Gara-gara mimpi, pemimpin Islam ini langsung jadi penggemar sains
Semua berawal dari mimpi ketemu filsuf terkenal asal Yunani
Al Ma'mun dikenal sebagai 'khalifah sains'nya Islam. Di adalah sosok pemimpin dinasti Abbasiyah yang bertahta dari tahun 813-833. Namun, tahu kah Anda bila Al Ma'mun mulai menjadi penggemar sains pasca bermimpi ketemu salah satu filsuf Yunani?
Ya, filsuf itu adalah Aristoteles, murid dari Plato sekaligus guru dari Alexander Agung. Dalam mimpinya, Al Ma'mun mendapat penjelasan soal pentingnya membuka pikiran.
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Bagaimana ilmuwan menemukan dunia prasejarah ini? Saat tinggal di desa kecil di gurun tinggi dengan populasi sekitar 35 orang, para peneliti baru menemukan laguna ini setelah melihat petunjuk pada citra satelit.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan? Ilmuwan menemukan dua spesies dinosaurus baru, yang hidup 66 juta tahun lalu.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
Dikatakan bila Aristoteles menjelaskan bila akal sehat dan wahyu tidak bertentangan. Lebih lanjut, filsuf yang lahir 384 tahun sebelum masehi itu mengatakan bila manusia harus mencari kebenaran Tuhan dengan cara membuka pikiran terhadap kekuatan nalar ketimbang menunggu wahyu.
Selanjutnya, dalam mimpi itu Aristoteles menyuruh Al Ma'mun untuk menerjemahkan karyua-karya ilmiah dan buku-buku sains dalam bahasa Arab. Aristoteles berpendapat bila pengetahuan tidak mengenal batas wilayah, ras, atau kebangsaan.
Setelah mendapat mimpi itu, Al-Ma'mun menyuruh anak buahnya untuk mencari buku-buku ilmiah terbaik di Byzantium (kini Istanbul) dan penerjemah terbaik agar buku-buku Yunani itu bisa dibaca oleh umat Islam melalui bahasa Arab. Al-Ma'mun kemudian diketahui memindahkan seluruh buku yang ada di perpustakaanya di Persia ke Baghdad (Irak) tempat Istananya berada. Tepatnya tempat baru yang bernama Baitul Hikmah.
Al-Ma'mun juga kemudian membangun Baitul Hikmah sebagai pusat pendidikan sekaligus perpustakaan tempat cendekiawan Islam mengembangkan pemikirannya.
Di tempat itu, berkumpul akademisi Islam dan penerjemah buku-buku Yunani yang ketika itu kebanyakan adalah umat Kristen. Bahkan, ilmuwan Islam terkenal al-Khawarizmi disebut jadi salah satu cendekiawan yang memanfaatkan Baitul Hikmah.
Teori-teori sains terkenal karya Pythagoras dan Arkhimedes pun diterjemahkan dan masif dipelajari umat Islam di Baitul Hikmah.
Sumber: 'Ilmuwan-ilmuwan Muslim: Pelopor di Bidang Sains Modern'karya Ehson Masood, Wikipedia
Baca juga:
Ini alasan mengapa kucing sangat menyukai kotak
Kisah pemimpin dinasti Islam utus ilmuwan buktikan Bumi bulat
Pilih buku ketimbang emas, ini khalifah pelopor kemajuan sains Islam
Musim gugur, Kutub Selatan absen lihat matahari 6 bulan
Mengapa equinox hari ini tak buat suhu Indonesia panas memanggang?
Nanti malam, komet kembar ini lintasi Bumi dengan jarak super dekat!
Cuma di Israel, serigala dan hyena berburu mangsa bersama