Daftar Pertanyaan Elon Musk saat Wawancara Kandidat Karyawan
Elon Musk punya daftar pertanyaan sederhana yang kerap dia tanyakan kepada kandidat karyawan.
Pada 2017 di acara KTT Pemerintah Dunia di Dubai, Elon Musk membeberkan rahasia yang dirinya sering tanyakan kepada kandidat karyawan. Ia membagikan metode sederhana namun efektif. Terutama untuk mendeteksi kebohongan saat merekrut kandidat. Tekniknya dengan cepat mendapatkan popularitas di media sosial.
Sebagaimana diketahui, biasanya untuk mendeteksi kebohongan bisa menggunakan tes poligraf dan pemetaan otak fMRI. Namun hal itu tidak mungkin dilakukan, seolah-olah berlebihan.
-
Apa itu Kartu Prakerja? Kartu Prakerja merupakan program pemerintah yang digunakan untuk mengembangkan kompetensi kerja dan kewirausahaan bagi para pencari kerja. Namun, untuk merespons pandemi Covid-19, pemerintah mempercepat pengadaan Kartu Prakerja dan memprioritaskan bagi para pekerja atau buruh yang terkena dampaknya.
-
Siapa saja yang dianggap sebagai wirausahawan sejati? Wirausahawan sejati menghasilkan uang dari modal orang lain, sedangkan wirausahawan biasa mendapatkan uang dari modal sendiri.
-
Kapan kumpulan tanya jawab ini dikumpulkan? Berikut kumpulan tanya jawab dengan jawabannya dilansir dari berbagai sumber, Rabu (19/6/2024).
-
Siapa yang menanyakan pertanyaan tentang lampu lava dan Dilbert kepada pelamar untuk posisi teknisi perangkat keras? "Apa pendapat Anda tentang lampu lava dan Dilbert?" "Apa warna favorit Anda?" "Berapa banyak bayi yang dilahirkan ke dunia setiap harinya?" "Bagaimana desain rak yang tepat untuk tunanetra?" Siapa sangka pertanyaan ini diajukan Intel untuk posisi teknisi perangkat kerasnya.
-
Apa saja jenis sariawan yang ada? Sariawan atau yang juga dikenal sebagai stomatitis aftosa merupakan kondisi umum yang menyebabkan luka terbuka di dalam mulut.
-
Siapa yang terlibat dalam kerja sama ini? Penandatangan MoU dilakukan oleh Direktur Utama PT Indonesia Comnets Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi dengan Direktur Utama PT Alita Praya Mitra, Teguh Prasetya, disaksikan oleh Nokia Asia Paific Enterprise Lead, Stuart Hendry di Mobile World Congress, Barcelona, hari ini.
Lantas, apa saja yang Elon Musk tanyakan kepada kandidat karyawannya untuk mendeteksi kebohongan?
Mengutip Good.is, Senin (29/7), terus terang dia hanya mengandalkan firasatnya tetapi juga menanyakan pertanyaan spesifik untuk membuat keputusan akhir.
“Pertanyaan wawancara saya selalu sama. Saya katakan, ceritakan kisah hidup Anda dan keputusan yang Anda buat selama ini serta mengapa Anda membuat keputusan tersebut,” kata dia.
Setelah segmen perkenalan, dia mengajukan pertanyaan penting kepada para kandidat tentang pengalaman masa sulit dan bagaimana mereka mencari solusinya.
“Ceritakan tentang beberapa masalah tersulit yang pernah Anda tangani dan bagaimana Anda menyelesaikannya. Orang-orang yang benar-benar memecahkan masalah tahu persis bagaimana mereka menyelesaikannya. Mereka tahu dan bisa menjelaskan detail-detail kecilnya,” ungkap dia.
- Elon Musk Lagi Cari Karyawan Kerja 8 Jam Digaji Rp 100 Juta Per Bulan, Cuma Disuruh Jadi Pelatih
- Elon Musk Punya Utang ke Bekas Bos Twitter Rp 318 Miliar, Ditagih Malah Tak Mau Bayar
- Tahun 2024, Elon Musk PHK Ribuan KaryawanTesla Karena Ini
- Daftar Terbaru 5 Orang Terkaya Dunia, Tersebar Hampir di Semua Benua
Pada saat yang sama, kandidat yang berbohong tidak akan menjelaskan secara detail atau mereka akan menggunakan cerita orang lain.
“Orang yang berpura-pura menyelesaikan masalah mungkin bisa naik satu tingkat dan kemudian mereka terjebak! Oleh karena itu, ini adalah pertanyaan yang bagus untuk mengenali para pembohong,” ujarnya.
Apa yang dikatakan Elon Musk, memang telah terkonfirmasi efektivitasnya dari beragam jurnal. Misalnya saja, penelitian yang dipublikasikan di Nature Journal menunjukkan bahwa ketika seseorang tidak bersalah, kepolosannya akan tercermin dalam isyarat verbalnya.
Sementara itu, berbohong lebih membutuhkan usaha daripada mengatakan kebenaran. Jadi ketika melakukan wawancara, perekrut harus melihat apakah kandidat menceritakan peristiwa persis seperti yang terjadi atau ada tanda-tanda manipulasi.
Sifat ilmiah lain di balik pertanyaan Musk adalah membuat para kandidat mengungkapkan pernyataan rinci tentang pengalaman kerja mereka.
Dan menurut teknik pendeteksi kebohongan Manajemen Informasi Asimetris, yang dijelaskan dalam Nature Journal, semakin detail pernyataannya, semakin mudah pernyataan tersebut diklasifikasikan sebagai asli atau dibuat-buat.