Ada Jarum Nyangkut di Vagina Perempuan Ini yang Sulit Diangkat
Jarum yang ditemukan tersebut ternyata ditinggalkan oleh tenaga medis saat wanita itu melahirkan 18 tahun yang lalu.
Seorang wanita di Thailand mengejutkan publik setelah mengungkapkan bahwa jarum suntik tidak sengaja tertinggal di vaginanya saat melahirkan 18 tahun yang lalu. Selama bertahun-tahun, benda tersebut menyebabkan rasa sakit yang berkepanjangan.
Hal ini terungkap melalui situs resmi Pavena Foundation for Children and Women, sebuah organisasi nirlaba di Thailand yang berfokus pada bantuan bagi korban pelecehan, termasuk pemerkosaan dan perdagangan manusia.
-
Gimana cara untuk mengatasi radang vagina? Berikut cara mengatasi radang vagina, antara lain: 1. Jaga kebersihan area intim Pertama-tama, penting untuk menjaga kebersihan area vagina Anda dengan baik. Anda harus membersihkan area tersebut secara teratur dengan air hangat.Hindari penggunaan sabun atau produk pembersih yang kuat, karena dapat mengganggu keseimbangan pH alami vagina dan menyebabkan infeksi. Gunakanlah sabun khusus yang dirancang untuk membersihkan area intim yang aman dan bebas dari iritasi. 2. Hindari penggunaan pembalut parfum Penggunaan pembalut, pantyliner, atau produk perawatan lainnya yang memiliki aroma atau pewangi bisa memicu iritasi pada area intim. Hindarilah produk-produk beraroma dan gunakan produk yang lembut dan bebas dari bahan kimia berbahaya. 3. Ganti pakaian dalam secara teratur Untuk mencegah infeksi bakteri dan jamur, penting bagi Anda untuk mengganti pakaian dalam setiap hari dan memilih yang terbuat dari kain yang dapat menyerap keringat dengan baik. Pakaian dalam yang lembut dan bernapas, seperti yang terbuat dari katun, dapat membantu menjaga area vagina tetap kering dan terhindar dari infeksi. 4. Hindari penggunaan douching atau semprotan vagina Penggunaan douching atau semprotan vagina untuk membersihkan area intim tidak dianjurkan. Menyemprotkan air atau cairan ke dalam vagina dapat mengganggu keseimbangan pH alami vagina dan menyebabkan iritasi atau infeksi. 5. Perhatikan pola makan dan gaya hidup yang sehat Kebersihan vagina juga dipengaruhi oleh gaya hidup dan pola makan yang sehat. Pastikan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik, seperti yoghurt, yang dapat membantu menjaga keseimbangan flora alami di area vagina. Hindari juga makanan yang tinggi gula, karena gula dapat menyebabkan pertumbuhan berlebihan jamur Candida. 6. Gunakan obat antijamur Jika radang vagina Anda tidak kunjung membaik dengan langkah-langkah di atas, berkonsultasilah dengan dokter. Dokter akan dapat meresepkan obat antijamur, baik dalam bentuk krim atau suppositoria vagina, untuk membantu mengatasi infeksi jamur dan meredakan gejala-gejalanya.
-
Siapa aja yang biasanya kena radang vagina? Radang vagina adalah kondisi peradangan pada vagina yang sering kali menyebabkan ketidaknyamanan signifikan bagi penderitanya.
-
Bagaimana cara menjaga kebersihan vagina agar terhindar dari infeksi jamur? Infeksi jamur, seperti Candida albicans, dapat menyebabkan keputihan berwarna putih seperti keju cottage. Infeksi ini biasanya terjadi karena kebersihan yang tidak terjaga, penggunaan antibiotik, atau sistem kekebalan yang lemah.
-
Apa contoh situasi yang dapat membuat vagina rentan terhadap infeksi kuman? Dr. Ardiansjah memberikan contoh situasi yang sering terjadi, seperti penggunaan pembalut atau celana jin ketat dalam waktu lama. Kondisi ini dapat membuat vagina rentan terinfeksi kuman, sehingga tubuh mengeluarkan lendir atau cairan bening sebagai mekanisme perlindungan, yang dikenal sebagai keputihan.
-
Kapan cairan vagina berwarna putih susu perlu diwaspadai? Namun, perlu diwaspadai jika keputihan berwarna putih susu dengan sedikit kekuningan, menyerupai warna keju, karena ini bisa menandakan adanya infeksi jamur dengan gejala gatal atau terbakar.
-
Kenapa penyakit pada sistem reproduksi wanita seperti vaginitis bisa menyebabkan vagina bau busuk? Penyakit ini bisa disebabkan oleh jamur Candida Albicans, bakteri Gardnerella, parasit Trichomonas Vaginalis, dan virus. Beberapa gejalanya yang dapat diamati, seperti nyeri hebat pada vagina, disuria, pruritas di vulva, ruam bibir vagina, edema vukva, vagina bau busuk, dan perdarahan vagina.
Menurut laporan yang diterbitkan oleh SCMP pada Selasa (12/11), yayasan tersebut menerima surat dari seorang wanita berusia 36 tahun dari Narathiwat, provinsi di selatan Thailand, yang namanya tidak disebutkan. Dia mencari bantuan untuk masalah medis yang dialaminya 18 tahun lalu saat melahirkan di rumah sakit.
Selama proses persalinan, staf medis secara tidak sengaja menjatuhkan jarum ke dalam vaginanya saat menjahit dan gagal untuk mengeluarkannya. Karena khawatir akan kemungkinan pendarahan yang berlebihan, mereka memutuskan untuk menutup luka tersebut, sehingga jarum tetap tertinggal di dalam tubuhnya.
Sejak saat itu, wanita ini mengalami nyeri hebat di bagian bawah perutnya. Dia baru menyadari kejadian tersebut tahun lalu ketika hasil pemeriksaan sinar-X di rumah sakit pemerintah menunjukkan adanya jarum yang terjebak di vaginanya.
Meskipun telah dirujuk ke rumah sakit di Provinsi Songkhla untuk menjalani operasi, prosedur tersebut telah ditunda sebanyak tiga kali karena posisi jarum yang bergeser di dalam tubuhnya.
Jarum Belum bBsa Diangkat
Saat ini, jarum tersebut masih terpasang, sehingga dia harus melakukan kunjungan ke rumah sakit sebanyak empat kali dalam sebulan untuk memantau kondisinya. Meskipun sebagian besar biaya pengobatan ditanggung oleh asuransi, dia tetap menghadapi tekanan finansial yang cukup besar akibat biaya tambahan, seperti transportasi, yang tidak dapat ditanggung oleh keluarganya yang sedang mengalami kesulitan keuangan.
Hal ini mendorongnya untuk mencari bantuan dari yayasan tersebut. Setelah menerima permohonan bantuan, yayasan segera berkoordinasi dengan pihak rumah sakit umum setempat agar kepala desa dapat mendampingi wanita tersebut dalam menjalani perawatan yang komprehensif.
Mereka juga menghubungi kantor jaminan sosial setempat untuk mengatur transportasi bagi kunjungannya ke rumah sakit dan berkomitmen untuk terus menindaklanjuti perawatannya.
Hingga saat ini, rincian mengenai waktu pencabutan jarum dan durasi perawatan medis yang diperlukan masih belum diumumkan. Tanggapan dari pihak rumah sakit mengenai insiden ini serta langkah hukum yang mungkin diambil untuk mendapatkan kompensasi juga belum jelas.
Dihujat di Medsos
Rumah sakit tempat wanita tersebut dirawat kini menghadapi kritik tajam di media sosial, di mana banyak orang mengutuk kurangnya tanggung jawab dari dokter yang terlibat. Insiden ini memicu berbagai komentar dari netizen, salah satunya yang menyatakan, "Dia harus menuntut dokter tersebut sepenuhnya! Mereka harus memberikan kompensasi kepadanya atas penderitaannya selama 18 tahun."
Selain itu, ada juga yang menambahkan, "Perhatian terhadap detail sangat penting dalam setiap tugas. Dokter yang lalai ini harus menghadapi konsekuensi, dan dokter yang tidak bertanggung jawab pantas dihukum!"
Seorang pengguna media sosial lainnya juga menyampaikan kekhawatirannya, dengan mengatakan, "Saya khawatir dengan suaminya." Reaksi masyarakat yang begitu kuat menunjukkan betapa seriusnya masalah ini dan pentingnya akuntabilitas dalam dunia medis.
Banyak yang berharap agar kejadian serupa tidak terulang kembali dan agar pihak rumah sakit dapat lebih memperhatikan aspek keselamatan pasien.