Demi transaksi aman, Alibaba hadirkan teknologi pemindai wajah
Untuk melakukan transaksi pembayaran, pengguna nantinya cukup melakukan selfie saja.
Rasanya Alibaba memang benar-benar perusahaan yang tak mau berada di zona nyaman. Setelah di bulan lalu mereka mendeklarasikan investasi besar dengan OUYA senilai Rp 126,45 miliar guna mengembangkan drone untuk pengiriman barang, kini perusahaan rintisan Jack Ma ini dikabarkan mengumumkan teknologi barunya yakni metode pembayaran yang hanya menggunakan pemindai wajah.
Inovasinya ini, memang tidak jauh dari upaya perusahaan teknologi dunia yang menawarkan sistem keamanan bertransaksi melalui mobile.
-
Siapa yang melakukan riset tentang kepuasan berbelanja online di e-commerce? Melihat situasi pasar digital di awal tahun 2024 yang terus bergerak mengikuti perkembangan kebutuhan dan preferensi masyarakat, IPSOS melakukan riset dengan tajuk ”Pengalaman dan Kepuasan Belanja Online di E-commerce”.
-
Apa perbedaan utama antara e-commerce dan marketplace? Meskipun keduanya seringkali digunakan secara bergantian, namun sebenarnya ada perbedaan yang signifikan di antara keduanya.
-
Bagaimana cara kerja e-commerce dalam mengelola sistem pembayaran? Pada marketplace, sistem pembayaran dan pengiriman sudah diatur hingga tuntas tanpa melibatkan penjual ataupun pembeli. Namun, pada e-commerce tentu saja semuanya harus dijalankan secara independen. Mulai dari sistem pembayaran yang dipilih hingga metode pengiriman yang digunakan.
-
Kenapa Hari Jomblo di Tiongkok menjadi Hari Belanja Online? Seperti halnya Hari Valentine di Amerika Serikat yang dianut oleh Hallmark, Hari Jomblo di Tiongkok juga dikooptasi oleh raksasa e-commerce Alibaba pada tahun 2009 dan diubah menjadi hari belanja online besar-besaran.
-
Siapa yang membangun bisnis melalui marketplace? Selain itu, penjual bisa secara independen membangun bisnisnya melalui fasilitas yang ada di platform ini.
-
Kenapa Jack Ma memulai bisnis e-commerce? Berkat kesabarannya, Ma bersama rekannya memberanikan diri untuk memulai bisnis di bidang e-commerce pada tahun 1999 silam.
"Saat ini pembayaran online untuk membeli barang, sangat memusingkan," keluh Ma seperti yang dilansir Merdeka.com dari Mashable, (17/3).
Oleh sebab itu, perusahaan e-commerce asal Tiongkok ini ingin mengubah kebiasaan pembayaran online yang dilakukan masyarakat menggunakan kartu kredit atau akun digital untuk pembayaran dengan hanya melakukan pemindai wajah yang terintegrasi dengan smartphone.
Sambil memegang smartphone yang dihadapkan dengan wajahnya, dirinya ingin menunjukkan teknologi terbarunya kepada konferensi CeBit di Hanover, Jerman, akhir pekan lalu.
"Hari ini, kami tunjukkan kepada Anda sebuah teknologi baru di masa depan. Semua orang bisa membayar online melalui teknologi ini," ujar Jack Ma dalam persentasinya itu.
Meski bangga tunjukkan teknologi anyarnya itu, ternyata menurut informasi terkait, teknologi pembayaran yang dipamerkannya masih dalam tahap pengembangan dan belum ada pemberitahuan secara resmi fitur Alibaba itu diluncurkan.
(mdk/dzm)