerapkan sistem pengangkutan sampah terjadwal bagi warga.
Pengelolaan sampah menjadi salah satu program prioritas Wali Kota Medan Bobby Nasution dalam membangun Kota Medan. Pasalnya, sampai saat ini sampah masih menjadi pekerjaan rumah paling besar bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Medan.
Bobby terus melakukan perbaikan sistem pengelolaan sampah di kota ini, salah satunya dengan membuat kebijakan mengalihkan sebagian kewenangan pengelolaan persampahan dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan kepada kecamatan. Hal ini dilakukan agar penanganan sampah bisa menjangkau ke akar masyarakat.
-
Apa saja yang ditawarkan tempat wisata di Sumedang? Tempat wisata Sumedang akan memberikan pengalaman seru dan menarik selama liburan. Tempat wisata Sumedang ini sayang untuk dilewatkan.
-
Siapa saja yang dibebani dengan pajak di Sumut? Pajak adalah pembayaran wajib yang harus dibayarkan oleh individu atau badan usaha kepada pemerintah sesuai dengan undang-undang.
-
Apa saja tempat wisata yang bisa dikunjungi di Sumedang? Sumedang, sebuah kabupaten di Jawa Barat yang terkenal dengan tahu dan sambalnya, ternyata memiliki banyak tempat wisata yang menarik dan populer. Mulai dari wisata alam, budaya, hingga religi, Sumedang menawarkan berbagai pilihan destinasi yang bisa Anda kunjungi bersama keluarga, teman, atau pasangan.
-
Kapan Sawah Segar Sentul buka? Sawah Segar Sentul buka setiap Selasa–Minggu pukul 09.00-18.00 WIB saat weekdays. Saat weekend, buka pukul 08.00-18.00 WIB.
-
Kapan Bukit Sulap sering kali menghilang? Uniknya, sering kali bukit ini menghilang dan bisa muncul kembali. Tentu bukan semata-mata hilang, melainkan bukit itu tertutup oleh kabut yang menyelimuti saat pagi hari.
-
Bagaimana Imlek dirayakan di Sumut? Sejarah perayaan Imlek di Indonesia telah ada sejak abad ke-15 ketika pedagang Tionghoa datang ke Nusantara. Perayaan ini telah menjadi bagian dari budaya Indonesia, dengan tradisi seperti memasang lampion, menyiapkan makanan khas Imlek, dan memberikan angpao.
Terkait kebijakan tersebut, saat ini kecamatan di Kota Medan semakin berbenah dalam hal menangani sampah. Di antaranya dengan membuat bank sampah hingga menerapkan sistem pengangkutan sampah terjadwal bagi warga.
"Pengalihan kewenangan pengelolaan persampahan kepada kecamatan merupakan tanggung jawab yang harus kami laksanakan sebaik-baiknya. Apalagi bidang kebersihan merupakan salah satu program prioritas Wali Kota," ujar Camat Medan Sunggal, M Odi Anggia Batubara, pada Minggu (28/11).
Odi mengaku, kendala terbesar dalam menangani persoalan sampah ini adalah masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Selain itu, warga masih sulit untuk membuang sampang sesuai dengan jadwal pengangkutan.
"Selain itu masih ada beberapa personel petugas tidak tepat waktu dalam memulai tugasnya dan belum melayani sepenuh hati. Ini tetap kita evaluasi sehingga menjadi tepat sasaran," ujar Odi.
Melansir dari unggahan akun Instagram @pemko.medan pada Senin (29/11), berikut informasi selengkapnya.
Sistem Pengangkutan Sampah Terjadwal
Instagram/@pemko.medan ©2021 Merdeka.com
Odi menjelaskan, di Kecamatan Medan Sunggal sudah diterapkan pengangkutan sampah yang terjadwal. Jadwal pengangkutan dengan armada typer di ruas jalan protokol mulai dilakukan pukul 06.00 WIB sampai 07.15 WIB dan jalur pemukiman pada pukul 07.15 WIB sampai 10.00 WIB.
Kemudian, jadwal pengangkutan untuk jalan kolektor, permukiman, kantor hotel, pasar dan pusat bisnis dilakukan mulai pukul 10.00 WIB sampai 12.00 WIB. Sementara khusus untuk rumah/permukiman warga yang diangkut menggunakan betor, di mulai pukul 07.00 WIB sampai 10.00 WIB dan 11.00 WIB sampai 14.00 WIB.
Selain itu, kini penyapuan jalan di wilayah Medan Sunggal sudah harus dimulai pada pukul 06.00 WIB sampai 11.00 WIB untuk pagi hari dan 13.00 WIB sampai 14.00 WIB untuk siang hari setiap harinya.
"Selain itu, kita juga melaksanakan pengutipan sampah malam dengan patroli dilengkapi 3 orang petugas. Patroli ini kami namakan 'Potong Sampah'. Artinya kita ambil sampah di penampang keranjang sampah yang meluber dan sampah yang tidak ada wadahnya untuk mengurangi tumpukan sampah di pagi hari," ujarnya.
Petugas Kebersihan Swadaya Lingkungan
Inovasi dalam penanganan persoalan sampah ini juga dilakukan di Kecamatan Medan Marelan. Camat Medan Marelan, Muhammad Yunus mengatakan, pihaknya membentuk Petugas Kebersihan Swadaya Lingkungan untuk mengoptimalkan penanganan kebersihan di wilayahnya.
"Alhamdulillah, sudah ada 48 Petugas Kebersihan Swadaya. Mereka ini menambah personel petugas kebersihan yang sudah ada," ujar Yunus.
Kemudian, untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengangkutan sampah, Ia kembali mengkaji rute yang ada dan melakukan perubahan. Personel petugas kebersihan kini bekerja tidak lagi berdasarkan kelurahan namun berdasar rute. Dengan demikian, satu petugas bisa saja menangani dua kawasan berdekatan di dua kelurahan.
"Kini kita mempunyai kewenangan mengubah rute untuk mencapai efisiensi dan efektivitas pengangkutan sampah warga. Jadi ada rute baru," ucapnya.