Fakta Baru Terungkap! Penelitian Beberkan Hubungan Kidal dan Kemampuan Otak
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa asimetri otak memengaruhi hubungan antara kidal dan kemampuan kognitif, bukan hanya faktor dominasi tangan.
Penelitian mengenai orang kidal terus menjadi fokus perhatian para ilmuwan karena adanya kemungkinan hubungan dengan kemampuan kognitif. Sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam Scientific Reports menunjukkan bahwa bukan hanya dominasi tangan yang mempengaruhi kemampuan kognitif, tetapi juga distribusi asimetri otak yang lebih rumit.
Temuan ini dihasilkan dari penelitian yang dipimpin oleh Georgina Donati dari University of Oxford, yang melibatkan pengunjung di The Science Museum di London. Studi ini memberikan pemahaman baru tentang bagaimana interaksi antara penggunaan tangan dan pengenalan emosi dapat memengaruhi kemampuan sosial dan kognitif seseorang. Berikut penjelasan selengkapnya sebagaimana telah dihimpun Merdeka.com dari berbagai sumber pada Rabu (13/11):
- Hasil Penelitian Ungkap Fakta Mengejutkan, Ingatan Manusia Tak Cuma Disimpan di Otak Tapi juga di Ginjal & Syaraf
- 10 Fakta Psikologi Jika Kita Memikirkan Seseorang, Ini yang Terjadi
- Apa Benar Kepala Terbentur Pengaruhi Kecerdasan Tingkat Seseorang?
- Kenali Sejumlah Faktor Keturunan yang Bisa Menghambat Pertumbuhan Anak
1. Metode Penelitian di The Science Museum
Penelitian ini dimulai dengan melakukan pengujian terhadap penggunaan tangan para peserta melalui metode pegboard. Dalam metode ini, pengunjung museum diminta untuk memindahkan patok kecil ke dalam lubang yang terdapat di papan secepat mungkin dengan menggunakan masing-masing tangan mereka.
Hasil dari pengukuran kecepatan tangan ini berfungsi untuk membantu menentukan apakah seseorang memiliki kecenderungan kidal atau tidak. Selain itu, para ilmuwan juga melaksanakan tes wajah chimeric, di mana peserta diminta untuk menilai emosi yang ditampilkan pada sisi wajah tertentu.
2. Pengenalan Emosi dan Bias Kiri-Kanan
Hasil tes menunjukkan bahwa kebanyakan peserta menganggap wajah dengan separuh kiri yang emosional lebih ekspresif dibandingkan dengan separuh kanan. Bias ini terkait dengan pengenalan emosi telah tercatat dalam berbagai penelitian sebelumnya. “Ini menunjukkan adanya asimetri otak yang lebih dalam dari sekadar penggunaan tangan,” kata Donati.
3. Hubungan Antara Tangan Dominan dan Keberhasilan Tugas
Menurut temuan para peneliti, individu yang menggunakan tangan kanan menunjukkan tingkat keberhasilan tertinggi dalam menyelesaikan tugas pegboard. Penelitian ini menunjukkan bahwa pencapaian tersebut tidak tergantung pada apakah peserta tersebut kidal atau tidak.
Keberhasilan yang dicapai oleh peserta tangan kanan ini ternyata berkaitan erat dengan kemampuan berbahasa yang lebih baik. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang berjenjang antara penggunaan tangan kanan, hasil tugas yang diperoleh, dan kemampuan kognitif secara keseluruhan.
4. Profil Asimetri dan Dampaknya pada Kesulitan Sosial
Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa 53 persen peserta memiliki profil standar, sedangkan 12 persen menunjukkan profil terbalik yang dikaitkan dengan kesulitan sosial dan tingkat autisme serta ADHD yang lebih tinggi. “Profil lateralitas terbalik mungkin memengaruhi reaksi sosial dan kemampuan mengatur waktu,” jelas peneliti.
5. Apakah kidal mempengaruhi kecerdasan seseorang?
Penelitian mengungkapkan bahwa kecerdasan tidak dipengaruhi oleh dominasi tangan seseorang, melainkan oleh asimetri yang ada pada otak secara keseluruhan. Hal ini menunjukkan bahwa faktor-faktor lain, seperti struktur dan fungsi otak, lebih berperan dalam menentukan tingkat kecerdasan individu.
6. Mengapa asimetri otak penting dalam penelitian tentang kidal?
Asimetri otak memiliki peranan yang signifikan karena cara fungsi otak terdistribusi dapat berdampak pada kemampuan kognitif serta pengenalan emosi seseorang. Hal ini tidak hanya terbatas pada penggunaan tangan, tetapi juga mencakup berbagai aspek lain dalam proses berpikir dan merasakan.
7. Bagaimana hubungan kidal dengan kesulitan sosial?
Profil lateralitas terbalik yang ditemukan pada individu kidal sering kali berhubungan dengan tantangan dalam interaksi sosial. Selain itu, individu dengan profil ini juga cenderung memiliki tingkat autisme dan ADHD yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak kidal.