5 Pulau sampah raksasa muncul di lautan, Indonesia turut bersalah
Sekitar 8 juta lebih sampah mengalir ke lautan setiap tahunnya
Jika Anda bertanya kemana sampah-sampah plastik berakhir, jawabannya mungkin bukan tempat pembuangan akhir atau pusat daur ulang, tetapi lautan. Untuk membuktikannya, NASA baru-baru ini merilis sebuah animasi singkat yang menunjukkan sampah di lautan dunia.
Dari animasi itu, terlihat bila sampah menumpuk di lima bagian samudra terbesar di Bumi, yakni samudra Hindia, Pasifik (utara dan selatan), dan Atlantik (utara dan selatan). Semua sampah itu terbawa arus hingga membentuk pulau-pulau sampah raksasa.
-
Dimana tempat penelitian ini dilakukan? Bukti ini ditemukan lewat studi yang dipimpin oleh Gaia Giordano dari Universitas Milan, Italia.
-
Bagaimana laboratorium lingkungan di Jawa Barat dapat membantu dalam penegakan hukum lingkungan? Menurut Ridwan Kamil, hasil pengecekan laboratorium dari limbah buang akan valid, sehingga sampelnya siap jadi dasar penegakkan hukum lingkungan hidup.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Dimana Laboratorium Lingkungan Jawa Barat berada? Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil, meresmikan Gedung Laboratorium Lingkungan Jawa Barat, di Jalan A.H Nasution, Kota Bandung, Selasa (8/8).
-
Apa tujuan utama dari laboratorium lingkungan di Jawa Barat? Laboratorium tersebut akan fokus menangani pengujian bahan kimiawi cair, termasuk dari hasil buang perusahaan (limbah). JIka terbukti mencemarkan, maka perusahaan yang bersangkutan akan dimendapat sanksi hukum.
-
Siapa yang meresmikan Laboratorium Lingkungan Jawa Barat? Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil, meresmikan Gedung Laboratorium Lingkungan Jawa Barat, di Jalan A.H Nasution, Kota Bandung, Selasa (8/8).
Data NASA juga menunjukkan bila per tahunnya ada sekitar 8 juta ton sampah yang sebagian besar adalah plastik berakhir di lautan. Celakanya, mayoritas sampah-sampah itu berasal dari negara-negara di Asia, yakni China, Indonesia, Filipina, Vietnam, dan Sri Lanka.
China bahkan dilaporkan bertanggung jawab atas 2,4 juta ton sampah plastik, hampir 28 persen dari total sampah plastik yang dibuang oleh penduduk Bumi.
Apabila semua sampah itu berhasil dijaring, setiap 30 kaki garis pantai Bumi bisa diisi oleh lima kantung besar tas berisi sampah. Tidak mengherankan bila saat ini sampah-sampah itu membentuk pulau sampah di sekitar Amerika, Kepulauan Karibia, Cile, Brasil, dan Australia.
Selain membahayakan lingkungan, sampah-sampah tersebut sangat mematikan bagi hewan liar. Banyak kura-kura di sekitar pulau-pulau sampah itu yang memakan kantung plastik karena mengiranya sebagai ubur-ubur. Bahkan, sekitar 90 persen burung laut yang mati di kawasan itu di perutnya ditemukan plastik di perutnya.
Baca juga:
Racun laba-laba mematikan ini bisa diubah jadi obat impotensi
Fakta mengejutkan bila menatap mata seseorang selama 10 menit
Menakutkan, bernapas 1 jam di kota ini bisa kurangi umur 20 menit!
Ini bukti smartphone lebih kotor dari toilet duduk
5 Hal mengerikan ini bakal terjadi bila Amerika dihantam bom nuklir