CDMA mati, pelanggan 5 operator ini akan merugi
Karena semua perangkat yang menggunakan jaringan CDMA tidak akan bisa digunakan.
Teknologi Code Division Multiple Access atau CDMA sebentar lagi akan mati. Padahal, di Indonesia teknologi tersebut masih jamak digunakan.
Celakanya, bila CDMA tidak bisa dioperasikan lagi di Indonesia, maka operator bersangkutan harus segera bermigrasi ke LTE. Hal ini berarti juga memaksa para pelanggan CDMA untuk berganti perangkat dan teknologi.
-
Di mana Telkom membangun Telkom Smart Office? Telkom Indonesia saat ini juga tengah membangun Telkom Smart Office di kawasan IKN sebagai upaya penguatan pengembangan IKN dengan infrastruktur digital yang lengkap antara lain Konektivitas Digital, Platform Digital, dan Layanan Digital.
-
Kenapa Smartfren meluncurkan eSIM Kuota S? Astiyanto Tri Muktiwibowo, Head of Products Smartfren mengatakan, pihaknya terus berinovasi memberikan variasi produk yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. ”Seiring dengan semakin banyaknya perangkat genggam yang dapat menggunakan eSIM, Smartfren juga memberikan pilihan eSIM dan paket data dengan harga semakin kompetitif sehingga semakin banyak masyarakat yang bisa menikmati teknologi ini,” kata Astiyanto dalam keterangannya, Jumat (12/7).
-
Siapa yang mendukung merger XL Axiata dan Smartfren? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, menyatakan Pemerintah Indonesia mendukung dilakukannya merger atau penyatuan usaha antara dua operator seluler di Indonesia, yaitu XL Axiata dan Smartfren.
-
Bagaimana Telkom menghadapi evolusi dunia telekomunikasi? “TelkomGroup telah market leader di Indonesia, namun kita harus melakukan ekspansi bisnis di kawasan untuk dapat memenangkan market yang lebih besar," katanya.. Untuk itu, mereka menetapkan strategi Five Bold Moves yang sejalan dengan tren global untuk mengantisipasi kondisi market telco Indonesia dimana layanan legacy kian stagnan dan menurun. Fokus strategi tersebut pada digital connectivity, digital platform, digital services.
-
Mengapa XL Axiata tertarik untuk merger dengan Smartfren? Pasalnya, pihak XL Axiata menyadari bahwa persaingan di industri seluler akan berat jika mereka berdiri sendiri dan tidak melakukan merger.
-
Bagaimana TelkomGroup mendukung pendanaan startup nasional? Dalam hal ini, TelkomGroup memiliki kesamaan visi dengan Merah Putih Fund (MPF) untuk memajukan pertumbuhan ekonomi digital nasional dengan memperkuat peran Telkom digital venture yang dijalankan melalui MDI Ventures dan TMI.
Di Indonesia, sebenarnya banyak vendor telekomunikasi yang masih menggunakan CDMA sebagai basis jaringan mereka. Penggunanya pun juga tidak sedikit, hal ini yang kemudian membuat CDMA tetap tumbuh subur di sini.
Lantas, siapa saja operator yang akan terkena imbas jika CDMA ini tak berlaku lagi di Indonesia? Simak ulasannya berikut ini.
Smartfren
Smartfren atau yang dikenal juga dengan PT Smartfren Telecom merupakan salah satu pemain besar di industri telekomunikasi nirkabel Indonesia yang menggunakan lisensi Fixed Wireless Access (FWA). Selama ini, mereka fokus mengembangkan telekomunikasi dengan jaringan CDMA di Indonesia dengan teknologi EV-DO Revision B Fase 2 yang kecepatannya transfer datanya disebut mampu mengungguli teknologi 3,5G.
Jika CDMA mati, maka baik pengguna maupun pihak Smartfren akan merugi besar. Hal ini dikarenakan Smartfren masih jadi salah satu penyedia layanan internet yang banyak dicari orang Indonesia.?
Selain itu, smartphone CDMA yang dibungkus dalam produk Andromax pun banyak dicari orang. Jika diminta pindah ke LTE, maka perangkat ini tak akan bisa lagi digunakan.
StarOne
StarOne merupakan merek dagang milik Indosat yang khusus melayani pengguna ponsel CDMA. Namun berbeda dengan layanan Indosat lainnya, StarOne bisa dianggap sebagai produk yang kurang banyak diminati.
Oleh karenanya, setelah santer terdengar kabar bahwa FWA akan dihapus dari Indonesia, Indosat mengambil langkah antisipasi untuk menyelamatkan para pelanggan StarOne tersebut. Salah satu caranya adalah dengan memindahkan sekaligus 3 ribu pelanggan FWA ke seluler Indosat.
Selama ini, Indosat memang seperti menganaktirikan StarOne. Bahkan pelanggannya dari semula berjumlah sekitar 300 ribu kini hanya menyusut hingga hanya 3 ribu orang.
Jangankan membangun dan memperluas jaringannya sesuai dengan komitmen dalam lisensi modern, memberikan layanan dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada pun kurang serius dilakukan.
Flexi
Flexi merupakan pelopor penyedia saluran telekomunikasi seluler berbasis CDMA di Indonesia. Produk satu ini merupakan milik dari BUMN PT Telekomunikasi Indonesia (Persero).
Flexi sendiri selama ini juga berhasil menyelenggarakan sambungan data dengan teknologi EV-DO setara 3,5G. Namun, berbeda dengan Smartfren yang mampu menyelenggarakan EV-DO Revision B Fase 2 (hingga 14,7 Mbps), Flexi berada satu tingkat di bawahnya dengan EVDO Revision B Fase 1 (hingga 10 Mbps).
esia
esia merupakan layanan seluler berbasis CDMA yang dimiliki oleh PT Bakrie Telecom. Produk ini juga kemudian dikembangkan dengan nama AHA yang berfokus pada penyedia layanan internet berbasis CDMA.
esia dan AHA sendiri menggunakan teknologi CDMA EV-DO Revision A untuk memenuhi kebutuhan akses penggunanya. Jika CDMA mati, maka layanan mereka yang memiliki kecepatan hingga 3,1 Mbps pun tak akan lagi bisa diakses.
Ceria
Ceria merupakan layanan seluler yang dimiliki oleh PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia dan hadir sejak 2006. Di Indonesia, Ceria juga menawarkan solusi telekomunikasi berbasis CDMA.
Ceria sendiri fokus menawarkan layanan selulernya di lokasi pedesaan atau tempat terpencil yang selama ini kurang diperhatikan operator seluler nasional. Jika Ceria tak bisa lagi beroperasi dengan FWA, maka pengguna telekomunikasi di pedesaan pun harus mencari alternatif lain.
Baca juga:
40 Persen penyelenggara telekomunikasi hanya operator semu
Indosat akan hapus StarOne
CDMA akan mati, Smartfren rilis produk baru
Nasib Smart Telecom digantung
Indosat operator terbaik penyedia layanan pusat data