Gerilya dunia maya! Korea Utara makin gencar retas Korea Selatan
Benarkah ini hanya klaim Korsel saja?
Perseteruan Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) tidak hanya seputar uji coba roket jarak jauh atau senjata nuklir semata. Berdasarkan badan intelijen Korsel, Korut juga sangat aktif menyerang mereka lewat dunia maya.
Dikutip dari Fossbytes (14/03), intelijen Korsel melaporkan bila jumlah serangan siber Korut pada Korsel meningkat hingga dua kali lipat selama bulan Februari lalu.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Apa yang dilakukan para hacker terhadap toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Siapa yang menjadi korban serangan hacker di PDNS 2? Hingga 26 Juni 2024, serangan ini telah berdampak luas pada layanan PDNS 2, mengganggu ratusan instansi pengguna.
Tidak tanggung-tanggung, minggu lalu Korut dilaporkan berhasil meretas 40 smartphone milik pejabat militer Korsel. Serangan siber ini diklaim makin gencar dilakukan pasca latihan militer bersama antara Korsel dan Amerika Serikat, termasuk uji coba rudal jarak jauh.
Di sisi lain, pemerintah Korut membantah melakukan serangkaian serangan siber pada Korsel. Bahkan, Korut menduga bila aksi peretasan itu dilakukan oleh pemerintah Korsel sendiri dan mengkambinghitamkan Korut.
"Korsel mengklaim adanya serangan siber dari Korut dan menggunakannya untuk kepentingan politis," tulis salah satu artikel dari koran resmi pemerintah Korut.
Sebelumnya, hacker Korut juga banyak diisukan menjalankan misi sabotase sistem kereta api Korsel dengan cara meretas gadget milik pekerja kereta api. Di tahun 2014 lalu, Korsel dan Amerika menyebut Korut sebagai tersangka peretasan Sony setelah perusahaan itu membuat film seputar Presiden Korut, Kim Jong Un.
Baca juga:
Hacker bobol bank Bangladesh, ciptakan rekor pencurian Rp 1 triliun
Hacker gagal rampok Rp 11,5 triliun gara-gara 'typo'
Korea Utara retas ponsel para pejabat Korea Selatan
Ini jumlah kerugian finansial korban kejahatan cyber
Ini penyebab perempuan lebih rawan kehilangan data smartphone