Disiapkan Jadi Cagar Budaya, Ini Fakta Menarik Situs Prasejarah Gunung Srobu
Secara geologi situs ini terbentuk dari batu gamping koral dengan keadaan pesisir tanjung berupa pantai bertebing karang terjal hingga landai.

Secara geologi situs ini terbentuk dari batu gamping koral dengan keadaan pesisir tanjung berupa pantai bertebing karang terjal hingga landai.

Disiapkan Jadi Cagar Budaya, Ini Fakta Menarik Situs Prasejarah Gunung Srobu

Gunung Srobu merupakan sebuah tanjung yang membentang di perairan Teluk Youtefa seluas 5.250 meter persegi dan menyatu dengan sebagian kaki Gunung Tiahnuh di sebelah baratnya.
Salah satu keunikan gunung ini adalah statusnya yang menjadi situs prasejarah. Keadaan fisik situs ini berupa bukit dengan kontur mulai dari landai hingga terjal.
Secara geologi situs ini terbentuk dari batu gamping koral dengan keadaan pesisir tanjung berupa pantai bertebing karang terjal hingga landai.
Mengutip Kemdikbud.go.id, tutupan lahan situs ini berupa beragam jenis tanaman seperti beringin, kasuarina, kayu besi, matoa, kelapa, pandan, anggrek, sarang semut, dan lainnya serta di bagian pesisir sebelah barat ke selatan banyak ditumbuhi pohon bakau.

Selain keanekaragaman hayatinya, di situs ini dapat dijumpai beberapa peninggalan megalitik antara lain bangunan pemujaan yang terdiri dari keberadaan tiga buah menhir, sebuah meja batu/dolmen dan punden berundak, batu temugelang, dan struktur batu bekas bangunan pemukiman. Selain itu terdapat banyak sekali fragmen-fragmen gerabah dan cangkang kerang yang berserakan pada beberapa titik di situs ini.
Disiapkan Jadi Cagar Budaya
Mengutip situs Goodnewsfromindonesia, Pemerintah Kota Jayapura, Papua, berupaya menjadikan Gunung Srobu yang berada di Distrik Abepura menjadi situs cagar budaya. Tujuan dari hal ini adalah untuk melestarikan situs megalitik yang ada di sana.
Pejabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey, menyebut bahwa situs megalitik yang ada di Gunung Srobu tidak ternilai dan merupakan kebanggaan masyarakat Papua. Oleh karena itu, pihaknya akan mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) untuk melindungi Gunung Srobu.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memperkirakan cagar budaya Gunung Srobu sudah terbentuk sejak 1.740 tahun yang lalu atau sekitar abad ke-4 Masehi. Saat itu diperkirakan hidup manusia prasejarah akhir Papua.
Selain pemukiman, ditemukan pula lima struktur megalitik di sepanjang punggung bukit. Kelima struktur megalitik ini yaitu dua pusat pemujaan, tiga tempat penguburan, serta arca megalitik yang menggambarkan strata sosial.