Dampak Nyata Pemanasan Global yang Harus Segera Dicegah
Dampak nyata pemanasan global yang harus segera dicegah agar manusia selamat! Perubahan iklim tak hanya membuat iklim di Bumi jadi makin panas dari sebelumnya, namun banyak dampak yang sudah terjadi. Paling terlihat, terjadinya badai yang menghantam Puerto Riko bulan lalu.
Perubahan iklim tak hanya membuat iklim di Bumi jadi makin panas dari sebelumnya, namun banyak dampak yang sudah terjadi. Paling terlihat, terjadinya badai yang menghantam berbagai daerah di Amerika Serikat dan Karibia beberapa tahun lalu.
Dengan paparan panas dan rentan terjadinya badai seperti badai maria, kini pemanasan global juga jadi isu kesehatan. Belum lagi banyak laporan yang menyebut bahwa Bumi kita ini makin lama makin memanas. Ketakutan para pakar adalah naiknya suhu Bumi hingga 5 derajat Celcius di penghujung abad ini.
-
Bagaimana ilmuwan menemukan dunia prasejarah ini? Saat tinggal di desa kecil di gurun tinggi dengan populasi sekitar 35 orang, para peneliti baru menemukan laguna ini setelah melihat petunjuk pada citra satelit.
-
Kenapa dunia prasejarah ini menarik perhatian ilmuwan? Ekosistem unik ini mungkin memberikan gambaran tentang Bumi miliaran tahun lalu, ketika organisme primitif pertama kali muncul di planet kita.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
Nah, oleh karena itu terdapat beberapa dampak nyata yang berbahaya, sehingga harus kita cegah agar manusia tidak terpapar bahaya pemanasan global.
Stress karena panas
Antara tahun 200 hingga 2016, jumlah orang yang terpapar gelombang panas karena perubahan iklim meningkat hingga rata-rata 125 juta orang per tahun. Di tahun 2015, angka mencapai puncaknya karena mencapai 175 juta orang.
Hal ini sangat masuk akal, karena panas yang berlebihan bisa membuat orang pusing, pingsan, hingga tak sadarkan diri. Hal ini sudah menjatuhkan korban di sangat banyak tempat di berbagai belahan Bumi.
Lebih buruk lagi, hal ini bisa menyebabkan permasalahan ginjal karena dehidrasi. Tanpa bantuan medis, yang mana akan mudah terjadi di daerah terpencil, hal seperti ini bisa mematikan.
Malnutrisi
Sejak tahun 1990, jumlah orang kurang gizi di 30 negara Asia dan Afrika meningkat dari 398 menjadi 422 juta, dan pemanasan global adalah adalah penyebabnya.
Hal ini dikarenakan produksi tanaman pangan menurun. Setiap kenaikan suhu sebesar 1 derajat Celcius, produksi gandum secara global turun 6 persen. Dengan kenaikan suhu yang sama, bahkan produksi padi akan turun 10 persen.
Bencana alam
Antara tahun 2007 hingga 2016, rata-rata ada 306 bencana yang berhubungan dengan cuaca per tahunnya. Hal ini meningkat 46 persen sejak tahun 2000. Cuaca ekstrem seperti banjir dan badai jadi hal yang lebih sering ditemui di negara-negara yang rentan.
Buruknya, hal ini juga membawa masalah kesehatan. Banjir misalnya, dapat menyebabkan pelebaran penyakit bawaan air dan nyamuk. Selain itu, badai bisa merusak produksi pangan dan masyarakatnya terdampak malnutrisi. Selain itu, kualitas air tentu akan memburuk karena banjir.
Penyakit menular
Tingkat penularan beberapa penyakit yang dibawa oleh nyamuk sangat meningkat pesat. Dengan sosialisasi dan teknologi yang lebih maju, dalam 60 tahun terakhir, demam berdarah justru naik 9 persen.
Demam berdarah sendiri merupakan infeksi virus yang bisa berakibat fatal.
Parahnya, nyamuk akan lebih suka di suhu panas, dan suhu lebih hangat ini memperluas ekspansi nyamuk. Hal ini akan membuat penyakit yang mereka bawa, seperti malaria dan zika, tersebar lebih mudah.
Keterpaksaan migrasi
Sedikitnya 4.400 orang di berbagai penjuru dunia terpaksa bermigrasi karena perubahan iklim. Hal ini terjadi karena naiknya permukaan air laut dan erosi pantai.
Tak cuma itu, rawan pangan karena kekeringan dan cuaca panas juga jadi penyebab.
Para ilmuwan memprediksi bahwa 1 milyar orang akan bermigrasi di penghujung abad ini. Hal itupun bisa jadi masalah baru. Konflik, perang, kemiskinan, serta kesehatan fisik dan mental akan dihadapi para imigran yang datang ke sebuah negara baru.
Terguncangnya ekonomi
Dari tahun 2000 hingga 2016, suhu yang meningkat sebabkan turunnya 5,3 persen pekerjaan dengan tipe buruh outdoor, terutama di area pedesaan. Konsekuensi negatif tentu merundung mereka, terutama pekerjaan seperti ini sebagian besar ada di bidang agraris.
Cuaca ekstrem ini juga menyebabkan kerugian ekonomi yang diperkirakan capai 129 milyar dollar di tahun 2016 saja. Parahnya, hal ini terjadi sebagian besar di negara-negara kecil berpenghasilan rendah dan juga tanpa asuransi. Guncangan ekonomi ini sangat berpengaruh ke kesehatan mental rakyat-rakyatnya.
(mdk/idc)