Viral Video Pedagang Warkop Bentrok dengan Petugas PPKM, Wawalkot Medan Lakukan Ini
Viral pedagang warung kopi di Kota Medan mengamuk lantaran terima saat disuruh tutup oleh petugas PPKM Darurat.
Belum lama ini, viral di media sosial, keributan yang terjadi antara seorang pria yang merupakan pedagang warung kopi (warkop) di Jalan Gatot Subroto, Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut) dengan petugas Satpol PP.
Video viral itu diunggah oleh akun Instagram @sumut.terkini pada Jumat (16/7). Keributan ini dipicu lantaran pedagang tersebut tidak terima saat disuruh tutup oleh petugas yang sedang melakukan razia PPKM Darurat hingga nekat menyiram air panas ke petugas.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Siapa yang marah di video viral? Viral Istri Ngamuk Lihat Suaminya Naik ke Panggung Mau Nyanyi Sama Biduan, Dipukul lalu Didorong Suruh Turun Tidak semua orang suka melihat pasangannya tampil di panggung bernyanyi bareng penyanyi. Ada sebagian langsung emosi hingga melabrak ke panggung. Seperti seorang istri yang baru-baru ini viral di media sosial. Dia murka melihat suaminya naik ke panggung dangdut.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
Usai video itu viral, Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman pun akhirnya mendatangi pedagang tersebut. Berikut kabar terbaru dari video tersebut selengkapnya.
Tak Terima Warungnya Disuruh Tutup
Instagram/@sumut.terkini ©2021 Merdeka.com
Sebelumnya, peristiwa viral itu diketahui terjadi pada Kamis (15/7). Dalam video itu, pedagang warkop tersebut terlihat emosi dan marah-marah ke petugas Satpol PP dan TNI yang berada di warungnya. Ia beberapa kali memaki dengan kata-kata kasar dan berusaha memukul petugas.
"Anj*ng kalian. Pergi kau, pergi." teriak pedagang itu.
Namun, Ia dicegah oleh istri dan anaknya, yang saat itu juga berada di lokasi kejadian. Sang istri pun menangis histeris sambil mencoba menahan sang suami agar tidak memukul petugas. Sementara sang anak beberapa kali mencoba menahan petugas agar tidak terpancing emosi.
"Bang udah lah, bang, udah, bang," tangis sang istri.
Siram Air Panas ke Petugas
Instagram/@sumut.terkini ©2021 Merdeka.com
Tak bisa ditenangkan oleh sang istri dan anaknya, pedagang itu pun kemudian nekat menyiram air panas kepada petugas yang ada di lokasi. Namun, justru malah mengenai sang istri dan anaknya.
Melihat aksi pedagang tersebut yang semakin tak terkendali, petugas langsung tersulut emosi dan terlihat berusaha menangkap pedagang tersebut dan ingin membawanya ke kantor polisi.
"Tangkap itu, tangkap tangkap," teriak salah seorang petugas.
"Komandan, telepon polisi, Komandan. Ini harus diangkat ini, Komandan," ucap petugas lainnya.
Didatangi Wakil Wali Kota Medan
Instagram/@medanheadlines.news ©2021 Merdeka.com
Usai videonya viral, Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman pun akhirnya mendatangi kediaman pedagang warkop tersebut.
Momen pertemuan keduanya diunggah di akun Instagram @medanheadlines.news pada Sabtu (17/7).
Dalam kesempatan itu, Aulia mengatakan, Ia telah berkomunikasi dengan pedagang tersebut dan menyelesaikan masalah ini dengan damai.
Ia juga tak lupa mengedukasi dan mengingatkan pedagang tersebut agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali.
"Saya bilang, Pemerintah Kota Medan saat ini bukan melarang berdagang, silakan jualan tapi jangan kasih fasilitas makan di tempat. Silakan take away bawa pulang ke rumah. Nah kita juga mengingatkan kepada Pak Rakesh, jangan emosional. Kemarin itu kalau memang kita bertindaknya ikut dengan kemauan kita, ini sudah kena sanksi berat. Tapi kami tidak mau melakukan hal itu, Pak Wali tidak mau melakukan hal itu. Kami hanya mengedukasikan," ujar Aulia.