Waspada Cuaca Ekstrem, Begini Kesiapan Sumut Mitigasi Bencana
Pemerintah Provinsi Sumatra Utara tengah bersiap menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam akibat cuaca ekstrem yang mulai melanda daerah tersebut.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Utara (Sumut) tengah bersiap menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam akibat cuaca ekstrem yang mulai melanda daerah tersebut.
Seperti prediksi dari Tim Reaksi dan Analisis Kebencanaan (TReAK) di Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), curah hujan tinggi disertai petir/kilat akan meningkat pada September 2021 di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Sumut.
-
Apa yang istimewa dari Curug Cimarinjung di Sukabumi? Selain menawarkan keindahan, curug ini juga memiliki kisah misterius tentang keraton gaib yang berkembang di masyarakat.
-
Kenapa Curug Cimarinjung di Sukabumi terkenal? Memotret diri dengan keindahan ngarai dan air terjun akan membuat hasil foto pengunjung semakin istimewa.
-
Apa yang diresmikan oleh Prabowo Subianto di Sukabumi? Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meresmikan lima titik sumber air di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023).
-
Kapan Suku Rejang tiba di pesisir barat Sumatera? Mereka diduga berlayar melintasi lautan dan menepi di pesisir barat Sumatera pada abad ke-2.
-
Siapa saja yang diajak untuk berperan aktif dalam memerangi narkoba di Sumut? Selain itu, Hari Anti Narkotika Internasional mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah, lembaga non-pemerintah, hingga individu, untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari narkoba.
-
Siapa saja yang dibebani dengan pajak di Sumut? Pajak adalah pembayaran wajib yang harus dibayarkan oleh individu atau badan usaha kepada pemerintah sesuai dengan undang-undang.
Oleh karena itu, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi gerak cepat melakukan peninjauan dan pengecekan peralatan serta perlengkapan, salah satunya yaitu mobil Water Treatment dan Ransus Dapur Lapangan yang dimiliki oleh Satuan Brimob Polda Sumut, di Lapangan Hanggar Lanud Soewondo pada Senin (13/9).
Kendaraan tersebut nantinya akan diturunkan bersamaan ke lapangan apabila terjadi bencana, seperti banjir atau longsor.
“Cuaca ekstrem sedang berlangsung, itu menuntut kita selalu waspada menghadapi bencana yang mungkin terjadi. Seluruh elemen baik pemerintah maupun non-pemerintah harus bisa bekerja sama dan memiliki koordinasi yang kuat untuk mengantisipasi terjadi bencana, sehingga kita bisa merespons dengan cepat dan tepat,” kata Gubernur Edy pada Senin (13/9).
Melansir dari laman berita resmi Pemprov Sumut, berikut informasi selengkapnya.
13 Titik Rawan Bencana di Sumut
infosumut.id ©2021 Merdeka.com
Sumut, jika dilihat dari Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) 2020, masuk dalam urutan ke-16 dari 19 provinsi yang masuk kelompok daerah risiko tinggi bencana.
Di Sumut ada 13 kabupaten/kota yang masuk dalam kelas risiko tinggi, yaitu Gunungsitoli, Mandailingnatal, Nias, Nias Utara, Nias Barat, Nias Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Asahan, Sibolga, Labuhanbatu Utara, Padanglawas dan Labuhanbatu. Sementara 20 Kabupaten/kota lainnya berisiko sedang.
“Ada 13 daerah kita yang bila curah hujan tinggi rawan terjadi banjir dan tanah longsor. Karena itu, kita siapkan sekarang personel dan peralatan kita masing-masing. Bukan hanya di sini, saat apel, tetapi ditindaklanjuti ke chek point-chek point melihat kesiapan daerah masing-masing,” terang Edy.
Oleh karena itu, Gubernur Edy meminta agar semua pihak, termasuk masyarakat mulai waspada terhadap cuaca ekstrem ini dan berupaya mencegah terjadinya bencana.
Kesiapan Peralatan
infosumut.id ©2021 Merdeka.com
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut Abdul Aris Lubis mengatakan, pihaknya telah siap dan siaga terhadap ancaman bencana yang mungkin terjadi.
Dalam Apel Kesiapsiagaan Bencana dan Gelar Peralatan Bencana tersebut juga diperlihatkan berbagai peralatan untuk menghadapi bencana, seperti dapur bergerak, alat-alat berat seperti ekskavator, perahu karet, pendeteksi suara, pemotong besi dan baja, alat komunikasi dan lainnya.
Selain itu, ada juga alat pendeteksi kedalaman dari relawan serta kendaraan-kendaraan taktis untuk bencana.
“Apel ini bukan hanya sekadar memperlihatkan personel dan peralatan, tetapi mengingatkan kita akan kewaspadaan terhadap bencana terutama pada daerah-daerah yang rawan. Kemudian kita akan tindaklanjuti ke daerah-daerah dan menyosialisasikannya ke masyarakat,” kata Aris.
Personel Siaga
infosumut.id ©2021 Merdeka.com
Sementara itu, Pangdam I/BB Mayjen TNI Hassanudin mengatakan, TNI telah mempersiapkan peralatan, personel dan tim reaksi cepat untuk penanggulangan bencana di Sumut. Ia berharap, semua pihak siap ketika terjadi bencana.
“Kita tentu tidak ingin terjadi bencana, tetapi ketika terjadi kita harus siap. Kami dari TNI sudah mempersiapkan personel terbaik kami, peralatan dan juga tim reaksi cepat,” ujar Hassanudin.
Wakapolda Sumut Brigjen Dadang Hartanto menambahkan, pihaknya akan memetakan daerah rawan dan para personel akan standby di titik-titik tersebut.
“Kerja sama yang utama, baru kita petakan daerah rawan sehingga kita sudah standby pada titik-titik rawan terbut, itu yang membuat respon kita bisa cepat bila terjadi bencana,” katanya.