Pejabat Korea Temukan Banyak Produk Mengandung Zat Berbahaya yang Dijual di E-Commerce China
Di e-commerce ini banyak pilihan pakaian dan aksesori trendi dengan harga yang sangat rendah.
Pihak berwenang Seoul, Korea Selatan, menemukan sejumlah aksesori yang dijual di e-commerce raksasa China seperti Temu, Shein, hingga AliExpress, mengandung racun berbahaya. Aplikasi belanja daring ini semakin masif dalam bereekspansif ke berbagai negara.
Melansir The Straits Times, e-commerce raksasa China seperti Shein, Temu dan AliExpress telah meroket popularitasnya di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir. Mereka menawarkan banyak pilihan pakaian dan aksesori trendi dengan harga yang sangat rendah.
Pertumbuhan eksplosif ini telah menyebabkan peningkatan pengawasan terhadap praktik bisnis dan standar keselamatan mereka, termasuk di Uni Eropa dan Korea Selatan, di mana pejabat Seoul telah melakukan inspeksi mingguan terhadap barang-barang yang dijual oleh platform daring. Dalam pemeriksaan terkini, 144 produk dari Shein, AliExpress, dan Temu diuji, dan beberapa produk dari semua perusahaan gagal memenuhi standar keamanan. Sepatu dari Shein ditemukan mengandung kadar ftalat yang sangat tinggi. Ftalat merupakan bahan kimia yang digunakan untuk membuat plastik lebih fleksibel.
“Plastisizer berbahan dasar ftalat memengaruhi fungsi reproduksi seperti pengurangan jumlah sperma, dan dapat menyebabkan kemandulan dan bahkan kelahiran prematur,” kata seorang pejabat dari tim kesehatan lingkungan Seoul kepada AFP.
Salah satu bahan kimia tersebut diklasifikasikan sebagai karsinogen manusia oleh Institut Kanker Internasional.
"Jadi, perhatian khusus harus diberikan untuk menghindari kontak jangka panjang dengan tubuh manusia”, imbuh pejabat tersebut.
Formaldehida, zat kimia yang umum digunakan dalam produk pembangunan rumah, terdeteksi dalam tutup botol Shein dua kali lipat dari ambang batas yang diizinkan. Dua botol cat kuku dari Shein ditemukan mengandung dioksana, kemungkinan karsinogen manusia yang dapat menyebabkan keracunan hati, pada tingkat lebih dari 3,6 kali batas yang diizinkan, dan konsentrasi metanol 1,4 kali di atas tingkat yang dapat diterima.
Shein mengatakan kepada AFP bahwa mereka bekerja sama erat dengan lembaga pengujian pihak ketiga internasional untuk secara teratur melakukan uji pengambilan sampel berbasis risiko guna memastikan bahwa produk yang disediakan oleh pemasok memenuhi standar keamanan produk Shein.
“Pemasok kami diharuskan untuk mematuhi kontrol dan standar yang telah kami terapkan serta undang-undang dan peraturan keselamatan produk di negara tempat kami beroperasi,” demikian penjelasan Shein.
Barang mengandung zat berbahaya di Temu
Pihak berwenang Seoul kemudian menemukan sandal dari Temu mengandung timbal di solnya dengan tingkat lebih dari 11 kali batas yang diizinkan.
"Setelah menerima pemberitahuan dari pemerintah kota Seoul, kami segera meluncurkan penyelidikan internal," kata juru bicara Temu kepada AFP.
“Kami telah segera menghapus daftar produk ini dari pasar global kami dan tengah meningkatkan sistem serta panduan kami kepada para pedagang untuk memastikan mereka mematuhi standar keselamatan dan peraturan setempat.”
Menurut pernyataan pemerintah, pejabat Seoul telah meminta agar produk tersebut ditarik dari penjualan.
“Produk yang melampaui batas legal adalah produk yang bersentuhan langsung dengan tubuh, seperti sandal kulit dan topi, jadi warga harus memberi perhatian khusus,” kata Kim Tae-hee, seorang pejabat di ibu kota.
Pada bulan April, Uni Eropa menambahkan Shein ke dalam daftar perusahaan digital yang cukup besar untuk tunduk pada peraturan keselamatan yang lebih ketat – termasuk langkah-langkah untuk melindungi pelanggan dari produk yang tidak aman, terutama produk yang dapat membahayakan anak di bawah umur.
Shein dan Temu telah mengikuti jejak raksasa e-commerce China, Alibaba, sebagai kompetitor Amazon, khususnya dengan merambah pasar Amerika.