5 Hal mengerikan ini bakal terjadi bila Amerika dihantam bom nuklir
Seorang profesor dari Universitas Georgia ingin membuka mata dunia soal bahaya bom nuklir
Memperingati 70 tahun kejatuhan bom nuklir di Hiroshima-Nagasaki, Jepang, seorang profesor bernama Cham Dallas dari Universitas Georgia mencoba menggambarkan apa yang akan terjadi bila Amerika yang dihantam bom nuklir berkekuatan 10 kiloton bom TNT itu.
Langkah itu dilakukan oleh Profesor Cham demi membuka mata masyarakat dunia soal bahaya bom nuklir. Terlebih, mengingat saat ini ancaman ledakan nuklir di Amerika bukannya menurun justru semakin meningkat. Hal itu terjadi seiring dengan pengembangan senjata nuklir banyak negara, termasuk Amerika sendiri.
-
Bagaimana AD Scientific Index menentukan peringkat universitas terbaik di Indonesia? AD Scientific Index menggunakan sistem pemeringkatan yang unik dengan menganalisis sebaran ilmuwan dalam suatu institusi menurut persentil 3, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, dan 90.
-
Universitas terbaik apa yang menempati peringkat pertama di Indonesia versi AD Scientific Index 2024? Dalam daftar University Rankings 2024 AD Scientific Index yang mencakup 2.227 kampus, UGM, UTI (Universitas Teknokrat Indonesia), dan Undip berhasil menempati peringkat tertinggi sebagai universitas terbaik di Indonesia.
-
Apa saja yang termasuk dalam populasi penelitian? Populasi bukan hanya manusia tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain.
-
Kenapa NISN penting? Nomor tersebut menjadi pembeda antara satu siswa dengan siswa lainnya di seluruh sekolah Indonesia maupun Sekolah Indonesia di Luar Negeri.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
Berikut 5 hal mengerikan yang akan terjadi bila bom nuklir 'Little Boy' dan 'Fat Man' yang meluluhlantakkan Hiroshima-Nagasaki jatuh di Negeri Paman Sam.
Kematian massal dalam hitungan detik
Saat bom nuklir dijatuhkan di area padat penduduk di Amerika, misalnya Washington DC, Profesor Cham memprediksi bila 'minimal' akan ada 100.000 orang yang langsung meninggal di tempat.
Pada kasus Hiroshima-Nagasaki sendiri, korban jiwa yang jatuh setelah pengeboman dikatakan sekitar 220.000 ribu orang.
Layanan kesehatan lumpuh dan korban terisolasi
Selain menghancurkan rumah sakit dan pusat kesehatan, ledakan nuklir juga akan melumpuhkan sistem layanan kesehatan di sebagian besar wilayah Washington DC. Imbasnya, para korban yang masih hidup akan terjebak tanpa pertolongan dan mungkin hanya bisa menunggu kematian.
Padahal jumlah korban terluka atau terkena radiasi bisa mencapai jutaan orang.
Penyelamatan korban hampir mustahil dilakukan
Profesor Cham berpendapat bila medis di Amerika masih banyak yang belum familiar dengan penanganan korban ledakan nuklir atau paparan zat radioaktif.
Celakanya, untuk merawat satu orang yang terkena luka bakar nuklir (bisa mencapai luka bakar tingkat 3), diperlukan beberapa petugas medis sekaligus. Bayangkan bila saat itu ada ratusan bahkan jutaan korban terluka?
Itu belum termasuk korban luka pecahan kaca yang jumlahnya juga masif. Maklum, banyak perkantoran di Amerika yang dibangun dengan menggunakan banyak material kaca dan ledakan nuklir bisa menciptakan lautan pecahan kaca.
Kota Washington DC tidak bisa lagi ditinggali
Hanya beberapa menit pasca ledakan nuklir, diperkirakan manusia yang berada dalam radius 32 kilometer dari pusat ledakan akan mengalami muntah dan pusing akibat racun radioaktif.
Korban di area itu hanya memiliki waktu sekitar 10 menit untuk proses evakuasi sebelum gejala keracunan radioaktif memburuk dan membunuh mereka.
Setelah itu, area tersebut tidak akan bisa lagi ditinggal dalam waktu yang sangat akibat kontaminasi limbah nuklir. Kota Washington DC mungkin baru bisa didekati setelah 10 tahunan.
Korban meninggal terus berjatuhan selama bertahun-tahun
Mengingat beberapa zat radioaktif bisa tetap mengeluarkan radiasi berbahaya hingga 25.000 tahun, korban meninggal akibat keracunan 'nuklir' di kota Washington DC bisa terus bertambah.
Ironisnya, kontaminasi zat radioaktif juga bisa menyebar dengan mudah lewat air, bahkan udara. Jadi, jangan kaget bila banyak orang di sekitar Washington DC yang ikut mengalami penyakit parah mendadak seperti kanker.
Sumber: The Conversation
(mdk/bbo)