Ancaman keamanan finansial siber di Indonesia meningkat?
Ancaman keamanan finansial siber di Indonesia meningkat? Dari data Consumer Security Risks Survey 2016, terungkap bila 5 persen pengguna global telah kehilangan uang secara online akibat penipuan online. Perkembangan finansial Asia Pasifik diklaim menaikkan ancaman keamanan sektor keuangan digital di kawasan ini.
Di tengah perkembangan sistem keuangan di dunia maya, tentu ancaman dari penjahat siber bisa dipastikan ikut meningkat. Hal ini terbukti dengan penelitian terbaru dari Kaspersky Lab.
Dari data Consumer Security Risks Survey 2016 yang dilakukan oleh B2B International dan Kaspersky Lab, terungkap bila 5 persen pengguna global telah kehilangan uang secara online akibat penipuan online. Kerugian rata-rata yang mereka derita adalah Rp 6 juta.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
-
Dimana serangan hacker paling sering terjadi? Laporan Microsoft menyatakan ada empat negara yang paling sering menghadapi serangan siber. Dilansir dari The Record, Minggu (3/12), Microsoft melaporkan bahwa dalam periode Juli 2022 hingga Juli 2023, lebih dari 120 negara mengalami lebih dari seratus serangan siber.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
Sementara itu, hasil survei juga menunjukkan bila 71 persen dari responden di Indonesia merasa khawatir terhadap penipuan online perbankan. Sementara 48 persen responden Indonesia mengatakan sering merasa khawatir akan rentannya melakukan transaksi keuangan online.
"Ancaman keuangan sangat bervariasi mulai dari penipuan online dan Trojan perbankan yang mempengaruhi PC, tablet serta smartphone, hingga ke serangan terhadap organisasi keuangan, ATM dan bahkan pada point-of-sale terminals. Berdasarkan analisis statistik, kami melihat bahwa sektor keuangan di negara-negara Asia-Pasifik berkembang pesat, sehingga penjahat siber mengalihkan perhatian mereka demi mencari cara untuk mendapatkan keuntungan dari peluang tersebut," kata Vitaly Kamluk, Director of Global Research & Analysis Team Kaspersky Lab untuk APAC.
Trojan perbankan diakui tetap menjadi salah satu ancaman online yang paling berbahaya. Virus ini sering disebarkan melalui website penipuan atau yang telah dikompromikan dan e-mail spam. Setelah berhasil menginfeksi, trojan ini akan mencuri informasi pribadi pengguna, seperti rincian rekening bank, password, atau informasi kartu pembayaran.
"Spam, phishing, Trojan perbankan merupakan ancaman keuangan yang tersebar secara luas. Jadi pengguna harus lebih jeli terhadap halaman web palsu, e-mail tak terduga yang meminta informasi keuangan, serta mengamankan perangkat mobile jika ada transaksi diluar sepengetahuan mereka. Sementara organisasi perlu secara teratur memeriksa infrastruktur TI mereka, terutama komputer dimana transaksi keuangan dilakukan," jelas Vitaly Kamluk.
Baca juga:
Deretan cara untuk hindarkan Anda dari penipuan online!
Papan iklan putar video porno, diretas atau kecerobohan?
Awas, malware mengintai software bajakan
Model keamanan biometrik jadi peluang curi data sensitif
Awas, modus peretasan yang menjadikan jaringan layaknya 'zombie'