Ale Hackathon Indonesia tawarkan solusi aplikasi untuk lima sektor industri
Alcatel-Lucent Enterprise (ALE) menyelenggarakan ALE Hackathon 2018. Program menantang para pengembang membuat aplikasi berdasarkan platform Rainbow yang dapat menghubungkan manusia, bisnis dan perusahaan untuk menjawab tantangan di lima sektor. Yaitu pemerintahan, kesehatan, perhotelan, pendidikan, dan transportasi.
Mendukung program pemerintah Indonesia menuju ekonomi digital, Alcatel-Lucent Enterprise (ALE) menyelenggarakan ALE Hackathon 2018. Program ini merupakan inisiatif yang menantang para pengembang untuk membuat aplikasi berdasarkan platform Rainbow yang dapat menghubungkan manusia, bisnis dan perusahaan untuk menjawab tantangan di lima sektor. Yaitu pemerintahan, kesehatan, perhotelan, pendidikan, dan transportasi.
Sebelumnya ALE menyelenggarakan road show untuk memperkenalkan program ini di Malang, Palembang, Bandung, dan Jakarta. Sejak pembukaan kompetisi pada 3 Mei lalu, panitia telah menerima proposal aplikasi dari 183 tim. Setelah melalui penilaian dewan juri, panitia berhasil memilih 98 tim pengembang yang berhak melanjutkan ke tahap kualifikasi dan tahap berikutnya, yaitu semifinal untuk presentasi konferensi video Rainbow. Dari tahap ini, kemudian dipilih 35 tim untuk melaju ke babak final.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Siapa yang mendorong literasi digital di Indonesia? Wakil Ketua Komisi I DPR-RI Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya literasi digital untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dalam menggunakan internet.
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendanaan startup nasional ini? PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui entitas Corporate Venture Capital (CVC) MDI Ventures, dan juga Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), berpartisipasi dalam penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund di Jakarta, Senin (4/9).
-
Bagaimana Hadinata Batik menggunakan platform digital untuk mengembangkan bisnisnya? Banyak bermunculan brand batik baru di tengah disrupsi digital menjadi tantangan sekaligus motivasi bagi Hadinata Batik untuk terus berkembang. Hadinata Batik pun terus beradaptasi dengan berinovasi membuat model batik yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan serta bergabung di platform digital seperti Tokopedia dan ShopTokopedia guna mempercepat laju bisnis lewat pemanfaatan platform digital.
-
Bagaimana cara Indonesia dan Singapura meningkatkan kerja sama ekonomi digital? Pada pertemuan bilateral tersebut, kedua Menteri membahas upaya peningkatan kerja sama ekonomi digital melalui ASEAN Digital Economy Framework Agreement dan Joint Initiative on e-Commerce di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
“Kami senang melihat antusiasme para pengembang mengikuti kompetisi ini. Banyak ide luar biasa yang kami percaya dapat membawa nilai tambah bagi setiap industri yang mereka representasikan dan membantu pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, ” ujar Adios Purnama, Country Manager ALE Indonesia, di Jakarta, Rabu (29/8).
Saat ini di tahap final, ALE memilih 35 ide untuk dikembangkan menjadi aplikasi yang akan berkolaborasi dengan Rainbow CPaaS (Communication Platform as a Services). Ke-35 tim ini akan dilatih oleh tim ALE Evangelist dan Vertical Expert, sehingga aplikasi ini menjadi lebih matang untuk dipresentasikan pada presentasi tatap muka di Jakarta.
Tim yang lolos ke babak final diundang untuk mempresentasikan ide dan aplikasinya di dewan juri ALE Hackathon di Jakarta pada 19-20 September 2018. 20 tim teratas secara otomatis bergabung dengan Komunitas Pengembang Internasional ALE dan 3 tim teratas akan menerima hadiah dan mendapatkan coaching clinic dari tim ALE Evangelist dan Vertical Expert. Pemenang pertama akan diberangkatkan ke Paris untuk mendapatkan coaching clinic dari ALE International Developer Team.
“Kami sangat bersemangat untuk melihat bagaimana ide-ide para peserta bisa menjadi aplikasi dan dapat berkolaborasi baik dengan platform Rainbow kami. Yang terpenting adalah bagaimana aplikasi ini dapat membantu mengatasi tantangan di setiap pasar vertikal di era digital ini,” pungkas Adios.