Tertibkan Baliho Rizieq Shihab, Ini Deretan Sikap Tegas Pangdam Jaya Mayjen Dudung
Pandam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menegaskan pencopotan baliho Rizieq Syihab di beberapa titik di Ibu Kota adalah atas perintahnya.
Belum lama ini, beredar luas di media sosial sebuah video yang berdurasi 11 detik, memperlihatkan sejumlah orang berseragam loreng tengah menurunkan spanduk bergambar pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab yang terpasang di sebuah baliho.
Sempat ramai dibicarakan, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman pun akhirnya memberikan keterangan terkait hal ini. Dudung menegaskan, pencopotan baliho Rizieq Syihab di beberapa titik di Ibu Kota seperti yang ada di video tersebut adalah atas perintahnya.
-
Siapa yang mengunjungi Habib Rizieq? Bos jalan tol Jusuf Hamka membagikan momen saat ia berkunjung ke kediaman Habib Rizieq Shihab, di Instagram.
-
Kapan Habib Muhammad bin Idrus Al Habsyi meninggal? Makam Habib Muhammad meninggal di Kota Surabaya pada tahun 1917 Masehi.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Siapa Habib Ali Kwitang? Di awal abad ke-20, Habib Ali Kwitang menjadi sosok ulama yang paling berpengaruh di masa penjajahan Belanda dan Jepang. Ia merupakan keturunan dari Rasulullah di Betawi yang turut membantu kelahiran Republik Indonesia.
-
Bagaimana cara Hadi Tjahjanto menyapa prajurit TNI? "Ketika berjumpa dengan Prajurit, maupun keluarga besarnya saya selalu berusaha menyapa terlebih dahulu seperti apa yang dipesankan oleh kedua orang tua saya dahulu," tulisnya dalam caption.
-
Kenapa Jusuf Hamka mengunjungi Habib Rizieq? Siang ini kami diundang makan nasi kebuli oleh beliau 🙏 Sambil mendiskusikan perkembangan dakwah yang sejuk. Serta dakwah untuk senantiasa MENGHARUMKAN AGAMA ISLAM. Sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah (SAW)...," tulisnya dalam keterangan.
"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq itu perintah saya," tegasnya saat apel pasukan di Monas, Jakarta pada Jumat (20/11).
Langkah ini Ia ambil berdasarkan hukum, karena menurutnya pemasangan baliho tersebut menyalahi aturan. Ia meminta baik ormas ataupun pihak manapun untuk tidak sembarangan memasang baliho.
Bahkan, pihaknya menegaskan tak akan ragu untuk mengambil langkah tegas jika hal ini kembali terjadi. Berikut langkah tegas Pangdam dalam menangani hal ini.
Tak Ada Toleransi Bagi Pihak yang Ancam Persatuan dan Kesatuan
Terkait hal ini, Dudung menegaskan akan menindak tegas jika FPI masih berani memasang spanduk yang tidak sesuai aturan hukum. Ia mengatakan, pihaknya tak akan memberikan toleransi jika ada oknum atau kelompok- kelompok yang mencoba mengganggu persatuan dan kesatuan NKRI.
"Karena beberapa kali Satpol PP menurunkan, dinaikkan lagi. Perintah saya itu. Begini. Kalau siapapun di republik ini, ini negara hukum, harus taat kepada hukum, kalau masang baliho sudah jelas ada aturannya, ada bayar pajak, dan tempat ditentukan, jangan seenaknya sendiri. Dan ini akan saya bersihkan semua, tidak ada itu baliho yang mengajak revolusi dan segala macam. Ya saya peringatkan dan saya tidak segan menindak dengan keras," katanya.
Tak Segan Bubarkan FPI
©2020 Liputan6.com/Faizal Fanani
Lebih lanjut, Dudung mengungkapkan jika FPI terus melanggar aturan dan berbuat seenaknya, Ia tak segan-segan untuk membubarkan FPI.
"Jangan coba coba pokoknya. Kalau perlu FPI bubarkan saja itu. Bubarkan saja. Sekarang kok mereka ini seperti yang ngatur, suka sukanya sendiri, saya katakan itu perintah saya," tegasnya.
TNI Akan Turun Tangan
Kedepannya, Dudung akan terus mendukung langkah Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk menertibkan sejumlah baliho di Ibu Kota yang tidak mengantongi izin.
Ia mengatakan, Satpol PP bisa berkoordinasi dengan kepolisian dan TNI apabila dalam melaksanakan tugasnya mengalami hambatan.
"Harusnya Satpol PP duluan, baru polisi, baru TNI. Kalau Satpol PP ketakutan ya mau tidakmau kami TNI yang bergerak," ujarnya.
Ia menegaskan, TNI akan turun tangan jika ada ajakan atau provokasi yang mengganggu keamanan negara.