Protes Jalan Rusak, Warga Karo Kirim 1 Truk Jeruk ke Istana Negara
Warga di sejumlah desa di Kabupaten Karo, Sumatra Utara mengirimkan 3 ton jeruk manis hasil panen warga setempat ke Istana Negara, Jakarta, sebagai bentuk protes warga kepada Presiden Joko Widodo atas kondisi jalan di daerah tersebut yang kondisinya memprihatinkan.
Warga di sejumlah desa di Kabupaten Karo, Sumatra Utara (Sumut) mengirimkan 3 ton jeruk manis hasil panen warga setempat ke Istana Negara, Jakarta. Aksi ini merupakan bentuk protes warga kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas kondisi jalan di daerah tersebut yang kondisinya memprihatinkan tanpa adanya perhatian dari pemerintah setempat.
Warga mengirimkan satu truk jeruk manis tersebut yang merupakan hasil panen dari sejumlah desa di wilayah Liang Melas Datas, yakni Desa Sukajulu, Kuta Mbaru Punti Batu Mamak Kecamatan Tigabinanga, Desa Kuta Mbelin Kecamatan Lau Baleng, Desa Pola Tebu Kecamatan Kuta Buluh, Desa Kuta Pengkih, Dusun Barisen, Dusun Cerumbu dan Dusun Kuta Kendit Kecamatan Mardingding pada Jumat (3/12).
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Kenapa video Bima Yudho Saputro viral? Video Tiktok Bima Yudho Saputro membahas alasan Lampung tak maju-maju viral. Menurut Bima, penyebabnya buruknya infrastruktur, pendidikan, dan mental koruptif pejabat.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
Momen saat warga memberangkatkan truk tersebut viral di media sosial, seperti yang diunggah oleh akun Instagram @sumut.viral pada Jumat (3/12).
Sebelumnya, viral di media sosial penampakan kondisi jalan di wilayah tersebut yang kondisinya rusak parah. Bahkan jalan di daerah itu belum beraspal. Kondisi jalan yang memprihatinkan ini sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Kesal tak ada perhatian dari pemerintah setempat, akhirnya warga memutuskan untuk melakukan aksi protes ke Jokowi tersebut.
Berikut suasana saat warga melepas keberangkatan truk pembawa jeruk tersebut selengkapnya.
Warga Lepas Keberangkatan Truk
Instagram/@sumut.viral ©2021 Merdeka.com
Dalam video yang diunggah, truk yang membawa 3 ton jeruk manis hasil panen warga itu berangkat ke Jakarta pada Jumat (3/12). Ratusan warga melepas keberangkatan truk tersebut. Mereka terlihat menyaksikan keberangkatan truk dari pinggir jalanan kampung.
Dari video itu, para warga tampak senang melepas keberangkatan truk tersebut. Mereka bahkan bersorak dan melambaikan tangan saat truk melintas. Sejumlah ibu-ibu juga ada yang melakukan tarian adat untuk melepas truk tersebut.
"Selamat jalan, selamat jalan," teriak warga kepada sopir truk dan beberapa warga yang ikut ke Jakarta.
Sementara di bagian samping truk, terdapat spanduk besar yang bertuliskan "Oleh-oleh Jeruk Manis untuk Bapak Presiden Ir. H. Joko Widodo".
Dari keterangan di unggahan itu, keberangkatan truk tersebut diawali dengan kegiatan pagelaran gendang kesenian Karo. Sebelumnya, juga sempat viral momen saat warga menggelar rapat bersama para tokoh desa untuk membahas pelaksanaan aksi protes tersebut.
Berharap Dapat Perhatian Presiden
Instagram/@medanheadlines.news ©2021 Merdeka.com
Kondisi jalan di daerah Liang Melas Datas tersebut memang sangat memprihatinkan. Beberapa video yang sebelumnya viral, seperti dalam unggahan di akun Instagram @medanheadlines.news pada Senin (29/11), memperlihatkan kondisi jalan yang sangat becek dan banyak air. Hal ini lantaran jalanan di daerah tersebut masih berupa tanah dan belum diaspal.
Diketahui, kondisi jalan yang memprihatinkan tersebut sudah terjadi sejak puluhan tahun. Hingga saat ini, belum ada pembangunan jalan dari pemerintah setempat. Akibatnya, aktivitas warga pun sangat terganggu karena untuk melintas di jalan tersebut saja sangat sulit.
Sejumlah kendaraan bahkan sangat kesulitan untuk melewati jalanan di daerah tersebut. Tidak ada sepeda motor yang bisa melewati jalan itu, sementara hanya truk-truk dan mobil-mobil jib yang berani melewati jalan tersebut.
Beberapa kali bahkan terlihat sejumlah kendaraan tersebut selip ban dan hampir terguling karena medan jalan yang begitu banyak terdapat kubangan yang dalam. Tak jarang kendaraan yang melintas harus ditarik dengan tali oleh kendaraan lain agar bisa jalan.