Frekuensi Bekas TV Analog Bakal Segera Dilelang untuk 5G, Ini Bocorannya
Pemerintah saat ini sedang menggodok kapan lelang frekuensi bisa dilakukan.
Pemerintah saat ini sedang menggodok kapan lelang frekuensi bisa dilakukan.
Frekuensi Bekas TV Analog Bakal Segera Dilelang untuk 5G, Ini Bocorannya
Direktur Penataan Sumber Daya Dirjen SDPPI Kominfo, Denny Setiawan memberikan bocoran terkait kapan lelang spektrum 700 Mhz dan 2,6 Ghz bakal dilakukan.
Menurutnya, pemerintah akan segera melelang kedua frekuensi itu untuk 5G.
“Kalau kami tentu ingin secepatnya untuk mendukung meningkatnya jaringan telekomunikasi dan teknologi di Indonesia, tetapi aturan lelang masih terus kami godok,” ujarnya saat jadi pembicara panel diskusi, Selular Award, Selasa (25/6).
- Minimalkan Korban Bencana Jadi Fungsi Utama Peringatan Dini di TV Digital
- Tak Hanya Mengusir ‘Semut’, Kehadiran TV Digital Juga Membawa Manfaat Lain Bagi Indonesia
- Peringatan Dini Bencana Bakal Muncul di TV Digital, Ini Dua Fitur Utama
- Masyarakat Bisa Menerima Peringatan Dini Bencana Langsung dari TV sesuai Lokasi, Begini Caranya
Sebagaimana diketahui, frekuensi 700 Mhz merupakan hasil dari digital dividen bekas migrasi TV analog ke digital atau Analog Switch Off (AS).
Kekosongan itu kemudian direncanakan untuk digunakan oleh penyelenggara jaringan seluler.
Sementara, pita frekuensi radio 26 GHz merupakan salah satu pita yang memiliki kapasitas yang sangat besar dan cocok dengan implementasi teknologi 5G.
Dan pada use case tertentu membutuhkan kecepatan internet yang sangat tinggi dengan latency yang sangat rendah.
Jika pemerintah sudah melakukan lelang kedua frekuensi itu maka, Director Ericsson Indonesia, Roni Nurmal Darmayusa meyakini pemanfaatan kecerdasan buatan atau AI akan semakin memadai.
“Jadi jika sudah ada 5G, industri teknologi dan telekomunikasi bisa mudah untuk menerapkan AI yang mumpuni,”
Director Ericsson Indonesia, Roni Nurmal Darmayusa
Hal senada juga Vice President Technology Strategy and Consumer Product Innovation Telkomsel, Ronald Limoa ungkapkan di mana Indonesia tertinggal dari negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
“Mungkin butuh beberapa tahun lagi untuk mengejar ketertinggalan terkait pemanfaatan AI,” katanya.