Amerika Serikat buat pesawat tanpa awak seharga Rp 15,3 triliun
Pesawat ini memiliki kecepatan supersonik dan hanya dikendalikan dengan menggunakan GPS
Jika melihat gambar di atas, sepertinya itu adalah gambar pesawat luar angkasa dalam film-film science fiction. Padahal, gambar di atas adalah wujud pesawat tanpa awak (drone) terbaru buatan Amerika Serikat.
Dilansir DailyMail (12/11), Amerika Serikat baru saja merilis pesawat tanpa awak senilai 1 miliar Euro atau setara dengan Rp 15,3 triliun. Pesawat tak berawak (Super drone) terbaru ini dapat terbang pada kecepatan supersonik dan hanya menggunakan GPS untuk memandunya membelah langit.
-
Apa yang dimaksud dengan perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia. Teknologi telah mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi satu sama lain.
-
Dimana alat militer canggih ini dikembangkan? Tim ilmuwan dari Beijing mengatakan untuk pertama kalinya mereka berhasil menciptakan alat dengan kemampuan pemantauan dan analisis spektrum elektromagnetik secara real-time, bandwidth lebar, dan mulus, sehingga musuh tidak bisa berada di tempat terbuka selama konflik berlangsung.
-
Teknologi apa yang digunakan oleh tim ilmuwan China untuk mendeteksi pesawat siluman? Dalam sebuah eksperimen terbaru, tim ilmuwan China berhasil mendeteksi pesawat siluman menggunakan sinyal dari satelit Starlink milik Elon Musk.
-
Alat militer canggih apa yang sedang dikembangkan oleh ilmuwan China? Ilmuwan China mengembangkan alat perang elektronik super canggih, yang disebut memiliki kemampuan memburu musuh ke mana pun. Alat ini diklaim dapat membuat musuh di medan perang "tidak ada tempat untuk bersembunyi".
-
Bagaimana bentuk jendela pesawat yang bulat membantu mendistribusikan tekanan? Dalam sebuah pengujian, Royal Aircraft Establishment mengungkapkan sekitar 70 persen tekanan pesawat terakumulasi di sudut tajam jendela. Oleh karena itu, jendela bulat yang dapat mendistribusikan tekanan lebih merata akhirnya menjadi standar baru dalam desain pesawat penumpang.
-
Bagaimana TNI AU beradaptasi dengan perkembangan teknologi di bidang militer? "Angkatan udara menjadi angkatan udara yang adaptif mengikuti perkembangan teknologi dan perkembangan situasi nasional, regional, maupun global," kata Tonny Harjono usai acara HUT ke-78 TNI AU di Lapangan Dirgantara AAU, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (22/4/2024).
Pesawat yang masih dalam tahap pengujian ini nantinya akan dikembangkan untuk membantu desain masa depan dari kendaraan tak berawak Amerika Serikat selanjutnya. Selain itu, pesawat ini sendiri merupakan drone pertama yang dirancang untuk lepas landas dan mendarat di kapal induk.
Pesawat ini diklaim bisa menampilkan sudut pengawasan hingga 360 derajat di lingkungan sekitarnya. Hal ini bertujuan untuk mengumpulkan data intelijen atau melakukan serangan rudal mematikan tanpa menempatkan personel atau prajurit dalam risiko yang berbahaya.
Pesawat ini sendiri diperkirakan siap produksi masal dan digunakan pada tahun 2020 mendatang.
(mdk/dzm)