Drama 7 hari peretasan situs Polri berakhir
Setelah seminggu diretas hacker, akhirnya situs Polri sudah kembali normal dan bisa diakses kembali
Pagi ini, setelah seminggu diserang peretas, situs www.polri.go.id sudah pulih dan bisa diakses lagi.
Selain situs utama Polri tersebut, tiga situs lainnya menjadi sasaran dedemit maya, yaitu www.divkum.polri.go.id, www. polda.jatim.go.id, dan www.penerimaan.polri.go.id.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
-
Dimana serangan hacker paling sering terjadi? Laporan Microsoft menyatakan ada empat negara yang paling sering menghadapi serangan siber. Dilansir dari The Record, Minggu (3/12), Microsoft melaporkan bahwa dalam periode Juli 2022 hingga Juli 2023, lebih dari 120 negara mengalami lebih dari seratus serangan siber.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
Berikut ini adalah kronologi peretasan situs Polri.
16 Mei 2013
07:00 WIB: Situs Divisi Hukum Kepolisian Republik Indonesia terkena serangan hacker. Tampilan depan situs Divhum POLRI berganti rupa dengan gambar seseorang memakai topeng putih dengan background hitam. Walaupun belum diketahui apa maksud dari serangannya tersebut, namun kelompok peretas ini dengan 'sukarela' memberitahukan identitas mereka, yaitu Jember Hacker.
11:30 WIB: Peretasan situs Divisi Hukum Polri berakhir.
12:00 WIB: Situs Kepolisian Daerah Jawa Timur mendapat serangan juga, namun tidak merusak tampilan layar, hanya mengganti domainnya saja. Semula situs Kepolisian Daerah Jawa Timur ini memiliki nama alamat www.jatim.polri.go.id dan kini telah berubah menjadi http://polda.masansoft.com. Penggantian domain itu membuktikan peretas sudah masuk ke level admin dan bisa mengubah situs sesuka hatinya.
17 Mei 2013
15:00 WIB: Ajakan untuk meretas situs kepolisian RI secara massal (www.polri.go.id) ternyata dikampanyekan di Facebook oleh akun yang menamakan dirinya Pembela Tauhid. Tak hanya ajakan, akun tersebut juga memberikan petunjuknya pada pengguna Facebook awam sekalipun.
Ajakan itu sendiri mulai menyebar di Facebook pada Kamis (17/5). Dalam pesan dari pemilik akun menyebutkan bahwa situs Polri sudah down 40 persen yang bisa dicek di http://www.status.ws/www.polri.go.id.
23:00 WIB: Situs Kepolisian Daerah Jawa Timur masih belum pulih dari serangan peretas.
18 Mei 2013
16:00 WIB: Situs Kepolisian Republik Indonesia Divisi Hukum di laman http://divkum.polri.go.id kembali diserang. Begitu situs dibuka, yang tampil adalah gambar kartun polisi dan tulisan "hacked by larcenciels." Di bawah tulisan tersebut terdapat juga tulisan sila ke-5 Pancasila yang berbunyi: "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia."
23:00 WIB: Situs Kepolisian Daerah Jawa Timur masih belum pulih dari serangan peretas.
19 Mei 2013
07:00 WIB: Situs Kepolisian RI di www.polri.go.id tumbang. Situs tersebut sama sekali tidak bisa diakses dan yang tampil di laman tersebut adalah "The connection was reset".
20 Mei 2013
Situs www.polri.go.id masih tumbang dan tidak bisa diakses
21 Mei 2013
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengaku siap membantu kepolisian dalam melacak pembobol situs-situs Polri. Namun, asosiasi tersebut mengaku belum menerima permintaan bantuan dari kepolisian. Hingga hari ini, situs www.polri.go.id masih belum bisa diakses.
22 Mei 2013
Situs www.polri.go.id masih tumbang. ID-SIRTII (Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure) menyesalkan Kepolisian RI yang tidak membuka diri terhadap peretasan sejumlah situsnya dalam lima hari terakhir.
Kepala Kepolisian RI Jenderal Timur Pradopo mengaku kesal setelah mengetahui situs Polri disusupi dedemit maya dan akan mengejar pelakunya.
23 Mei 2013
08:00 WIB: Situs Kepolisian RI di www.polri.go.id sudah pulih kembali
Baca juga:
Situs Polri diacak-acak hacker, Kapolri kesal
ID-SIRTII: Polri tak membuka diri meski situsnya lumpuh 4 hari
Situs penerimaan Polri sasaran peretas selanjutnya
Hacker Suriah ingin kuasai Twitter?
Hacker sudah muak akan wajah hukum Indonesia