Pentingnya Literasi Keuangan, Wagub Sumut Dorong Program 'Satu Rekening Satu Pelajar'
Wakil Gubernur Sumatra Utara mendorong program 'satu rekening satu pelajar' untuk sebagai upaya memberikan literasi keuangan kepada generasi muda sejak dini.
Untuk bisa memajukan perekonomian bangsa, pendidikan literasi keuangan sejak dini sangat penting untuk diberikan, khususnya kepada para generasi muda.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Gubernur (Wagub) Sumatra Utara (Sumut) Musa Rajekshah saat webinar tentang ‘Literasi Keuangan, Satu Rekening Satu Pelajar’ dalam rangka memperingati Hari Indonesia Menabung pada Selasa (24/8) kemarin.
-
Bagaimana cara termudah untuk menggandakan uang? Bagaimana cara termudah untuk menggandakan uang? Letakkan di depan cermin
-
Bagaimana cara mengelola keuangan agar terhindar dari siklus utang? Begitu Anda memiliki dana ekstra, penting juga untuk mempelajari cara mengelolanya dengan bijak, sehingga Anda tidak kembali memasuki siklus utang dengan menyesuaikan pengeluaran agar sesuai dengan tingkat pendapatan Anda.
-
Bagaimana Desa Sukojati mengelola keuangan? Hal ini dibenarkan oleh Kepala Desa Sukojato, Untung Suripno. Dia menyebut, dalam pengelolaan keuangan di desa, jajaran perangkat Desa Sukojati selalu tepat waktu. "Misalnya dalam pembayaran pajak, kami tidak selalu tepat waktu. Intinya dari sisi pengalokasian, belanja, hingga penatausahaannya kami selalu berusaha tepat waktu," kata Untung.
-
Bagaimana cara mengelola keuangan bisnis dengan lebih praktis? Untungnya, saat ini kamu bisa mengatur keuangan secara lebih praktis dengan mengandalkan Danamon Cash Connect (DCC). Dengan modal internet dan smartphone saja, kamu sudah bisa mengelola bisnis keuangan atas transaksi perbankan secara aman, real-time dan fleksibel, serta di mana saja.
-
Bagaimana cara membuat laporan keuangan untuk mengatur pengeluaran? Cara mengatur gaji berikutnya adalah membuat laporan keuangan. Anda harus menyimpan struk belanja yang Anda peroleh setiap berbelanja. Anda harus mencatat seluruh pengeluaran setiap hari. Dengan demikian, Anda dapat memantau pengeluaran dan mengatur keuangan dengan lebih baik.
“Dari sejak usia dini, kita ingin anak-anak menabung untuk mengejar impian. Karenanya kegiatan ‘satu rekening satu pelajar’ sangat penting, agar anak-anak kita bisa disiplin mengelola diri sendiri dan keuangannya,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Wagub Musa juga mendorong agar program 'satu rekening satu pelajar' tersebut juga bisa diterapkan dalam lingkungan pendidikan di Sumut.
Melansir dari laman resmi berita Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, berikut informasi selengkapnya.
Biasakan Menabung Sejak Dini
Wagub Musa bercerita, dulu saat Ia sekolah, menabung masih dilakukan secara manual. Namun, dengan kemajuan teknologi keuangan seperti sekarang ini, menabung sudah bisa dilakukan dengan lebih mudah.
“Dulu saat sekolah, untuk menabung pihak bank harus sampai datang seminggu sekali. Sebelum itu, orang tua kita menabung dengan menggunakan celengan. Artinya di era digital ini, kegiatan menabung sudah bisa lebih mudah,” jelasnya.
Karena itu, menurutnya, dengan membiasakan anak-anak menabung sejak dini, diharapkan anak-anak dapat belajar mempersiapkan ekonominya, selain ilmu untuk meraih cita-cita.
“Pendidikan anak-anak harus berkualitas. Semoga bangsa ini bisa lebih baik ke depannya,” harapnya.
Segera Direalisasikan di Sumut
Sementara itu, Kepala OJK Regional 5 Sumatra Bagian Utara (Sumbagut) Yusup Ansori menjelaskan bahwa saat ini Pemprov Sumut bersama OJK juga telah membentuk tim percepatan akses keuangan untuk mendorong program 'satu rekening satu pelajar' ini.
Terkait program tersebut, Sekretaris Dinas Pendidikan Sumut Murdianto mengatakan, pihaknya akan bahu membahu mewujudkan program tersebut. Karena itu nantinya, pihaknya akan menyampaikan program ‘satu rekening satu pelajar’ ini kepada para kepala sekolah di tingkat SMP, SMA dan SMK.
“Untuk mempercepatnya, kami dari Dinas Pendidikan juga siap memfasilitasi dan mencari solusi terbaik. Karena bisa memanajemen, mengolah dan mengatur keuangan pribadi, bisa berpikir dan berhemat dengan orientasi masa depan, merupakan ciri dari masyarakat akademis,” ujarnya.