Sambut Kedatangan Pekerja Migran, Pemprov Sumut Siapkan Lokasi Ini untuk Karantina
Pemerintah Provinsi Sumatra Utara tengah menyiapkan Asrama Haji Medan sebagai tempat karantina bagi para pekerja migran Indonesia (PMI) yang akan kembali ke Tanah Air.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Utara (Sumut) saat ini tengah menyiapkan lokasi yang akan digunakan sebagai tempat karantina bagi para pekerja migran Indonesia (PMI) yang akan kembali ke Tanah Air.
Lokasi yang disiapkan yakni di Asrama Haji Medan, yang selama beberapa bulan terakhir menjadi tempat isolasi terpusat (isoter) bagi pasien Covid-19 di Sumut.
-
Siapa saja yang terlibat dalam kerja bakti di Sumut? Saat kerja bakti, tak jarang terjadi komunikasi yang intens antarwarga.
-
Siapa yang termotivasi untuk bekerja di Sumut? Misalnya, ada orang yang bekerja karena alasan uang (motivasi ekstrinsik), ada pula yang bekerja karena mencintai pekerjaan, misi perusahaan, atau alasan intrinsik lainnya (motivasi intrinsik).
-
Apa saja faktor motivasi kerja di Sumut? Faktor motivasi dapat mencakup gaji dan tunjangan, keinginan akan status dan pengakuan, rasa berprestasi, hubungan dengan rekan kerja, dan perasaan bahwa pekerjaannya berguna atau penting.
-
Dimana saja di Sumut kerja bakti sering dilakukan? Rutin melakukan kegiatan kerja bakti membersihkan selokan dengan lingkungan sekitar, mampu mencegah banjir dan nyamuk demam berdarah.
-
Siapa yang gigih mencari pekerjaan sebagai pengacara saat pandemi? Pablo Benua, suami dari penulis, tetap gigih mencari pekerjaan sebagai pengacara meskipun dalam keadaan sulit.
-
Siapa saja yang dibebani dengan pajak di Sumut? Pajak adalah pembayaran wajib yang harus dibayarkan oleh individu atau badan usaha kepada pemerintah sesuai dengan undang-undang.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumut Ismail Lubis mengatakan, lokasi tersebut tidak lagi digunakan untuk isoter, sehingga akan dialihkan untuk menampung para pekerja migran.
"Sehingga, saat tiba di Bandara Internasional Kualanamu, pekerja dimaksud akan dibawa ke Asrama Haji guna menjalani isolasi sebelum dipulangkan, guna mengantisipasi penyebaran Covid-19," ujar Ismail pada Jumat (8/10).
Sementara itu, seluruh relawan Covid-19 yang bertugas di Asrama Haji Medan, baik itu tenaga kesehatan (nakes), tenaga jaga maupun petugas kebersihan sudah dikembalikan ke tempat mereka bekerja semula.
Melansir dari laman resmi berita Pemprov Sumut, berikut informasi selengkapnya.
Pemprov Persiapkan Semua Kebutuhan Karantina
Instagram/@edy_rahmayadi ©2021 Merdeka.com
Ismail mengatakan, saat ini Pemprov masih menunggu arahan lebih lanjut dari Pemerintah Pusat terkait teknis di lokasi karantina ini. Namun yang pasti Pemprov akan menyiagakan nakes untuk bertugas di lokasi karantina.
“Kita menunggu bagaimana petunjuk dari Pemerintah Pusat. Untuk tenaga kesehatannya, akan disiapkan sedemikian rupa. Karena sebelumnya tempat ini sudah digunakan sebagai lokasi isolasi bagi pasien Covid-19,” kata Ismail.
Untuk kebutuhan biaya tenaga kesehatan di lokasi karantina ini semuanya akan ditanggung oleh pemerintah pusat., termasuk prioritas penggunaan gedung milik pemerintah. Sementara itu, Pemprov Sumut melalui Satgas Covid-19 akan mempersiapkan tenaga kesehatan, bersama dengan tenaga jaga, serta lainnya.
Kedatangan Internasional Bandara Kualanamu Segera Dibuka
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI, Luhut Binsar Pandjaitan pada Sabtu (2/10), menginstruksikan bahwa kedatangan internasional di Bandara Kualanamu akan segera dibuka kembali pada Oktober ini.
Namun, keputusan ini masih menunggu persiapan matang dan melihat perkembangan kasus Covid-19 di Sumut.
Terkait wacana ini, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi langsung meminta Satgas Covid-19 untuk mempersiapkan seluruh persyaratan dan skenario untuk menyambut kedatangan internasional di Bandara Kualanamu. Kemudian, seluruh jajaran terkait di Pemprov Sumut juga diminta untuk berkoordinasi dengan TNI dan Polri.
Kesiapan ini akan dilakukan sejumlah instansi terkait, seperti pihak imigrasi yang nantinya akan mendata segala administrasi kunjungan Warga Negara Asing (WNA) dan Warga Negara Indonesia (WNI).
Kemudian untuk TNI dan Polri akan bertanggungjawab dalam hal pengamanan dan isolasi terpusat. Sementara pemerintah daerah (pemda) dan Angkasa Pura akan menangani dalam tes dan tracing.