Elon Musk sebut kecerdasan buatan sebagai 'diktator abadi'
Elon Musk sebut kecerdasan buatan sebagai 'diktator abadi'. Elon Musk sudah lama mendapat julukan sebagai Tony Stark dunia nyata. Ambisinya untuk menjadikan dunia jadi tempat lebih baik dengan bantuan teknologi, tentu telah dirasakan di berbagai bidang.
Elon Musk sudah lama mendapat julukan sebagai Tony Stark dunia nyata. Ambisinya untuk menjadikan dunia jadi tempat lebih baik dengan bantuan teknologi, tentu telah dirasakan di berbagai bidang.
Berbagai hal seperti bantuannya untuk membangun baterai raksasa sebagai pengganti listrik konvensional, memproduksi mobil listrik Tesla yang mengubah pandangan masyarakat soal mobil mewah itu seperti apa, serta kontribusinya di dunia antariksa dan ambisi membawa manusia ke Mars lewat Space X.
-
Apa yang membuat Tesla menonjol di dunia otomotif? Tesla, sebuah merek mobil listrik Amerika yang terkenal, telah menarik perhatian dalam dunia otomotif karena desain futuristiknya.
-
Kapan Nikola Tesla meninggal? Nikola Tesla meninggal pada 7 Januari 1943, di lantai 33 Hotel New Yorker di Manhattan.
-
Bagaimana Nikola Tesla meramalkan adanya teknologi nirkabel? Obsesi Nikola Tesla pada teknologi nirkabel menghasilkan beberapa penemuan dan teori yang berfokus pada transmisi data tanpa kabel. Dia dengan berani meramalkan bahwa suatu hari nanti akan mungkin untuk mengirimkan sinyal telepon, dokumen, musik, dan video ke seluruh dunia menggunakan teknologi nirkabel.
-
Apa penyebab kematian Nikola Tesla? Dia berusia 86 tahun dan telah tinggal di kamar hotel kecil itu selama beberapa dekade. Penyebab kematiannya adalah trombosis koroner.
-
Kenapa Cinta Kuya suka Tesla? Gue suka banget sama mobil ini! 🚗💨 Cinta Kuya Menjelaskan Mobil Tesla Dalam video tersebut Cinta menjelaskan mobil ini terlihat lebih besar dan bisa muat banyak barang. Cinta sudah merasakan bahwa Tesla model Y ini sangat multifungsi tanpa ribet.
-
Apa kebiasaan aneh Nikola Tesla? Tesla diduga menderita OCD atau gangguan obsesif kompulsif, di mana dia menolak menyentuh apapun yang kotor. Dia juga terobsesi dengan angka 3. Bahkan ia disebut suka mengelilingi sebuah gedung sebanyak 3 kali sebelum memasukinya.
Namun dengan semua obsesinya soal teknologi itu, Elon Musk diam-diam membenci produk teknologi yang digadang-gadang akan jadi masa depan, yakni AI atau kecerdasan buatan.
Dalam sebuah dokumenter terbaru berjudul "Do You Trust This Computer?", Elon menyebut bahwa di zaman kecerdasan buatan, kita bisa menciptakan "diktator abadi yang tidak akan pernah bisa kita lepaskan."
Frasa diktator abadi sepertinya merujuk pada konsep otoritarianisme yang dimpimpin oleh seseorang yang merupakan diktator. Rezim otoriter tentu bisa runtuh jika sang penguasa mati: seperti hanya Hitler dan Mussolini. Namun sentimen ini digunakan Elon untuk AI, di mana kecerdasan buatan itu abadi, tak akan pernah mati, dan tentu kita tak bisa lepas darinya.
Dokumenter "Do You Trust This Computer?" ini dibuat oleh Chris Paine, seorang sutradara yang sama yang membuat dokumenter "Who Killed The Electric Car?" tahun 2006 yang memunculkan Elon di dalamnya.
Dalam dokumenter terbaru ini, Paine mengeksplorasi berbagai bahaya kecerdasan buatan, subyek yang sangat vokal ditentang oleh Elon. Elon menyebut bahwa ada kemungkinan jika AI yang dikembangkan oleh negara dengan pemerintah otoriter, bisa jadi akan menghasilkan struktur penindasan masyarakat secara permanen.
Hal ini pun telah terlihat di beberapa negara. Mulai dari Rusia yang menggunakan algoritma untuk melemahkan demokrasi, serta China yang meluncurkan Sistem Kredit Sosial yang bertujuan untuk memantau warganya mulai 2020 nanti.
Sebelumnya, Elon memperingatkan bahwa AI bisa memulai Perang Dunia III. Elon sendiri pernah menyarankan pemerintah untuk meregulasi soal kecerdasan buatan, karena AI memiliki "risiko terbesar yang dihadapi peradaban manusia."
Baca juga:
Smartphone gaming Xiaomi Black Shark rilis 13 April nanti?
LG siapkan smartphone lipat dengan dua layar, dua baterai, dan dua headphone jack!
OPPO klaim antusias konsumen ingin beli F7 tinggi
Bila terbukti lakukan kesalahan, Facebook wajib ditindak tegas
Data pengguna Indonesia bocor, Facebook dapat teguran tertulis
Mengakali TKDN, Kemkominfo cabut izin Infinix Zero 5
Menkominfo: Kalau tak penting banget pakai medsos, puasa sementara