Temukan Bukti Perjudian, Ini Fakta Penyerangan Satgas Covid-19 Sumut
Operasi Yustisi protokol kesehatan Covid-19 oleh Satgas Covid-19 di Komplek Brayan Trade Centre, Jalan Serbaguna Helvetia, Labuhan Deli, Deli Serdang diwarnai penyerangan yang dilakukan oleh puluhan orang kepada petugas.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sumatra Utara (Sumut) kembali menggelar Operasi Yustisi protokol kesehatan Covid-19 di Komplek Brayan Trade Centre, Jalan Serbaguna Helvetia, Labuhan Deli, Deli Serdang. Namun operasi kali ini diwarnai penyerangan yang dilakukan oleh puluhan orang kepada petugas.
Melansir dari laman Humas Pemprov Sumut, kejadian ini terjadi pada Rabu (22/10) saat Satgas Covid-19 sedang memantau lokasi yang sebelumnya sudah ditutup pada 9 Oktober 2020 lalu. Di lokasi itu bahkan masih terpasang spanduk tanda penutupan oleh Satgas Covid-19. Namun saat dilakukan pengecekan, tempat tersebut masih buka dan tidak melaksanakan protokol kesehatan.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
Tiba-tiba Satgas mendapat serangan dari puluhan orang, yang di antaranya diduga preman. Akibatnya, tiga personel Satgas terluka akibat dipukul dan dilempar batu. Serta lima mobil petugas rusak diamuk massa. Gubernur Sumut Edy Rahmayadi pun langsung mengecek ke lokasi kejadian.
"Satpol PP ada yang kena batu kepalanya, lalu ada mobil yang dirusak sama mereka," kata Edy Rahmayadi usai meninjau lokasi penyerangan pada Kamis (22/10).
Berikut fakta-fakta terkait peristiwa penyerangan ini.
Melanggar Protokol Kesehatan
humas.sumutprov.go.id ©2020 Merdeka.com
Gubernur Edy mengatakan, operasi yang dilakukan Satgas dalam rangka melaksanakan Inpres Nomor 6 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.
Tidak hanya itu, juga melaksanakan Pergub Sumut Nomor 34 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19, serta Peraturan Bupati (Perbup) Deli Serdang Nomor 77 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan.
"Mereka tidak mengindahkan protokol kesehatan, tidak pakai masker, tidak jaga jarak, dan sangat diduga mereka melakukan kegiatan ilegal, sepertinya judi, karena didapatkan kertas-kertas bernomor serta koin dan alat-alatnya," sebut Edy.
Bahkan, tempat tersebut statusnya masih ditutup oleh Satgas Penanganan Covid-19.
Petugas Temukan Barang Bukti Praktik Perjudian
©2020 Istimewa
Di lokasi saat kejadian berlangsung, petugas menemukan puluhan orang berada di lokasi yang diduga Judi Tembak Ikan dengan jumlah meja judi sekitar 8 unit yang aktif, dua unit rusak dan beberapa lainnya masih terbungkus plastik.
Sekurangnya, 20-an orang pekerja dan pengunjung beraktivitas di dalam gedung berukuran lantai sekitar 5 X 15 meter saat petugas melakukan operasi.
Petugas juga mendapati uang tunai senilai Rp16,8 juta dari seseorang yang mengaku pekerja dan ditemukan bersembunyi di bawah meja kasir.
Kasus Ini Diserahkan ke Kepolisian
Di lokasi, Gubernur Edy juga sempat menemukan koin-koin yang diduga sebagai bagian alat judi. Ia pun langsung memanggil Kapolres Pelabuhan Belawan Mhd R Dayan, Kapolsek Medan Labuhan Kompol Eddy Safari dan meminta keterangan dari keduanya terkait peristiwa tersebut.
Pemeriksaan petugas pun berlanjut, karena selain tempat itu dibuka tanpa izin (pembukaan segel melanggar protokol kesehatan), juga ada aktivitas diduga judi dalam jumlah besar. Kini kasus ini sudah diserahkan proses hukumnya pada pihak kepolisian.
Massa Minta Pengembalian dan Penghapusan Barang Bukti
Saat penyerangan berlangsung, petugas sempat melakukan negosiasi dengan perwakilan oknum diduga preman tersebut. Pihaknya meminta semua yang disita harus dikembalikan. Begitu juga dengan pekerja atau pengunjung yang ada di dalam, harus dikeluarkan. Termasuk juga oknum diduga preman memaksa wartawan dan tim media menghapus berkas rekaman video razia serta penyerangan kepada petugas.
Usai berdialog, petugas pun menyerahkan semua barang bukti dugaan perjudian yakni uang tunai Rp16,8 juta, berikut juga CPU (komputer) yang digunakan untuk memantau CCTV di seluruh lokasi gedung.
Selanjutnya petugas dipersilakan meninggalkan lokasi dengan pengamanan TNI yang menjamin agar tidak terjadi kerusuhan di lokasi komplek.