Tunjukkan Rasa Cinta Tanah Air, Kakek 76 Tahun di Sumbar Nekat Panjat Pohon 80 Meter Demi Kibarkan Bendera Merah Putih
Kakek 76 tahun ini memiliki cara unik mengekspresikan rasa cintanya terhadap Tanah Air. Ia rela memanjat pohon setinggi delapan meter.
Kemerdekaan Indonesia diperoleh dengan perjuangan panjang dan berdarah-darah oleh para veteran. Mereka berkorban pikiran, tenaga, hingga nyawa demi bebas dari kolonialisme. Hingga akhirnya, Indonesia diproklamasikan sebagai negara merdeka pada 17 Agustus 1945.
Proklamasi kemerdekaan bukanlah akhir kemenangan. Tantangan yang dihadapi Indonesia justru semakin besar. Sebagaimana ucapan Bung Karno, bahwa perjuangannya dulu lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuangan bangsa Indonesia akan lebih sulit karena melawan bangsanya sendiri.
- Berbagai Cara Unik Warga Jateng Rayakan HUT RI ke-79, dari Pengibaran Bendera di dalam Kolam hingga Penerbangan Lampion Harapan
- Sungai Terpendek Kedua Ternyata Ada di Indonesia, Airnya Jernih Cuma Punya Panjang 20 Meter
- Pekerja Tambang Temukan Kerangka Manusia Purba Raksasa Berusia 3.000 Tahun, Tingginya Sampai 3 Meter dan Berambut Merah
- Pesona Curug Bengkawah, Air Terjun Kembar di Pemalang yang Punya Pelangi Abadi
Pada tahun 2024 ini, Republik Indonesia sudah memasuki usia ke-79. Berbagai permasalahan pun tak bisa dielakkan dari bangsa ini. Meski demikian, setiap hari kita masih disuguhi banyak kisah inspiratif. Sebagaimana kisah-kisah unik para warga biasa merayakan HUT RI.
Aksi Heroik
Tulih Sutan Khalifah, kakek 76 tahun asal Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat menunjukkan rasa cintanya terhadap Tanah Air dengan cara unik. Ia memanjat pohon setinggi 80 meter demi mengibarkan bendera Merah Putih di pucuknya.
Tulih berangkat menuju tengah hutan diantar teman-temannya. Sesampainya di lokasi pohon, Tulih mulai memanjat pohon menggunakan peralatan berupa seutas tali dan sebuah kapak.
Penuh semangat, Tulih yang kulitnya sudah keriput itu membuat jalan menuju bagian atas pohon dengan cara mengayunkan kapak ke bagian pohon yang hendak ia panjat. Tujuannya agar ia mudah memijakkan kaki di batang pohon berdiamater dua meter itu.
Berbuah Manis
Guna memastikan dirinya tetap aman, Tulih pun mengikat tubuhnya dengan tali yang diikatkan ke batang pohon.
Selama proses menuju puncak pohon, Tulih disaksikan oleh kawan-kawannya yang tadi mengantar ke hutan. Mereka setia menemani Tulih yang butuh waktu empat jam tanpa jeda untuk tiba di pucuk pohon.
Sesampainya di puncak, lansia yang sehari-hari bekerja sebagai petani itu membersihkan sebagian dahan pohon yang akan digunakan untuk mengibarkan bendera Merah Putih.
Saat Sang Saka Merah Putih sudah berhasil dikibarkan, Tulih pun memberi hormat kepadanya. Selanjutnya, ia berhasil turun dari pohon dengan selamat.
"(Saya memanjat pohon) karena cinta negara yang sedang ulang tahun. Mengibarkan bendera setinggi-tingginya di puncak," ujar Tulih, dikutip dari YouTube Liputan6.