8 Negara Asia Tenggara yang Bikin Grab Jadi Decacorn Pertama
Berkat kesuksesannya go international, Grab akhirnya juga mampu menjadi startup pertama di Asia Tenggara yang sukses menembus level decacorn.
Berita tentang munculnya layanan taksi online Grab sebagai super unicorn, alias decacorn, bisa dibilang cukup mengejutkan banyak orang. Berawal dari keluhan antar-sahabat tentang sulitnya mendapatkan taksi di Malaysia, muncullah ide untuk menelurkan aplikasi yang kini diunduh dan digunakan oleh lebih dari 100 juta pengguna di Asia Tenggara.
Berkat kesuksesannya go international, Grab akhirnya juga mampu menjadi startup pertama di Asia Tenggara yang sukses menembus level decacorn. Kabar luar biasa ini disebarkan oleh Grab pada sekitar akhir Januari lalu dengan nilai valuasi mencapai USD 11 miliar, atau sekitar 15,4 triliun Rupiah.
-
Kapan Denny Caknan lahir? Denny Setiawan, yang lebih dikenal dengan nama panggung Denny Caknan, adalah seorang penyanyi dangdut terkemuka asal Ngawi. Ia lahir pada 10 Desember 1993.
-
Kapan Doa Qunut Subuh dibaca? Bacaan doa qunut Subuh berjamaah ini dibaca ketika berada di posisi berdiri usai membaca bacaan I'tidal.
-
Kapan doa qunut subuh dibaca? Doa qunut subuh sendiri dibaca saat sujud di rakaat kedua atau terakhir, tepatnya saat posisi berdiri dalam gerakan iktidal.
-
Kapan Dek Cunda lahir? Lahir prematur pada 5 Februari 2024, Dek Cunda kini tumbuh semakin menggemaskan dan sehat.
-
Bagaimana cara mencapai Puncak Ampangan? Apabila dari pusat kota Payakumbuh, cukup menempuh waktu 20 menit atau lebih kurang 6 kilometer. Untuk mencapai puncaknya, bisa menggunakan kendaraan pribadi roda dua maupun roda empat.
Keberhasilan Grab memang merupakan kerja keras tanpa henti sejak tahun 2012. Tapi Grab juga tak boleh lupa dengan peran konsumen sehingga bisa mencapai raihan istimewa ini. Selain itu, strategi Grab dalam mengakuisisi Uber untuk wilayah operasional Asia Tenggara tampaknya juga berdampak besar pada perkembangan perusahaan rintisan yang bermarkas di Singapura tersebut.
Usai merengkuh Uber, Grab mengambil alih, sekaligus menguasai pasar transportasi online di delapan negara, yaitu di Singapura, Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand, Vietnam, Myanmar, dan Kamboja. Sebuah pasar yang sangat besar, apalagi didukung oleh keinginan khas masyarakat negara-negara berkembang, yaitu kemudahan dalam menjalani hidup.
Grab sendiri punya banyak layanan hebat yang membuat penggunanya seperti memiliki dunia dalam satu aplikasi saja. Beberapa layanan yang dimiliki adalah GrabTaxi, GrabCar dan GrabBike yang bergerak di sektor ride-hailing. Grab juga merambah pasar fintech dengan layanan GrabPay yang memudahkan pengguna dalam bertransaksi online, hingga ‘membuka pasar’ dalam aplikasi yang mereka beri nama GrabFresh. Selain itu, konsumen juga dimanja dengan kemudahan mengirimkan barang serta pesan makanan lewat GrabExpress dan GrabFood.
Dengan kualitas pelayanan yang prima, serta makin banyaknya user yang menggunakan aplikasi Grab untuk kesehariannya, tak heran bila akhirnya Grab bisa menjadi sosok decacorn pertama di Asia Tenggara.
Tapi perjuangan masih jauh dari kata selesai. Meski raihan luar biasa telah dilakukan, bukan berarti harus berpuas diri. Grab tampaknya juga telah menyiapkan beragam inovasi yang siap mereka luncurkan di masa mendatang untuk semakin memudahkan kehidupan masyarakat. Mungkin saja dalam beberapa tahun ke depan pasar Grab tak hanya terbatas di Asia Tenggara. Bisa jadi, Asia, atau bahkan dunia sudah menjadi incaran mereka.
(mdk/wri)