15 Jenis Colokan Listrik di Dunia, Wajib Tahu Sebelum Traveling!
Beda negara, beda pula colokan listriknya. Tentu perjalanan ke luar negeri akan menjadi sia-sia kalau Anda tidak bisa mengisi baterai gadget karena colokan negara tujuan yang berbeda dengan di Indonesia.
Beda negara, beda pula colokan listriknya. Tentu perjalanan ke luar negeri akan menjadi sia-sia kalau Anda tidak bisa mengisi baterai gadget karena colokan negara tujuan yang berbeda dengan di Indonesia.
Dalam perkembangan ratusan tahun, kini kurang lebih ada 15 jenis colokan listrik yang digunakan dunia yang saling berbeda-beda. Semua jenis ini diberi label sesuai abjad dari A.
-
Apa yang dimaksud dengan energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Apa itu motor listrik? Motor listrik, yang sering disebut sebagai "molis", adalah jenis kendaraan bermotor yang menggunakan energi listrik untuk menggerakkan komponennya.
-
Kenapa tiang listrik itu terbakar? Diduga, terbakarnya tiang listrik itu dipicu korsleting atau hubungan arus pendek.
-
Apa definisi dari energi listrik? Pengertian energi listrik adalah suatu energi yang dipasok oleh arus listrik dan potensial listrik.
-
Kapan Kota Solo resmi dialiri listrik? Pada 12 Maret 1901, Kota Solo resmi dialiri listrik.
-
Bagaimana cara mendapatkan barang elektronik di Pasar Loak Jatinegara? Barang-barang tersebut juga bisa dicoba langsung di tempat, sehingga calon pembeli bisa mengetahui kondisi dari barang yang akan dibeli.
Secara ringkas, adanya perbedaan ini karena perkembangan perangkat listrik yang terjadi bersamaan di penjuru dunia dan keterlambatan Komite Elektro Internasional membuat standarisasi.
Nah, sebelum Anda pergi traveling, penting untuk mengetahui jenis colokan yang digunakan di negara tujuan. Berikut ringkasan 15 jenis colokan yang ada di dunia serta negara yang menggunakannya.
Jenis Colokan dan Steker di Dunia
©FspLifeStyle
Berikut penjelasan semua jenis colokan dan steker yang ada dan aktif digunakan di seluruh dunia. Anda bisa merujuk pada gambar di atas sebagai acuan visual terhadap tipe colokan/steker yang tertera dalam daftar di bawah ini.
Tipe A
Memiliki 2 lempengan kaki yang bersebelahan. Colokan ini memiliki tegangan 100-127 V dan 15 A. Digunakan di 23 negara beberapa di antaranya Amerika Utara, Kolombia, Meksiko, Peru, Arab Saudi dan untuk negara-negara Asia meliputi Vietnam, Bangladesh, Jepang, Filipina, Taiwan serta Cina.
Tipe B
Memiliki 3 kaki, yang salah satunya saluran grounded. Tegangan berbeda-beda tiap negara mulai dari 100-200 V dan kekuatan 15 A. Digunakan di 17 negara yang beberapa di antaranya Amerika Utara, Jepang, Filipina, dan Meksiko. Steker bisa digunakan oleh colokan tipe A.
Tipe C
Memiliki 2 kaki silindris yang juga dikenal sebagai Europlug. Memiliki tegangan yang umumnya antara 220-240 V dan kekuatan 2.5, 10 dan 16 A. Cukup luas digunakan di seluruh dunia yang meliputi Asia seperti Indonesia, Bangladesh, Korea; Amerika Selatan seperti Argentina, Paraguay dan Chili, serta mayoritas negara-negara Eropa kecuali Irlandia, Siprus dan Malta.
Tipe D
Memiliki 3 kaki silindris membentuk segitiga, tanpa sambungan grounded. Memiliki tegangan 220-240 V dan kekuatan 5 A. Colokan tipe ini mayoritas di India. Selain itu juga digunakan di Bangladesh, Sri Lanka, Myanmar hingga Hong Kong.
Tipe E
Serupa dengan tipe C yang memiliki 2 kaki silindiris, namun E gunakan sambungan grounded. Memiliki tegangan 220-240 V dan kekuatan 15 A. Steker bisa digunakan dengan colokan tipe C, E, dan F. Umumnya digunakan di Eropa seperti Perancis, Belgia, Polandia, Ceko, Slowakia, dan Denmark. Di luar Eropa, tipe E juga digunakan di Ethiopia hingga Maroko.
Tipe F
Juga dikenal sebagai “Schutzkontankt” atau “Schuko Steker” memiliki 2 kaki silinder grounded dengan tegangan 220-240 V dan 16 A. Jenis colokan ini juga digunakan di Indonesia selain tipe C. Selain itu, tipe F paling banyak digunakan di Rusia dan Eropa kecuali Britania Raya dan Irlandia. Negara Asia yang gunakan tipe F meliputi Korea Selatan, Vietnam, serta Thailand.
Tipe G
Memiliki 3 kaki persegi panjang yang membentuk segitiga. Sambungan yang digunakan grounded dengan kekuatan 13 A dan voltase 220, 230, dan 240 V. Banyak digunakan di Britania Raya, Irlandia, Malta, Singapura, Malaysia dan Semenanjung Arab.
Tipe H
Hanya digunakan di Israel dan Palestina. Terdiri dari 3 kaki silindris yang grounded membentuk segitiga dengan muatan 16 A dan tegangan 220-240 V. Steker tipe H bisa juga digunakan colokan tipe C dengan aman.
Tipe I
Memiliki 2 atau 3 kaki lempengan tipis. Colokan yang memiliki dua kaki tidak grounded, sementara yang tiga kaki sudah grounded. Tipe I biasanya digunakan di Australia, Selandia Baru, Fiji, Argentina, Uruguay. Negara Asia yang menggunakan tipe I meliputi Cina serta Myanmar.
Tipe J
Memiliki 3 kaki silindris yang agak membentuk V. Colokan tipe J sudah grounded dan memiliki tegangan 220-240 V serta muatan 10 A. Colokan tipe J hanya digunakan di Swiss, Liechtenstein, dan Maldives. Steker tipe J bisa digunakan juga oleh colokan tipe C.
Tipe K
Memiliki 3 kaki—dua silindris dan satu setengah lingkaran grounding. Memiliki tegangan 220-240 V dan kekuatan 16 A. Tipe K hampir hanya digunakan di Denmark dan Greendland. Steker tipe K juga bisa digunakan colokan tipe C dengan aman.
Tipe L
Memiliki 3 kaki silindris yang tertata dalam garis lurus yang telah grounded. Memiliki tegangan 220-240 V serta kekuatan 10 dan 16 A. Digunakan di Italia, Chili, Kuba, Uruguay, Suriah, Libya dan beberapa negara lain.
Tipe M
Colokan ini memiliki 3 kaki silinder grounded membentuk segitiga dengan kaki yang atas berukuran lebih besar dari dua lainnya. Memiliki tegangan 220-240 dan kekuatan 15 A. Digunakan di Afrika Selatan, Makau, Nepal, dan beberapa negara lain. Tipe M digunakan di Israel dan UEA umumnya untuk alat berat dan digunakan untuk instalasi teater di Inggris.
Tipe N
Merupakan tipe standar keluaran IEC di tahun 1980an. Memiliki 3 kaki silinder dan telah grounded. Memiliki kekuatan 10 A, 16 A dan 20 A dengan tegangan 100-240 V. Diadopsi oleh Brazil pada tahun 2007. Tipe N juga secara parsial digunakan di Afrika Selatan. Steker tipe N juga bisa digunakan oleh colokan tipe C dengan aman.
Tipe O
©World Standards
Memiliki 3 kaki silindris membentuk segitiga yang berarti sudah grounded. Memiliki tegangan 220-240 V dan kekuatan 16 A. Tipe O hanya digunakan di Thailand. Steker tipe O juga bisa secara aman digunakan dengan colokan tipe C.
Itulah 15 tipe colokan dan steker yang tersebar di dunia. Cukup jarang bagi satu negara untuk hanya menggunakan satu jenis colokan saja, seperti Indonesia yang juga menggunakan colokan tipe F selain tipe C.
Agar keperluan traveling Anda bisa berjalan lancar, sangat direkomendasikan untuk membeli universal adapter terlebih dahulu agar Anda tetap bisa menggunakan layanan listrik di negara tujuan.
Reporter: Prilisa Septi Hariani