Cegah hoax, Kemkominfo berencana terapkan sertifikasi digital
Cegah hoax, Kemkominfo berencana terapkan sertifikasi digital. Maraknya akun palsu di media sosial yang cenderung bertujuan menyebar hoax, membuat Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) melempar wacana satu akun untuk satu orang. Langkah ini bertujuan agar tak ada lagi akun palsu yang juga menyebarkan hoax
Maraknya akun palsu di media sosial yang cenderung bertujuan menyebar hoax, membuat Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) melempar wacana satu akun untuk satu orang. Langkah ini bertujuan agar tak ada lagi akun palsu yang juga menyebarkan hoax.
Hal itu diungkapkan oleh Dirjen Aplikasi dan Informatika (APTIKA) Semuel Abrijani Pangerapan saat konferensi pers hasil pertemuan dengan Twitter di kantor Kemkominfo, Jakarta, Senin (20/2).
-
Apa yang dikatakan Menteri AS tentang Kominfo dalam berita hoaks yang beredar? Judul berita itu mencatut situs berita Liputan6.com, berjudul; "Menteri Amerika klaim: Kominfo Indonesia sangat bodoh, Databesa Negaranya dihacker tidak tau, karena terlalu sibuk ngurus Palestina."
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Bagaimana Cek Fakta Merdeka.com melakukan penelusuran terhadap berita hoaks tersebut? Penelusuran Cek Fakta Merdeka.com melakukan penelusuran melalui fitur Google Image. Menemukan bahwa thumbnail video Youtube merupakan foto dari berita Antaranews.com berjudul “Polisi bebaskan perawat DN tersangka gunting jari bayi di Palembang” yang diunggah pada 13 Februari 2023.
-
Bagaimana cara mengetahui bahwa berita tersebut tidak benar? Melansir dari reuters, The Economist tidak menerbitkan sampul yang menggambarkan Presiden AS Joe Biden bermain catur dengan Vladimir Putin, dengan judul yang memperingatkan tentang perang nuklir yang “tak terelakkan” antara keduanya.
-
Siapa yang diharuskan bertanggung jawab atas konten hoax di media digital? Dalam peraturan itu dijelaskan bahwa apabila ada konten hoaks, yang pertama kali bertanggung jawab adalah platformnya, bukan si pembuat konten tersebut.
-
Apa yang diproyeksikan oleh Menkominfo terkait AI di Indonesia? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, mengatakan Artificial Intelligence (AI) memiliki peran besar dalam mengubah lanskap industri telekomunikasi. Kata dia, pada 2030 mendatang, diproyeksikan kontribusi AI terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) global mencapai USD 3 triliun.
"Kita ingin media sosial itu satu orang, satu akun. Nantinya, setiap orang akan memiliki sertifikat ID Digital atau Certificates Authority (CA)," jelasnya.
Kendati begitu, cara tersebut terlebih dahulu harus membenahi isu CA agar jelas aturannya dan juga dimungkinkan bila hal itu sudah diterapkan secara luas. Dengan adanya CA tersebut, maka bisa dipastikan tidak ada lagi akun palsu yang berujuan menyebar hoax.
"Ini kalau semua verified account dan ada sertifikasi digital kan jelas," katanya.
Dikatakannya juga, untuk mendapatkan CA ini tak mudah. Pengajuan dan identitas diri mutlak diperlukan. Setelah sesuai dengan persyaratan, maka CA itu bisa diterbitkan. Terlepas dari rencana CA itu, Kemkominfo sendiri telah bekerja sama dengan berbagai pemain Over The Top (OTT) untuk memitigasi informasi-informasi hoax yang beredar di platform mereka.
Baca juga:
Jurus jitu biar 'tuyul-tuyul' media sosial tak buat kegaduhan
Twitter janji lebih responsif soal pelaporan konten dan akun hoax
Mabes TNI: Poster Jenderal Gatot dengan ulama undang aksi 212 hoax!
Siang ini Menkominfo bakal ketemu Twitter bahas hoax
Twitter janji lebih responsif soal pelaporan konten dan akun hoax
Deretan kabar hoax yang mau benturkan TNI dengan Polri & Jokowi
Mabes TNI luruskan hoax Jokowi & para jenderal rapat tanpa Panglima