Audit billing system operator telekomunikasi perlu diterapkan
Hampir semua pelanggan telekomunikasi mengalami lonjakan tagihan (shock billing) atau pulsa tiba-tiba berkurang banyak.
Pemerintah didesak menerapkan audit terhadap billing system operator telekomunikasi agar pelanggan tidak terlalu dirugikan sehubungan adanya sedot pulsa maupun sedot bandwidth.
Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional Ardiansyah Parman mengatakan audit itu perlu dilakukan karena hampir semua pelanggan telekomunikasi mengalami lonjakan tagihan (shock billing) atau pulsa tiba-tiba berkurang banyak atau habis.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Bagaimana cara mentransfer pulsa sebagai bentuk sedekah subuh? Bentuk sedekah tidak hanya berupa uang atau barang, tetapi juga bisa berupa pulsa. Anda bisa mentransfer pulsa kepada orang yang membutuhkan sebagai bentuk sedekah.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Kenapa Bukti Transaksi penting? Salah satu fungsinya beserta peran penting bukti transaksi yaitu untuk mencegah munculnya permasalahan keuangan di waktu yang akan datang.
-
Kenapa Petilasan Gilanglipuro penting? Petilasan ini merupakan tempat yang menjadi cikal bakal berdirinya Kerajaan Mataram Islam.
"Biasanya hal itu disebabkan iklan yang menyesatkan dan menjebak konsumen, atau layanan lain yang memotong pulsa tanpa sepengetahuan pengguna," ujarnya kepada merdeka.com, akhir pekan ini.
Lonjakan tagihan, tambahnya, juga bisa dipicu oleh kesalahan input data tarif promosi ke billing system secara manual sehingga kemungkinan kesalahannya sangat besar mengingat item pembayarannya bisa berdasarkan waktu dan lokasi sehingga variasinya sangat banyak.
Lonjakan tagihan juga disebabkan dilarikannya akses internet unlimited seperti BlackBerry Internet Service ke tarif Rp 1/bytes sehingga menjadi sangat mahal.
Di sisi lain, mantan anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Heru Sutadi mengatakan bahwa dulu regulator pernah berencana menerapkan tera billing terhadap system pembayaran operator telekomunikasi.
"Tapi tera billing harus dilakukan satu per satu pada semua struktur tariff operator telekomunikasi sehingga biayanya sangat besar, mencapai Rp 5 miliar per tahun," ujarnya.
Pengamat telekomunikasi dari Indonesia ICT Institute itu juga mengungkapkan selain perangkat yang harus dibeli, regulator juga harus membayar pulsa yang mengalir ke tera billing.
Oleh karena itu lah, BPKN menilai audit terhadap billing system operator bisa dilakukan dengan metode sampling atau acak atau bisa juga operator diminta megaudit sendiri jaringannya menggunakan jasa lembaga auditor independen, kemudian hasilnya dilaporkan ke BRTI.
(mdk/riz)