DPR Ngamuk Usulkan Apple Diblokir, Seberapa Besar Pengguna iPhone di Indonesia?
DPR usulkan agar iPhone dkk diblokir, lantaran Apple minta syarat agar mereka mau berinvestasi.
Pernyataan Mufti Anam dalam rapat Komisi VI DPR bersama Menteri BUMN Erick Thohir terkait larangan masuknya iPhone ke Indonesia memicu perbincangan. Pasalnya, Mufti geram dengan Apple yang meminta tax holiday 50 tahun jika Indonesia inginkan mereka investasi.
Tax holiday merupakan pemberlakuan insentif pajak yang ditujukan untuk menarik investasi asing. Masalahnya, dalam peraturan pemerintah yang mengatur tax holiday melalui peraturan Menteri Keuangan Nomor 130 Tahun 2020 tentang Pemberian Fasilitas Pengurangan Pajak Penghasilan Badan, pemberian fasilitas pengurangan diberikan paling tidak dalam jangka waktu lima hingga 20 tahun.
- Meski Nasib iPhone 16 Masih Tersandung Aturan, Apple Mau Rilis Produk Baru di Indonesia, Ini Daftarnya
- Kemenperin: Jika Lihat iPhone 16 di Indonesia, Itu Barang Ilegal
- Investasi Apple Masih Kurang, Jadi Penyebab iPhone 16 Belum Dirilis di Indonesia
- Duduk Perkara Apple Tak Boleh Jual iPhone 16 Seris di Indonesia dan Syarat yang Harus Dipenuhi
“Memang gila ini. iPhone ini memang sudah layak diblokir dari negara kita,” tegas Mutfi, Senin (4/11).
“Kami dan rakyat Indonesia marah kepada iPhone. Kalau perlu, seluruh produk iPhone tidak boleh masuk ke negara kita. Ini pelecehan terhadap negara kita,” tambah dia.
Terlepas dari itu, muncul pertanyaan seberapa banyak pengguna iPhone di Indonesia? Melansir data dari statista, per Oktober 2024, Apple memiliki 12 persen kedudukan di pasar ponsel di Indonesia. Diperkirakan jumlah pengguna smartphone di Republik ini mencapai 168 juta per 2023.
Dengan demikian, pengguna iPhone hanya sekitar 20 juta orang. Selain itu, data dari start.io juga menunjukkan terdapat sekitar 9,6 juta pengguna iPhone di Indonesia dengan mayoritas (50,5 persen) berusia antara 18 tahun hingga 24 tahun. Dari jumlah rendah itu, iPhone pun dilaporkan tidak masuk dalam jajaran tinggi dari 5 smarthphone yang banyak digunakan di Indonesia.
Merek tersebut kalah saing dengan Android, seperti Oppo, Samsung, Xiaomi, dan Vivo. Pangsa pasar Apple di Indonesia pun masuk kategori terendah yang ada di kawasan Asia Pasifik. Begitupun di Indonesia, pangsa pasar Android lebih besar sekitar tujuh kali lipat daripada iOS.
Citra Apple yang premium dan berkelas memang biasanya ditawarkan kepada konsumen yang terbatas. Dengan gaji karyawan yang ada pada skala tiga juta rupiah atau lebih, banyak konsumen akan lebih memilih android sebagai opsi yang lebih terjangkau. Dari data-data diatas, perlu dicatat bahwa angka-angka tersebut hanyalah perkiraan dan bisa berubah sewaktu-waktu.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia