Desa Sukojati Banyuwangi Sabet Pengelola Keuangan Terbaik dari Kemenkeu
Penghargaan diserahkan langsung Menteri Keuangan, Sri Mulyani, dan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
Penghargaan diserahkan langsung Menteri Keuangan, Sri Mulyani, dan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
Desa Sukojati Banyuwangi Sabet Pengelola Keuangan Terbaik dari Kemenkeu
Desa Sukojati, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi, meraih penghargaan dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI sebagai Pengelola Keuangan Terbaik. Atas prestasinya itu, Desa Sukojati diganjar mendapatkan tambahan Dana Desa (DD) senilai Rp. 174,6 Juta.
Penghargaan diserahkan langsung Menteri Keuangan, Sri Mulyani, dan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, kepada Kepala Desa Sukojati, Untung Suripno, di Jakarta pada 3 Oktober 2023.
“Kami senang desa-desa di Banyuwangi terus berbenah, salah satunya Desa Sukojati. Semoga pencapaian ini mampu memotivasi desa-desa lain, untuk menjadi lebih berprestasi dan terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Jumat (5/10).
-
Kenapa Banyuwangi dinilai sebagai kabupaten terbaik? Kabupaten Banyuwangi dinilai berhasil menyusun perencanaan pembangunan yang terintegritas dari tahun ke tahun yang berdampak langsung di tengah masyarakat.
-
Gimana cara Kemenkeu bantu Jagoan Banyuwangi? 'Kami akan mengenalkan teman-teman Jagoan Banyuwangi dengan ekosistem keuangan yang lebih luas di antaranya Kemenkeu, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan (LSP), serta instansi terkait seperti Bea Cukai, dan sebagainya,' terang Adi.
-
Siapa yang memberikan apresiasi atas kinerja Banyuwangi? Atas kinerja positif tersebut, Banyuwangi mendapat apresiasi dari pemerintah pusat berupa Dana Insentif Fiskal Kinerja (DIFK) Penghapusan Kemiskinan Ekstrem 2023 senilai Rp 6,71 miliar.
-
Apa penghargaan yang didapat Banyuwangi? 'Banyuwangi meraih penghargaan terkait pengadaan barang dan jasa pemerintahan. Kali ini, pada Indonesia Sustainable Procurement Expo 2024 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Katalog Elektronik Nasional. Banyuwangi dinilai sebagai daerah yang memiliki komitmen tinggi memanfaatkan produk dalam negeri yang mendukung pembangunan daerah, yang ini artinya juga pemkab dinilai banyak melibatkan pelaku usaha lokal dalam pengadaan barang dan jasa,' kata Bupati Ipuk Fiestiandani, Jumat (21/6).
-
Dimana Banyuwangi mendapatkan penghargaan? Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani hadir langsung dalam acara penyerahan tersebut yang digelar di Istana Wapres, Kamis (9/11).
-
Dimana Banyuwangi mendapat penghargaan? Pemerintah Provinsi Jawa Timur memberikan penghargaan terhadap Kabupaten Banyuwangi sebagai kabupaten dengan perencanaan terbaik. Hal tersebut diberikan langsung oleh Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono dalam Musrenbang Provinsi di Surabaya, Rabu (3/4).
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Ahmad Faishol, menjelaskan bahwa di Banyuwangi total ada 38 desa, termasuk Desa Sukojati, yang mendapatkan tambahan DD dari Kemenkeu RI pada tahun 2023 ini.
"Ya karena desa-desa tersebut dinilai sukses dan berkinerja baik dalam pengelolaan keuangan desa. Baik dari sisi aplikasi, pemanfaatan, hingga evaluasi," jelas Faishol.
Masing-masing desa tersebut, imbuh Faishol, mendapatkan tambahan DD sebesar Rp.139 juta. Kecuali Desa Sukojati yang mendapatkan tambahan lebih besar, yakni Rp. 174,642 juta.
"Selain pengelolaannya baik, Desa Sukojati juga telah ditetapkan sebagai Desa Antikorupsi dari KPK. Ini yang menjadi poin plus sehingga mendapatkan tambahan DD lebih besar dari lainnya," urai Faishol.
Ditambahkannya, penghargaan dan tambahan DD ini diberikan berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh Kemenkeu RI terhadap pengelolaan dan penatausahaan keuangan di masing-masing desa.
Di antaranya, terkait ketaatan pembayaran pajak, penerbitan pengeluaran keuangan, hingga jenis-jenis belanja desa. "Seluruh penganggaran di desa harus sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh Kemenkeu," ujar Faishol.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Desa Sukojato, Untung Suripno. Dia menyebut, dalam pengelolaan keuangan di desa, jajaran perangkat Desa Sukojati selalu tepat waktu.
"Misalnya dalam pembayaran pajak, kami tidak selalu tepat waktu. Intinya dari sisi pengalokasian, belanja, hingga penatausahaannya kami selalu berusaha tepat waktu," kata Untung.