5 Fakta Unik Soal Ubur-Ubur, Binatang Laut yang Berjasa Untuk Manusia!
5 Alasan mengapa umat manusia harus berterima kasih kepada ubur-ubur. Ubur-ubur adalah makhluk hidup yang sederhana. Mereka tak memiliki otak, tulang, paruh-paru, usus dan segala sistem organ rumit yang kita temui di makhluk hidup lain.
Ubur-ubur adalah makhluk hidup yang sederhana. Mereka tak memiliki otak, tulang, paruh-paru, usus dan segala sistem organ rumit yang kita temui di makhluk hidup lain. Meski demikian, mereka memiliki jaringan yang terorganisir serta sistem sarat yang menandakan sederhananya makhluk ini.
Ubur-ubur yang berbentuk seperti jeli ini telah ada di Bumi selama lebih dari 500 juta tahun dan ada di setiap samudera.
-
Siapa ilmuwan terbaik di Universitas Gadjah Mada berdasarkan AD Scientific Index 2024? Universitas Gadjah Mada Jumlah ilmuwan dalam indeks : 497Ilmuwan terbaik dalam institusi : Abdul Rohman
-
Di mana daftar ilmuwan paling berpengaruh di dunia ini diumumkan? Peringkat tersebut didasarkan pada analisis dampak sitasi di berbagai disiplin ilmu yang diambil dari database Scopus. Setiap tahun, lembaga ini memilih 100.000 ilmuwan dari seluruh dunia yang aktif di berbagai institusi akademik.
-
Bagaimana AD Scientific Index menentukan peringkat universitas terbaik di Indonesia? AD Scientific Index menggunakan sistem pemeringkatan yang unik dengan menganalisis sebaran ilmuwan dalam suatu institusi menurut persentil 3, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, dan 90.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Kapan kata pengantar dianggap penting dalam karya ilmiah? Meski bukan bagian dari isi, namun dalam suatu karya ilmiah, kata pengantar bukan sebuah formalitas.
Meski terkenal suka menyengat manusia dan bisa menjatuhkan korban, ternyata hewan yang seringkali dijadikan hidangan di Jepang serta China ini punya banyak kegunaan. Adanya mereka pun punya kegunaan tingkat tinggi untuk kita manfaatkan.
Jadi kita harus berterimakasih kepada ubur-ubur atas kegunaan mereka yang tidak bisa dimungkiri kehadirannya. Berikut deretan fakta unik soal ubur-ubur, salah satu binatang laut yang paling berjasa untuk manusia. Melansir Listverse, berikut ulasannya
Pupuk Ubur-Ubur
Pertanian organik kini sudah jadi lebih populer berkat permintaan masyarakat akan produk-produk organik. Masalahnya adalah soal pupuk, di mana pertanian biasa memperkuat tanaman dari gulma dan menghasilkan panen yang tinggi dengan pupuk kimia dan herbisida.
Akhirnya, muncullah pupuk ubur-ubur yang jadi solusi akan masalah tersebut. Serat ubur-ubur kering merupakan pupuk organik yang meningkatkan kandungan gizi tanah dan dapat menghambat pertumbuhan gulma.
Di Jepang, hasil panen dari sawah dipupuki dengan 'keripik ubur-ubur' yang merupakan sebutan dari serat ubur-ubur kering, dan hasilnya mampu setinggi pertanian dengan pupuk kimia namun tetap organik.
Keripik ubur-ubur ini juga telah digunakan untuk meremajakan hutan di Korea Selatan setelah kasus kebakaran hutan. Tak cuma itu, ini juga digunakan untuk meningkatkan kadar air dan nutrisi sebelum bibit baru ditanam.
Jasa Ubur-Ubur Untuk Industri Kesehatan
GFP yang merupakan kependekan dari green fluorescent protein yang ada di ubur-ubur dan membuat ubur-ubur 'glow in the dark,' ternyata sangat berguna untuk diagnosis kesehatan manusia. Menggunakan GFP, ilmuwan bisa memasang tanda di sel tertentu dan melacak perkembangan mereka di tubuh.
Sebagai contoh, GFP dilekatkan ke sel pankreas yang memproduksi insulin untuk memeriksa bagaimana mereka beroperasi. Hal ini sangatlah penting bagi penderita diabetes yang baru saja mengidap. Hal ini juga berlaku ke sel penyakit lain seperti HIV.
Hal ini ternyata sangat revolusioner hingga ilmuwan yang menemukan cara penggunaan GFP dihadiahi Nobel pada 2008 lalu.
Dalam pengembangannya, protein GFP dapat dimodifikasi untuk menghasilkan hampir 100 warna yang berbeda, yang dapat ditugaskan untuk membedakan sel-sel di area yang sama.
Ubur-Ubur Sang Penyelamat Lingkungan
Potongan plastik mikroskopik atau dikenal sebagai mikroplastik adalah masalah lingkungan yang baru terjadi dan besar belakangan ini. Salah satu sumber mikroplastik adalah microbeads, sebuah bola plastik kecil yang bisa kita temukan di sabun muka atau gel mandi kita. Kini, bahan ini sudah dilarang di beberapa negara. Tak cuma dari sabun, mikroplastik juga datang dari pemecahan serat sintetis ketika baju dicuci di mesin cuci.
Akhirnya berdasarkan keresahan ini, lahirlah proyek GoJelly. Proyek ini menggunakan ubur-ubur karena terbukti salah satu spesies ubur-ubur berikatan dengan mikroplastik ini. Kebetulan juga ubur-ubur dengan spesies tertentu ini overpopulasi.
yang harus dilakukan adalah membuat biofilter dari ubur-ubur dan limbah pabrik yang mengandung mikroplastik diarahkan ke filter tersebut. Jadi limbah mikroplastik tak terlanjur lepas ke perairan kita.
Ubur-Ubur Dramatis
Air mata palsu mungkin dibutuhkan untuk para aktor dan aktris untuk beradegan menangis. Namun air mata palsu punya kegunaan jauh lebih dari itu: menjaga mata tetap lembap bagi mereka yang punya mata kering.
Air mata palsu ini bisa didapatkan dari jerohan ubur-ubur, di mana protein yang paling lazim ada dalam ubur-ubur adalah mucin, di mana ini adalah rantai protein panjang yang mengandung karbohidrat yang dapat mempertahankan kelembapan. Selain itu, ubur-ubur menggunakan mucin untuk membersihkan diri dan melawan predator.
Ternyata, manusia pun menghasilkan mucin untuk alasan yang sama. Jadi, bagi mereka yang memiliki mata kering, mucin dari ubur-ubur ini bisa menjaga bola mata tetap lembap. Mucin sendiri sudah digunakan di industri kesehatan dan kecantikan.
lagi-Lagi Selamatkan Lingkungan
Popok adalah salah satu masalah lingkungan. Pasalnya satu buah popok saja membutuhkan waktu ratusan tahun untuk biodegradasi.
Akhirnya, bermodal keresahan tersebut ditambah overpopulasi ubur-ubur di Israel, seorang perusahaan Israel membuat sebuah popok biodegradable dengan menggunakan ubur-ubur.
Seorang ilmuwan material bernama Shachar Richter, menemukan bahwa daging ubur-ubur mampu menahan cairan dalam jumlah besar tanpa melarutkannya. Akhirnya khasiat absorpsi yang baik ini dialokasikan menjadi material baru bernama Hydromash.
Pembuatan popok ini namun cukup rumit. Pertama daging ubur-ubur dipecah terlebih dahulu dan mencampurnya dengan nanopartikel antibakteri. Nantinya bahan ini bisa digunakan ke popok bayi serta dewasa, produk kebersihan wanita, serta perban medis. Hydromash dapat terdegradasi selama 30 hari saja.
(mdk/idc)