7 Hal Luar Biasa yang Tak Disadari Mampu Dilakukan Otak Manusia!
7 Hal Luar Biasa yang Tak Disadari Mampu Dilakukan Otak Manusia!
Kita tentu sudah mengetahui betapa canggihnya organ utama kita yakni otak. Meski semua hal yang kita ketahui tentang otak memang sudah luar biasa, ternyata masih banyak hal luar biasa yang bisa dilakukan otak kita.
Berdasarkan banyak sekali penelitian sistem saraf, ternyata banyak sekali wawasan mendalam yang belum kita ketahui soal kemampuan otak kita. Semua kemampuan ini tak kita sadari sebelumnya dan bahkan kita tak tahu otak kita bisa melakukannya secara alami.
-
Siapa ilmuwan terbaik di Universitas Gadjah Mada berdasarkan AD Scientific Index 2024? Universitas Gadjah Mada Jumlah ilmuwan dalam indeks : 497Ilmuwan terbaik dalam institusi : Abdul Rohman
-
Di mana daftar ilmuwan paling berpengaruh di dunia ini diumumkan? Peringkat tersebut didasarkan pada analisis dampak sitasi di berbagai disiplin ilmu yang diambil dari database Scopus. Setiap tahun, lembaga ini memilih 100.000 ilmuwan dari seluruh dunia yang aktif di berbagai institusi akademik.
-
Bagaimana AD Scientific Index menentukan peringkat universitas terbaik di Indonesia? AD Scientific Index menggunakan sistem pemeringkatan yang unik dengan menganalisis sebaran ilmuwan dalam suatu institusi menurut persentil 3, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, dan 90.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Kapan kata pengantar dianggap penting dalam karya ilmiah? Meski bukan bagian dari isi, namun dalam suatu karya ilmiah, kata pengantar bukan sebuah formalitas.
Nah, berikut deretan hal luar biasa yang bisa dilakukan oleh otak manusia, melansir Listverse.
Mengetahui Mata Angin Seperti Kompas
Kemampuan otak untuk merasakan medan magnet Bumi sebenarnya sudah banyak diteliti namun dengan subjek binatang. Hal ini telah terbukti untuk para burung untuk navigasi dan migrasi. Nah, ternyata manusia juga memilikinya, namun tak sebaik binatang.
Dalam sebuah studi yang dikutip oleh The Conversation, 84 partisipan ditempatkan di sangkar Faraday yang merupakan kotak tanpa gangguan elektromagnetik.
Lalu para ilmuwan menciptakan medan magnet buatan dan secara bertahap mengubah orientasinya dan mengamati reaksi otak partisipan.
Hasilnya, terdapat reaksi pasti di bagian otak yang menanggapi rangsangan elektromagnetik. Meski demikian, para peserta tak merasakan apapun secara sadar. Ilmuwan sendiri menyebut bahwa manusia hanya akan bereaksi ke medan magnet Bumi yakni utara dan selatan.
Alarm Otak
Sudah sejak lama kita sering mendengar soal alarm alami tubuh. Ketika kita berniat bangun di jam tertentu, kita benar akan terbangun. Nah, hal ini terbukti nyata.
Berdasarkan sebuah penelitian yang dipublikasikan di RD.com, alarm tubuh efektif membangunkan Anda sebelum waktu yang Anda niatkan. Namun ada satu syarat, yakni jadwal tidur reguler Anda haruslah teratur.
Jadi jangan heran jika Anda orang yang diharuskan bangun pagi, seringkali Anda sendiri terbangun sebelum alarm berbunyi. Itu adalah kehebatan otak Anda.
Modus Autopilot
Kita mengetahui modus autopilot adalah bagaimana kendaraan bisa mengendarai sendiri tanpa campur tangan kita. Nah, otak kita seringkali bisa menangani hal semacam itu.
Benar, tubuh kita bisa mengambil alih berbagai kegiatan yang kita lakukan. Bahkan, disebut bahwa modus autopilot manusia adalah hal yang sangat baik dan canggih.
Penelitian menyebutkan bahwa ketika kita sudah sangat baik dalam melakukan sesuatu, otak akan memindahkan pemrosesan tugas tersebut ke wilayah otak terpisah yang disebut jaringan mode default. Jaringan ini berkaitan dengan pemrosesan bawah sadar.
Hal ini biasa kita lakukan untuk hal-hal kecil tanpa kita sadari, seperti mengikat tali sepatu, atau mengendarai mobil. Namun penelitian mencoba ke hal yang lebih rumit dan memantau aktivitas otak, seperti bermain kartu. Makin mahir main kartu, aktivitas berpindah ke jaringan default.
Memprediksi Masa Depan
Ilmu pengetahuan tentu tak terlalu suka membicarakan soal cenayang atau ramalan masa depan. Namun otak kita sebenarnya bisa melakukannya, meski yang dimaksud masa depan adalah masa depan yang benar-benar segera terjadi dalam hitungan detik.
Hal ini bisa dilakukan oleh otak karena keterlambatan informasi dari mata ke otak. Otak akhirnya membuat prediksi sendiri soal apa yang akan terjadi selanjutnya, dan hal ini akan semakin akurat seiring bertambahnya usia sistem ini berdasar dari perilaku kita sehari-hari.
Nah, ketika kita secara refleks menghindarkan ponsel kita dari jatuh ke air, atau kesigapan tubuh ketika akan jatuh ketika mengendarai motor, semua itu adalah karena otak kita telah memprediksinya.
Kesadaran 360 Derajat
Adegan paling standar di film horor adalah tokoh utama yang merasa diikuti dari belakang. Namun hal ini bukanlah kebohongan sinema semata.
Setiap manusia memiliki "indra keenam" berupa kesadaran 360 derajat, sehingga kita akan mengalami perasaan tak nyaman jika kita terasa diikuti atau terasa ada seseorang di belakang padahal seharusnya tak ada.
Studi telah menemukan bahwa kemampuan mendengar kita akan lebih baik dan lebih akurat dalam mendeteksi sesuatu yang tak bisa kita jangkau dengan mata. Hal ini sudah cukup untuk membuat otak kita punya gambaran kasar tentang keadaan di sekitar kita.
Belajar Hanya Dengan Membayangkan
Sudah jadi rahasia umum untuk jadi mahir dalam sesuatu, kita harus berlatih atau praktik. Namun jika praktik tersebut membutuhkan objek lain, seperti berlatih musik, kita hanya butuh membayangkannya saja dan itu sudah terhitung berlatih.
Menurut studi, sekadar membayangkan berlatih piano saja mempunyai efek yang sama dengan berlatih piano dengan sesungguhnya.
Hal ini bahkan telah dibuktikan sejak lama, yakni tahun 1990. Ketika itu, studi soal bermain piano secara imajiner dan asli dibuktikan dengan pemetaan otak. Dan Benar, keduanya punya efek yang sama.
Menghakimi Seseorang (Namun Dengan Akurat)
Akan sulit jika kita bertemu seseorang untuk pertamakalinya, namun kita tak melakukan 'pemindaian' dari atas hingga bawah dan menghakimi berbagai hal, mulai dari selera fashion dan penampilan, serta hal lainnya. Tentu hal ini cukup kasar jika kita benar-benar sampaikan. Ini hanya boleh dalam hati!
Namun ketika kita secara sadar melakukan hal tersebut, otak kita sendiri juga melakukannya dan membuat sebuah 'profil' tentang seseorang tersebut. Hebatnya, profil ini akurat.
Riset menyebut bahwa otak kita akan membuat penghakiman terhadap seseorang hanya dalam 0,1 detik saja. Namun seringkali manusia mengabaikan penghakiman otak ini dan lebih mempercayai apa yang telah dipercaya olehnya. Ini yang biasa disebut stereotip dan hal ini seringkali tak akurat.
(mdk/idc)