Masyarakat Bisa Menerima Peringatan Dini Bencana Langsung dari TV sesuai Lokasi, Begini Caranya
Pemerintah melakukan upaya mengumumkan peringatan dini bencana kepada masyarakat melalui televisi. Namun ada syarat yang harus dilakukannya.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) baru saja meluncurkan sistem peringatan dini kebencanaan (EWS) yang dapat diakses melalui siaran TV digital.
Sistem ini merupakan pengembangan dari layanan peringatan dini sebelumnya yang biasanya disampaikan melalui SMS. Dengan adanya sistem ini, informasi peringatan kebencanaan akan disiarkan langsung ke masyarakat melalui TV digital.
-
Bagaimana cara warga mengantisipasi bencana? Warga diminta update informasi Untuk mengantisipasi dampak besar, BMKG kemudian meminta masyarakat agar sering-sering mengupdate informasi, untuk patokan beraktivitas di luar rumah.
-
Di mana kegiatan sosialisasi mitigasi bencana dilakukan? Dukun Nusupan yang berada di Desa Kadokan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, merupakan daerah rawan banjir.
-
Kenapa mitigasi bencana penting? Pentingnya mitigasi terletak pada upaya membangun ketahanan masyarakat dan infrastruktur terhadap ancaman bencana. Melalui konsep ini, mitigasi berfungsi sebagai investasi jangka panjang untuk melindungi investasi dan sumber daya manusia.
-
Siapa yang mengadakan sosialisasi mitigasi bencana di Dukuh Nusupan? Terkait kondisi itu, tim mahasiswa PPK Ormawa ISI Surakarta Program Studi Desain Interior mengadakan sosialisasi edukatif kepada warga Dukuh Nusupan yang bekerja sama dengan BPBD Sukoharjo.
-
Apa tujuan utama mitigasi bencana? Tujuan mitigasi bencana adalah untuk mengurangi dampak buruk dari bencana alam atau bencana yang diakibatkan oleh aktivitas manusia. Pendekatan ini bertujuan untuk mengurangi risiko, kerugian, dan penderitaan yang mungkin timbul akibat bencana.
-
Kapan kegiatan sosialisasi mitigasi bencana di Dukuh Nusupan dilakukan? Acara itu diadakan pada Minggu, 27 Agustus 2023 pukul 10.00 dan diikuti 30 masyarakat usia produktif terdampak banjir.
Namun, tidak semua pemilik TV digital otomatis akan menerima informasi kebencanaan di daerah mereka.
Direktur Jenderal PPI Kementerian Kominfo, Wayan Toni Supriyanto, menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang perlu dipahami oleh masyarakat agar dapat menerima peringatan dini kebencanaan melalui siaran TV digital.
Salah satu syarat utama adalah menggunakan perangkat TV digital dan STB yang telah mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Kominfo, karena produk tersebut telah lulus Uji Laik Operasi (ULO).
Selain itu, masyarakat juga harus memasukkan kode pos yang sesuai dengan tempat tinggal mereka. Ini sangat penting karena peringatan dini akan disesuaikan dengan kode pos wilayah yang terkena dampak.
"Jadi, penting bagi bapak-ibu dan keluarga di mana pun berada untuk tidak sembarangan memasukkan kode pos," ungkap Wayan dalam acara DPIS dan EWS Siaran TV Digital yang berlangsung di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Senin (23/9) yang dikutip dari Liputan6.
Wayan menekankan pentingnya akurasi dalam pengisian kode pos untuk menghindari kesalahan informasi kebencanaan. Misalnya, jika seseorang tinggal di Jakarta tetapi mengisi kode pos Bali, mereka akan menerima peringatan jika terjadi gempa di Bali, padahal mereka seharusnya tidak terpengaruh.
Oleh karena itu, Wayan mengingatkan agar pengaturan kode pos di TV digital dan STB disesuaikan dengan lokasi tempat tinggal pengguna untuk mencegah kebingungan tersebut.
Pemberitahuan Awal Bencana Ditampilkan di Televisi
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah secara resmi meluncurkan sistem baru untuk penyebaran informasi bencana yang disebut EWS (Early Warning System) melalui Siaran TV Digital.
Sistem EWS ini dirancang untuk memberikan peringatan kepada masyarakat mengenai bencana dengan memanfaatkan siaran TV digital, sebagai pengembangan dari metode sebelumnya yang hanya menggunakan SMS untuk menyampaikan informasi kebencanaan.
Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi, sistem ini akan memanfaatkan jangkauan TV digital yang mencakup sekitar 76 persen dari populasi Indonesia. Informasi yang disampaikan akan disesuaikan dengan kode pos wilayah yang terkena dampak bencana.
Dengan demikian, informasi kebencanaan hanya akan muncul di siaran TV digital di area yang terdampak, tanpa disiarkan di lokasi lainnya.
"Sistem ini juga menyajikan informasi secara langsung dari otoritas deteksi dini bencana dan akan ditampilkan di layar televisi digital dengan menginterupsi program yang sedang ditayangkan," jelas Menkominfo.
Peringatan di Bawah Layar Televisi
Terdapat tiga tingkat peringatan yang akan disampaikan kepada masyarakat, yaitu waspada, siaga, dan awas. Setiap tingkat peringatan memiliki perbedaan yang ditentukan oleh situasi bencana yang terjadi. P
eringatan kebencanaan ini akan muncul sebagai notifikasi di bagian bawah layar TV digital selama 30 detik. Namun, untuk status awas, peringatan akan menutupi seluruh layar TV, sehingga masyarakat diharapkan segera melakukan evakuasi.
Sebelum peluncurannya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah melaksanakan uji coba sistem EWS TV Digital bersama semua penyelenggara multipleksi (MUX), vendor TV digital dan set-top box (STB), serta didukung oleh KLHK, BMKG, BNPB, PVMBG, dan BPDB.
Sistem EWS melalui TV digital ini telah dikembangkan oleh Kementerian Kominfo sejak tahun 2021, setelah penghentian siaran TV analog yang digantikan oleh siaran TV digital.