Analis sebut Hanya 1 Model iPhone 15 yang Penjualannya Tak Menggembirakan
Berikut model yang disebutkan analis penjualan pre-order menurun dibandingkan seri yang sama tahun lalu.
Berikut model yang disebutkan analis penjualan pre-order menurun dibandingkan seri yang sama tahun lalu.
Analis sebut Hanya 1 Model iPhone 15 yang Penjualannya Tak Menggembirakan
Analis Apple terkenal dari TF International, Ming-Chi Kuo mengutarakan pemikirannya mengenai masa pre-order seri iPhone 15 yang dimulai Jumat lalu.
Mengutip PhoneArena, Senin (18/9), hal pertama yang terlintas dalam pikirannya adalah permintaan iPhone 15 Pro Max sangat tinggi dan melampaui permintaan iPhone 14 Pro Max tahun lalu.
Sedangkan untuk iPhone 15 dan iPhone 15 Plus, permintaan untuk kedua model ini sama seperti tahun lalu pada iPhone 14 dan iPhone 14 Plus.
- Rihani Menangis Tersedu Bacakan Pledoi, Beberkan Kronologi Terlibat Penjualan Iphone
- Cara iBox Genjot Pre-Order iPhone 15 yang Harga Paling Murahnya Rp 16 Jutaan
- iBox Buka Pre-Order iPhone 15 Mulai 20 Oktober 2023, Segini Harganya
- Heboh Modus Penipuan PO iPhone si Kembar Rihana Rihani, Ini Tips Jitu biar Tak Tertipu
Namun Kuo mencatat bahwa permintaan iPhone 15 Pro turun dibandingkan dengan pre-order iPhone 14 Pro tahun lalu pada waktu yang sama.
Kuo mengaitkan hal ini dengan permintaan yang lebih kuat untuk model Pro Max baru tahun ini.
Ia juga mengatakan waktu tunggu iPhone 15 Pro Max lebih lama dibandingkan waktu tunggu model iPhone 15 lainnya. Tapi ini bukan semata-mata karena permintaan, katanya.
Foto: Unsplash/Tyler Lastovich
Namun lebih ke beberapa tantangan pada kamera periskop pada iPhone 15 Pro Max. Inilah yang menjadi penyebab waktu tunggu pada iPhone 15 Pro Max ini lebih lama dibandingkan dengan model iPhone 15 yang lain.
Pasalnya, sejauh ini pemerintah China belum mengeluarkan kebijakan pelarangan penggunaan iPhone di wilayahnya.
Sementara beberapa anggota Partai Komunis Tiongkok, pegawai pemerintah, dan BUMN bukanlah target utama Apple ketika berjualan di China.
Kuo menyebut larangan iPhone sebagai “keputusan tersendiri yang dilakukan oleh organisasi pemerintah atau perusahaan milik negara tertentu,” dan mengatakan bahwa dampak larangan penjualan iPhone di Tiongkok terbatas.
Karena saham Apple telah anjlok sejak pelarangan pertama kali diumumkan pada tanggal 6 September 2023 yang turun 7,9 persen dari penutupan mendekati USD190 pada tanggal 5 September 2023 hingga penutupan hari Jumat lalu di USD175,01.
Mungkin ini adalah cara Kuo menyarankan bahwa mereka percaya bahwa saham Apple akan lekas pulih.