Awas, hacker berhasil bobol email Yahoo!
Tidak dijelaskan berapa banyak korban yang diserang.
Beberapa pengguna akun email Yahoo! nampaknya harus mulai waspada saat ini. Pasalnya, beberapa akun dan password pengguna dilaporkan telah dicuri oleh hacker.
Seperti yang dilansir oleh Philly (30/1), Yahoo! tidak menjelaskan berapa banyak akun yang jadi korban. Namun, jumlahnya diperkirakan sangat besar.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
-
Apa yang dilakukan hacker setelah berhasil meretas perusahaan? Perusahaan yang berbasis di Chicago membayar para peretas sekitar dua minggu setelah sejumlah data perusahaan dicuri, dan pejabat CNA dikunci dari jaringan mereka.
-
Bagaimana cara hacker mendapatkan akses ke sistem perusahaan? Para peretas menggunakan jenis ransomware yang disebut Ragnar Locker, yang mengenkripsi berkas komputer dan membuatnya tidak dapat digunakan hingga korban membayar agar akses dapat dipulihkan.
"Kemungkinan yang dicuri adalah nama dan alamat email yang terakhir kali dihubungi," sebuah Yahoo! dalam sebuah post.
Hal ini sendiri merupakan serangan kesekian kalinya yang mampu dilakukan hacker untuk mencuri data dari layanan besar. Sebelumnya, terakhir kali hacker melakukan kegiatan serupa dengan mencuri akun 70 juta pelanggan Target yang berakibat bocornya data kartu kredit dan debit pengguna.
Untuk serangan kali ini sendiri diperkirakan hacker berupaya melakukan spam dan scam pada akun email yang bisa dicurinya. Hacker bisa saja menyamar jadi seseorang dan kemudian menjebak orang yang dikirimnya email tersebut.
(mdk/nvl)