Empat prediksi kejahatan siber di tahun 2017
Empat prediksi kejahatan siber di tahun 2017. Kejahatan siber akan terus mengikuti perkembangan teknologi terkini. Maka tidak heran, jika setiap tahun model-model kejahatan siber akan terus berubah bentuk. Hal ini tentu saja mengubah secara keseluruhan lanskap keamanan dunia siber.
Kejahatan siber akan terus mengikuti perkembangan teknologi terkini. Maka tidak heran, jika setiap tahun model-model kejahatan siber akan terus berubah bentuk. Hal ini tentu saja mengubah secara keseluruhan lanskap keamanan dunia siber.
Menurut Symantec pada tahun 2017 nanti, juga akan terjadi perubahan dalam keamanan siber. Tren-tren baru pun akan bermunculan dalam kejahatan dunia internet di antaranya:
1. Rogue nation states (Negara-negara yang dianggap membahayakan) akan mendanai negara mereka dengan melakukan pencurian uang.
Ada kemungkinan berbahaya bahwa rogue nation states bersekutu dengan kejahatan teroganisir untuk keuntungan pribadi mereka, seperti apa yang dilihat dalam serangan SWIFT. Hal ini dapat mengakibatkan down time untuk sistem politik, militer atau keuangan.
2. Fileless malware akan meningkat
Infeksi fileless – yang tertulis langsung pada RAM komputer tanpa menggunakan file apapun – akan sulit untuk dideteksi dan seringkali menghindar dari pencegahan intrusi dan program antivirus. Tipe serangan ini meningkat selama tahun 2016 dan akan semakin terus dikenal pada tahun 2017, kemungkinan besar melalui serangan PowerShell.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Dimana para penjahat siber menyembunyikan malware? Karena sebagian besar mod dan cheat didistribusikan di situs web pihak ketiga, penyerang menyamarkan malware dengan berpura-pura sebagai aplikasi ini.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
3. Penyalahgunaan Secure Sockets Layer (SSL) akan mendorong peningkatan situs phishing yang menggunakan HTTPS
Meningkatnya popularitas sertifikasi SSL yang gratis dipadukan dengan inisiatif terbaru dari Google untuk menamai situs dengan hanya HTTP sebagai situs yang tidak aman akan melemahkan standar keamanan, yang akan mendorong potensi munculnya spear-phishing atau program malware karena praktik optimasi mesin pencarian (SEO) yang berbahaya.
4. Drone akan digunakan untuk serangan espionage dan eksplosif
Hal ini dapat dilihat pada tahun 2017, namun kemungkinan akan terjadi jauh di kemudian hari. Sebelum tahun 2025, kita akan melihat 'dronejacking' yang menghalangi sinyal drone dan mengarahkan drone untuk keuntungan penyerang. Melihat kemungkinan ini, kami pun dapat memprediksikan dikembangkannya teknologi anti-drone hacking/ anti peretasan drone guna mengontrol GPS dan sistem penting lainnya dari perangkat-perangkat ini.
Baca juga:
Jaminan keamanan, Kemenkominfo dorong penerapan tanda tangan digital
Wiranto akan bangun Badan Cyber Nasional atasi kejahatan digital
Awas, netizen lansia jadi target empuk penipuan online
Sindikat penipu online modus sebarkan cek miliaran diringkus polisi
Model keamanan biometrik jadi peluang curi data sensitif