Jadi Salah Satu yang Tertua di Indonesia, Ini Fakta Menarik Kebun Binatang Bukittinggi
Tempat ini ternyata menjadi salah satu kebun binatang tertua di Indonesia dan satu-satunya di Sumbar.
Tempat ini ternyata menjadi salah satu kebun binatang tertua di Indonesia dan satu-satunya di Sumbar.
Jadi Salah Satu yang Tertua di Indonesia, Ini Fakta Menarik Kebun Binatang Bukittinggi
Kebun binatang sampai sekarang masih menjadi salah satu destinasi wisata pilihan untuk keluarga. Melihat berbagai koleksi jenis hewan tentunya akan menambah ilmu pengetahuan kita.
Di Sumatera Barat, terdapat Kebun Binatang Bukittinggi atau Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMBK) yang selalu ramai dikunjungi. Tempat ini ternyata menjadi salah satu kebun binatang tertua di Indonesia dan satu-satunya di Sumbar. (Foto: Wikipedia)
-
Dimana lokasi Kebun Binatang Bandung? Kebun binatang ini terletak di Jalan Kebun Binatang No.6, Lebak Siliwangi, Coblong, Kota Bandung.
-
Apa nama awal Kebun Binatang Cikini? Namun saat awal diresmikan, tempat ini masih menggunakan nama 'Planten en Dierentuin' atau tanaman dan kebun binatang. Ini dikarenakan wisata ini juga dilengkapi dengan berbagai pengetahuan seputar tanaman.
-
Siapa orang utan tertua di dunia? Dengan umurnya tersebut, Bella merupakan orang utan sumatra tertua yang hidup di penangkaran di seluruh dunia.
-
Dimana lokasi Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama? Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama yang terletak di Jalan Raya Serang - Jakarta, Kecamatan Serang, Kota Serang.
-
Apa yang ada di Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama? Koleksi Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama sebagian besar berasal dari penelitian yang dilakukan di kawasan Banten Lama.
-
Siapa kucing tertua di dunia? Creme Puff adalah kucing tertua di dunia yang tercatat hidup selama 38 tahun dan 3 hari di Austin, Texas.
Selain kompleks kebun binatang, di TMBK ini juga terdapat Museum Rumah Adat Baanjuang dan Museum Zoologi di mana pengunjung bisa belajar budaya, sejarah, hingga dunia satwa. Tak hanya itu, kompleks ini juga terhubung langsung dengan Benteng Fort de Kock.
Kebun binatang ini masih tetap eksis dan memiliki banyak koleksi berbagai jenis satwa yang bisa dilihat secara langsung.
Berdiri Tahun 1900
Melansir dari situs indonesiakaya.com dan beberapa sumber lainnya, Kebun Binatang Bukittinggi ini dulunya dibangun oleh seorang Controleur Pemerintah Hindia Belanda yang bertugas di Fort de Kock bernama Storm Gravenzanden.
Pada saat itu, Gravenzanden begitu terkesima dan kagum dengan pemandangan indah Bukittinggi dari sebuah perbukitan bernama Bukit Malambuang atau dikenal dengan Cubadak Bungkuak yang tepat berada di seberang Bukit Jirek.
Dengan bentang alam yang dihiasi dengan pegunungan yang bergelombang dan panorama dari Gunung Singgalang, Gunung Sago, dan Gunung Marapi, pemerintah Hindia Belanda pun membangun wahana rekreasi bagi orang-orang Belanda pada sekitar tahun 1900-an.
Dulunya Kebun Bunga
Ketika ide pembangunan rekreasi oleh pemerintah Hindia Belanda, lokasi ini tak langsung menjadi kebun binatang, melainkan adalah taman bunga. Kemudian tempat ini diberi nama dengan Stormpark diambil dari nama sang perancang.
Tahun 1929 fungsinya pun berubah menjadi kebun binatang dan koleksi satwanya pun makin bertambah. Kemudian tempat ini berubah nama menjadi Kebun Binatang Bukittinggi atau Fort de Kocksche Dieren Park dalam Bahasa Belanda.
Tahun 1933 terjadi pertukaran koleksi satwa dengan kebun binatang Surabaya atau Soerabaiasche Planten-en Dierentuin. Dari pertukaran ini Kebun Binatang Bukittinggi mendapatkan koleksi satwa Indonesia Timur sementara kebun binatang Surabaya mendapat koleksi spesies satwa asli Sumatera.
Masa Pendudukan Jepang
Ketika kekuasaan beralih ke tangan Jepang, kebun binatang ini tidak terawat karena dianggap bukan tempat yang penting. Banyak koleksi satwa yang sudah tidak terurus dengan baik bahkan mati terlantar.
Tak hanya itu, pihak Jepang juga mengubah beberapa fasilitas yang ada di kawasan kebun binatang tersebut untuk memenuhi kebutuhan militer mereka. Namun, kondisi ini berangsur pulih ketika kemerdekaan Indonesia dan menjadi Taman Puti Bungsu.
Tahun 1995 kebun binatang ini berubah nama lagi menjadi Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan hingga sekarang.
Kondisi Saat Ini
Selain ada kompleks kebun binatang, tempat ini juga berdiri sebuah bangunan rumah adat Minangkabau yang disebut dengan Rumah Adat Baanjuang. Bangunan yang berdiri dari tahun 1935 ini berubah fungsi menjadi museum yang berkaitan dengan kebudayaan asli Minangkabau.
Selain itu, tempat ini dihubungkan langsung oleh Jembatan Limpapeh dengan objek wisata benteng Fort de Kock. Untuk tarif masuk ke Kebun Binatang Bukittinggi ini cukup membayar Rp25 ribu untuk wisatawan lokal dan Rp50 ribu untuk wisatawan mancanegara.
Kompleks Kebun Binatang Bukittinggi sekarang masih tetap eksis. Selain bisa melihat koleksi satwa-satwa endemik, pengunjung juga bisa belajar sejarah dan kebudayaan asli Minangkabau. Tentu saja menjadi sebuah pengalam berwisata yang lengkap dan berkesan.