Elon Musk Lagi Cari Karyawan Kerja 8 Jam Digaji Rp 100 Juta Per Bulan, Cuma Disuruh Jadi Pelatih
Tesla terus maju dengan pengembangan robot humanoid, merekrut pelatih dengan gaji menarik. Produksi massal robot ini diproyeksikan akan dimulai pada 2026.
Tesla, salah satu perusahaan yang dimiliki Elon Musk, terus berinovasi dalam industri otomotif. Namun kini fokus utama perusahaan beralih ke bidang robotika. Ekspansi bisnisnya ini telah menarik perhatian luas dalam beberapa bulan terakhir.
Beberapa minggu yang lalu, Musk mengungkapkan keyakinannya bahwa robot humanoid Tesla akan merevolusi pasar tenaga kerja. Sejak saat itu, perusahaan ini terus mengembangkan robot-robot tersebut dan telah mulai merekrut pelatih untuk membantu proses ini.
-
Bagaimana Robot Tesla bisa bekerja? Di Desember 2023, Tesla meluncurkan versi terbaru dari Optimus yang mencakup peningkatan pada tangan, kecepatan berjalan, dan lainnya. Kemudian di Januari 2024, Musk mengatakan kepada investor bahwa Tesla akan mulai mengirimkan Optimus ke konsumen di 2025.
-
Siapa yang mengoperasikan robot? Siswa MAN 2 Lebak Banten mengoperasikan teknologi Smart Farmer pada acara Devotion Experience (Dev-X) yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Jumat (5/1/2024).
-
Robot apa yang bercanda soal karyawan? Robot ini terkenal karena kemampuannya untuk melucu selama percakapan. Saat ditanya berapa banyak orang yang bekerja di fasilitasnya, dia menjawab, 'Kami memiliki dua angsa.' Setelah jeda, dia melanjutkan, 'Canda, kami memiliki sekitar 800 karyawan'.
-
Siapa yang bisa mencapai gaji ratusan juta? Sebagai contoh, seorang Head Manager konstruksi bisa memperoleh gaji Rp80 juta sampai Rp250 juta per bulannya dengan pengalaman 10 sampai 15 tahun.
-
Apa yang dilakukan oleh robot ini? Ketika dipasangkan dengan elektroda pada chip komputer, ia mampu melakukan enkode dan dekode agar wadah mekanisnya dapat menyelesaikan sejumlah tugas.
-
Siapa yang membutuhkan pekerja AI? “Ada permintaan yang luar biasa terhadap orang-orang yang kreatif, berwirausaha yang cepat mengadopsi teknologi baru dan mencari cara untuk memanfaatkannya,“ kata Julia, dilansir Kamis (24/8).
Menurut laporan terbaru dari TechSpot via Tododisca, Selasa (27/8), para pelatih ini mendapatkan bayaran sekitar USD46 atau Rp 713 ribu per jam. Selain itu, mereka diharuskan mengenakan pakaian khusus dengan teknologi motion capture serta headset realitas virtual untuk membantu pengumpulan data.
Musk sangat percaya pada masa depan robot humanoid dan memprediksi bahwa akan ada satu robot untuk setiap orang di planet ini, skenario yang bisa meningkatkan valuasi Tesla hingga USD27 miliar atau Rp 418 miliar.
Saat ini, Tesla berencana untuk mengimplementasikan sejumlah kecil robot secara internal tahun ini dan memulai produksi massal pada 2026. Oleh karena itu, diperlukan peran pelatih. Meski begitu, Elon mensyaratkan beberapa hal penting yang harus dipenuhi.
Salah satu persyaratan utama adalah tinggi badan calon pelatih, yang harus berada di kisaran 1,70 hingga 1,80 meter, karena mereka harus pas dengan pakaian motion capture. Selain itu, mereka harus menyadari bahwa peran ini melibatkan aktivitas fisik terus-menerus, seperti duduk, jongkok, berdiri, dan berputar sepanjang hari.
Kemudian, fleksibilitas jadwal kerja juga sangat penting, karena mereka mungkin perlu bekerja pada shift siang atau malam serta akhir pekan dengan kemungkinan lembur. Sebagai hasilnya, posisi ini menawarkan gaji yang sering kali melebihi $6,500 per bulan atau Rp 100 jutaan. Hal ini tentu menarik perhatian banyak orang. Jadi, Anda berminat?