Pastikan Keamanan Siswa saat PTM, Sopir Angkot di Medan Wajib Vaksinasi Covid-19
Pemerintah Kota Medan saat ini tengah menggenjot vaksinasi Covid-19, khususnya untuk sopir angkutan umum menjelang pelaksanaan PTM.
Sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Medan turun menjadi level 2, sejumlah aktivitas masyarakat mulai dilonggarkan. Salah satunya pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah yang akan segera digelar kembali di daerah ini.
Terkait pelaksanaan PTM itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Medan saat ini tengah menggenjot vaksinasi Covid-19, khususnya untuk sopir angkutan umum. Hal ini dilakukan agar masyarakat maupun pelajar yang menggunakan angkutan umum merasa aman dan terlindungi dari penyebaran Virus Covid-19.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa hidung bengkak saat flu? Virus merusak sel-sel hidung, menyebabkan peradangan dan respons tubuh yang dapat menyebabkan pembengkakan.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
"Level PPKM Kota Medan semakin turun, tentunya aktivitas juga akan dilonggarkan termasuk PTM. Hal yang dikhawatirkan untuk dimulainya PTM adalah di luar gerbang sekolah salah satunya angkutan umum. Oleh karenanya kita lakukan vaksinasi untuk supir angkutan umum," Kata Wali Kota Medan Bobby Nasution pada Kamis (7/10).
Melansir dari unggahan akun Instagram @pemko.medan pada Jumat (8/10), berikut informasi selengkapnya.
Seluruh Sopir Angkot akan Divaksin
Instagram/@pemko.medan ©2021 Merdeka.com
Bobby mengatakan, angkutan umum dikhawatirkan bisa menjadi salah satu tempat terjadinya penularan Covid-19 lantaran banyak pelajar yang sehari-harinya menggunakan alat transportasi ini untuk ke sekolah.
Oleh sebab itu supir angkutan umum harus terjamin bahwa sudah divaksinasi seluruhnya. Saat ini 30 persen dari total supir angkutan umum di Kota Medan yang sudah divaksin.
"Hari ini sudah 30 persen dari 10 ribuan lebih supir angkutan umum yang sudah divaksin. Tentunya ditargetkan seluruh supir angkutan umum akan mendapatkan suntikan vaksin guna menekan dan memutuskan mata rantai penyebaran virus Covid-19," jelas Bobby.
Pemkot Medan saat ini juga tengah mengusahakan bagi para supir angkutan umum yang bukan merupakan warga Medan untuk bisa ikut divaksinasi. Pihaknya tengah berkoordinasi dan berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut dan TNI-POLRI.
"Supir angkutan umum kita bukan hanya dari Medan ada dari Deli Serdang dan Binjai. Untuk itu kita akan koordinasikan dengan Pemprov Sumut agar supir yang tidak memiliki KTP Medan dapat divaksin. Karena vaksin Medan hanya untuk warga Medan," tambahnya.
Diperuntukkan Seluruh Pekerja di Bidang Transportasi
Sementara itu, Kadis Perhubungan Kota Medan Iswar Lubis mengatakan, pelaksanaan vaksinasi ini dibuka seluas-luasnya bagi seluruh pekerja di bidang transportasi, baik itu pengemudi dan juru parkir maupun keluarganya.
"Vaksinasi ini ditargetkan untuk 250 orang per hari. Nantinya, para sopir dan pekerja transportasi dapat mendaftarkan diri ke rumah sehat atau panitia Dinas Perhubungan," kata Iswar.
Meskipun saat ini pihaknya belum mewajibkan supir dan pekerja angkutan umum untuk syarat bekerja, namun Ia mendorong seluruh pekerja transportasi untuk divaksin.
"Kita akan koordinasi dengan Organda untuk mengimbau para supir angkutan umum agar bersedia di vaksin. Jika tidak nanti kita minta organda ikut merazia supir angkutan umum tersebut," jelasnya.