Awas, sekarang hacker bisa 'stalking' korban lewat WhatsApp!
Aksi hacking ini berawal dari kerusakan desain WhatsApp
WhatsApp oleh beberapa pakar diklaim mempunyai kerusakan desain yang bisa dimanfaatkan oleh hacker. Celakanya, hal itu memungkinkan para hacker itu memata-matai aktivitas pengguna WhatsApp.
Kerusakan desain yang dimaksud adalah layanan yang membantu pengguna WhatsApp melihat apakah teman chatting mereka sedang online atau tidak. Sayangnya, layanan tersebut terbukti bisa diretas.
-
Apa yang dilakukan para hacker terhadap toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
-
Kenapa negara-negara tersebut sering menjadi sasaran hacker? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
Dikutip dari Daily Mail (10/02), berawal dari kerusakan desain tadi, hacker diketahui telah menciptakan sebuah virus yang mampu membobol pengaturan keamanan milik WhatsApp.
Akibatnya, mereka bisa memantau aktivitas online pengguna WhatsApp yang menjadi target, berikut kapan saja mereka mengganti foto profil dan status. Dengan kata lain, seorang hacker bisa men-stalking Anda dari WhatsApp. Cukup menakutkan bukan?
Kerusakan desain WhatsApp ini juga diamini oleh pengembang aplikasi asal Belanda, Maikel Zweerink. Menurut Zweerink, hal ini bukanlah sebuah aksi peretasan atau eksploitasi, tetapi memang bukti kerusakan WhatsApp.
"Pengaturan keamanan WhatsApp seolah-olah terlihat memberikan kuasa penuh pada Anda, namun kenyataannya hanya sebagian kecil saja," ungkap Zweerink.
Pria tersebut juga berhasil membuat virus sederhana yang bisa menampilkan timeline perubahan status WhatsApp.
Hal ini tentu saja membuat banyak pengguna WhatsApp panik. Terlebih saat ini WhatsApp sudah menjadi aplikasi chatting dengan pengguna terbanyak, yakni 700 juta. Tiap harinya, tidak kurang dari 30 miliar pesan dikirim via WhatsApp.
Baca juga:
Kisruh Mobnas, Aceng Fikri dan Tommy Soeharto saling ejek di Twitter
Akankah Tsu mampu menandingi kejayaan Facebook?
Meme-meme lucu banjir Jakarta booming di dunia maya
Kehilangan 4 juta pengguna, Twitter salahkan Apple
Ikuti Mark Zuckerberg, Raisa dan Agnes Mo rayakan Hari Pertemanan
Ajak satu sekolah joget ala Bruno Mars,guru ini jadi bintang YouTube