Apex Legends Siap Jadi Salah Satu Gim Esports
Apex Legends Siap Jadi Salah Satu Gim Esports
Apex Legends kini adalah tren baru di dunia gim. Bagaimana tidak, sudah ada 50 juta pengguna yang bergabung di hanya satu bulan kehadiran gim ini di pasaran.
Menyusul kepopulerannya, dikutip dari The Verge via Tekno Liputan6.com, Selasa (12/3/2019), gim ini dilaporkan siap menjangkau ranah esports. Alasannya, sejumlah tim esports dilaporkan sudah membentuk tim Apex Legends.
-
Apa saja game yang mereka mainkan? Mereka dikenal sebagai gamers profesional yang ahli di berbagai macam game seperti PUBG Mobile, GTA V, DOTA 2, dan game lainnya.
-
Apa game paling seru yang mendapatkan peringkat teratas? The Legend of Zelda: Breath of the Wild memuncaki peringkat pertama dengan gameplay yang sangat memuaskan.
-
Kapan serangan terhadap gamer meningkat? Pakar Kaspersky percaya bahwa tingkat keberhasilan yang lebih tinggi pada tahun 2024 dapat dijelaskan oleh tren yang diamati dalam perkembangan terkini lanskap ancaman siber secara umum.
-
Kapan Gendang Pampat dimainkan? Alat musik ini biasanya dimainkan pada saat upacara adat. Dikutip dari Instagram @penerbit.brin, permainan alat musik ini merupakan salah satu cara untuk menjaga ikatan kekeluargaan orang Iban. Tak hanya saat upacara adat, permainan alat musik tradisional itu dilakukan untuk mengisi waktu-waktu kebersamaan mereka.
-
Di mana permainan congklak berasal? Congklak merupakan permainan yang berasal dari kebudayaan kuno timur tengah.
-
Kenapa para penjahat siber memilih game untuk melakukan serangan? Kemungkinan besar, penjahat dunia maya memilih metode serangan ini berdasarkan popularitas game di kalangan pemain, serta kemampuan gamer untuk menggunakan cheat dan mod. Karena sebagian besar mod dan cheat didistribusikan di situs web pihak ketiga, penyerang menyamarkan malware dengan berpura-pura sebagai aplikasi ini.
Beberapa tim diketahui sudah membentuk tim Apex Legends adalah TSM, 100 Thieves, Gen.G, dan NRG. Hal lain yang mengagetkan adalah ada divisi dari Team Liquid yang beralih dari Call of Duty ke Apex Legends.
Keputusan untuk pindah ke Apex Legends, menurut Team Liquid, disebakan tidak adanya kompetisi Call of Duty: Blackout yang digelar.
Perlu diketahui, kebanyakan tim yang beralih ke Apex Legends memang berasal dari gim lain.
Respawn sendiri selaku pengembang Apex Legends memang pernah mengungkapkan rencananya untuk mendukung gim ini sebagai esports. Kendati demikian, tidak banyak informasi detail terkait hal tersebut.
Meski belum detail, pertumbuhan Apex Legends sebagai gim yang masuk dalam kategori esports memang tidak dapat lepas dari peran pengembang dan kompetisi yang digelar.
Alasannya seperti Fortnite, gim ini sebelumnya tidak memiliki pemain profesional, tapi dengan adanya kompetisi resmi, pemain pro untuk gim ini mulai bermunculan.
Hal ini akan makin Seiring popularitasnya, gim ini rencananya juga akan dirilis untuk perangkat mobile.
Dilansir Phone Arena, Rabu (13/2/2019), Electronics Arts (EA) selaku publisher Apex Legendsedang berusaha agar bisa menghadirkan gim tersebut untuk perangkat Android dan iOS.
Saat ini, gim battle royale tersebut hanya tersedia secara gratis untuk PC, PlayStation 4 dan Xbox One.
"Kami sedang berusaha agar gim ini bisa hadir di mobile dan cross-play, dan saya juga memperkirakan gim ini akan memiliki nilai yang luar biasa di Asia, dan kami sedang membicarakan tentang hal itu," ungkap CEO EA Games, Andrew Wilson.
Kehadiran Apex Legends di perangkat mobile akan membuat persaingannya dengan Fornite dan PUBG semakin sengit.
Gim yang dikembangkan oleh Respawn Entertainment ini sukses menarik perhatian para pencinta gim, bahkan berhasil memiliki 10 juta pemain hanya dalam waktu 72 jam.
EA merilis Apex Legends pada 4 Februari 2019. Sejauh ini, gim tersebut menerima reaksi positif. Delapan jam setelah dirilis, gim tersebut memiliki lebih dari satu juta pemain unik, dan mencapai 2,5 juta dalam waktu 24 jam.
Sumber: Tekno Liputan6.com
Reporter: Agustinus Mario Damar
Baca juga:
Paten Kontrol Game Milik Google Terkuak
Ini Bocoran Xiaomi Black Shark 2, Usung RAM 12GB!
CoHive Sediakan Layanan Bermain VR Bagi Members
CoHive Hadirkan Sandbox VR Experience di Lotte Shopping Avenue
Game Mobile Potensial Tayangkan Iklan
IGL Gelar Kompetisi FIFA 19 FUT di Indonesia
Razer Phone 3 Dikabarkan Tak Dilanjutkan