Referensi Wisata Dekat Pusat IKN, Mengintip Eloknya Stalaktit Berbentuk Kaki Manusia di Goa Batu Tapak Raja
Bagi yang ingin berkunjung ke titik nol Ibu Kota Nusantara (IKN), bisa menyempatkan mampir ke Goa Tapak Raja yang punya bentuk unik dan indah.
Sebentar lagi Ibu Kota Nusantara (IKN) akan resmi menjadi pusat pemerintahan dari negara Indonesia. Angka kunjungan menuju Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara pun diprediksi akan turut meningkat, karena letaknya yang berdampingan.
Bagi yang bertanya-tanya, apakah tempat wisata yang menarik di sekitar IKN? Mungkin Goa Batu Tapak Raja di Kecamatan Sepaku bisa jadi jawabannya. Tempat ini jadi salah satu destinasi yang dilewatkan saat berkunjung ke IKN.
- Melihat Keunikan Goa Suci di Tuban, Dulunya Jadi Tempat Penambangan Karst Era Majapahit
- Menjelajahi Goa Purba di Pelosok Hutan Boyolali, Terdapat Jejak Peninggalan Mataram Hindu
- 10 Goa Jepang di Indonesia yang Wajib Dikunjungi untuk Petualangan Sejarah
- Referensi Wisata Asyik Bersama Keluarga di Pandeglang, Kemah di Kaki Gunung Pulosari hingga Berenang di Kolam Peninggalan Kerajaan Tertua
Jaraknya hanya sekitar 40 kilometer, dengan waktu tempuh sekitar 30 menit. Selain mengagumi keindahan alam, di sini pengunjung akan disuguhkan penampakan batu stalaktit yang menyerupai bentuk kaki manusia.
Selain itu, tempat ini juga kaya akan kisah sejarah di zaman dulu karena pernah digunakan sebagai tempat favorit para raja. Bagi yang ingin berkunjung ke titik nol Ibu Kota Nusantara (IKN), bisa menyempatkan mampir ke Goa Tapak Raja yang punya bentuk indah.
Wisata Goa di Tengah Hutan Sejuk
Jika membayangkan Kalimantan itu serba gersang, bayangan ini seketika hilang saat sampai di lokasi goa. Persisnya ada di kawasan hutan dan bukit hijau, Desa Wonosari, Kecamatan Sepaku, dengan pemandangan yang membuat betah siapapun yang datang.
Begitu sampai di sekitar area wisata, rindangnya jejeran pohon Kariwaya langsung menyambut dengan ramah. Rute yang dilalui juga sudah mulus, dan bisa dilewati berbagai jenis kendaraan termasuk bus.
Karena pohon ini berjenis beringin, maka paparan sinar matahari langsung tertutupi. Pohon ini juga menyediakan banyak oksigen, itulah mengapa di sekitar Desa Wonosari udaranya masih sejuk dan terjaga.
Ibu Hamil, Balita dan Perempuan Sedang Haid Tak Boleh Masuk
Dari parkiran, jaraknya hanya kurang lebih 20 sampai 50 meter menuju mulut goa. Pengunjung akan diarahkan menuju beberapa anak tangga, hingga ditemui papan peringatan berupa aturan masuk ke dalan goa.
Di papan itu, terdapat sejumlah imbauan yakni ibu hamil, balita di bawah usia 2 tahun dan perempuan sedang haid atau berhalangan dilarang masuk.
Belum diketahui secara pasti mengapa ada larangan ini, namun peringatan ini sebagai bentuk pengamanan karena medan di dalam cukup rumit untuk dilintasi.
Rute yang Menantang Dilalui
Saat masih di pintu goa, kondisi rutenya masih sangat aman. Areanya juga luas, dan bisa dilewati langsung beberapa orang.
Namun, semakin ke dalam jalannya semakin mengecil dengan bebatuan stalaktit yang banyak tumbuh di dinding goa. Batu-batu tersebut memiliki bentuk yang indah, dan terbentuk dari fenomena alam selama jutaan tahun.
“Jadi ini adalah wisata andalan di Ibu Kota Nusantara (IKN), jadi silahkan mampir untuk menyaksikan keindahannya,” kata Kepala Desa Wonosari, Kasiono, Mengutip Youtube Fokus Indosiar, Sabtu (31/8).
Melihat Dari Dekat Batu yang Menyerupai Bentuk Kaki Manusia
Adapun bentuk batu yang paling membuat penasaran pengunjung adalah sebuah batuan beku stalaktit yang bentuknya menyerupai kaki manusia. Batu ini letaknya berada di sudut goa, dan perlu berjalan dengan hati-hati karena ukuran ruang yang sempit.
Di salah satu sudutnya, batuan itu tampak terlihat besar dengan bentuk yang persis kaki dan memiliki jari-jari. Posisinya juga menggantung, sehingga bisa terlihat sangat jelas dari kejauhan.
“Jadi stalaktit ini bentuknya menyerupai telapak kaki, dengan jari-jari di bawahnya. Nah kalau dilihat dari jauh, bentuknya benar-benar seperti kaki manusia,” tambahnya
Tempat Favorit Raja
Mengutip ANTARA, tempat ini dahulu merupakan tempat favorit para raja yang berkuasa di Kerajaan Paser pada abad ke-16 silam. Ketika itu, raja mendatangi goa ini untuk memperdalam ilmu kebatinan dan berkomunikasi dengan Tuhan.
Kemudian, goa juga dijadikan tempat untuk menemukan petunjuk jika dirasa permasalahan sudah tidak menemukan solusi. Raja-raja juga bisa turut menenangkan diri di goa itu.
Adapun, struktur goa secara umum merupakan bebatuan karst atau kapur, sehingga konturnya tajam-tajam dengan bentuk yang indah.
Ada Wahana Jembatan Hutan dan Flying Fox
Puas menjelajah goa, jangan khawatir. Karena setelah pintu keluar, pengunjung akan langsung bisa merasakan wahana seru lainnya berupa jembatan kayu yang membelah hutan dan flying fox.
Flying fox ini memiliki ketinggian kurang lebih 6 menter, dan akan membawa pengunjung dengan rute seluncur yang cukup panjang. Dari atas wahana tersebut, pemandangan di sekitar wisata goa bisa sangat terlihat jelas.
Di sana, juga terdapat wahana lainnya yakni playground bagi anak-anak, dan terhubung dengan area parkir kendaraan. Setelah puas, pengunjung bisa melanjutkan perjalanan menikmati sudut IKN lainnya.