Google dkk harus ikuti aturan pemerintah, termasuk bayar pajak
"Google memiliki kantor di Indonesia, namun transaksi digitalnya tidak melalui kantor itu."
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan perusahaan-perusahaan internet global atau Over The Top (OTT) harus tunduk pada aturan di Indonesia dengan membuat Badan Usaha Tetap (BUT) serta membayar pajak. Hal itu seperti yang dilaporkan oleh Reuters, (29/2).
"Semua harus membuat usaha tetap, seperti kontraktor untuk sektor minyak, sehingga mereka dapat dikenakan pajak," katanya demikian.
-
Siapa yang menguasai internet di Indonesia? “Ada peningkatan sebesar 1,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Muhammad Arif, Ketua Umum APJII. Menariknya, dari jumlah tersebut, pengguna internet didominasi oleh satu kelompok saja. Maksud dari kelompok ini adalah orang-orang dengan rentang usia tertentu yang “menguasai” jagad internet Tanah Air. Siapa mereka? Menurut survey itu, terdapat enam kelompok dengan rentang usia bermacam-macam. Dari kelompok generasi itu, Gen Z adalah orang-orang yang menguasai jagad internet di Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Telkomsel dan Google dalam kerja sama ini? Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pengalaman komunikasi pelanggan dan menyajikan solusi pesan singkat yang lebih canggih. Telkomsel mengumumkan kemitraan strategis dengan Google untuk menghadirkan layanan Rich Communication Services (RCS) dengan Rich Business Messaging (RBM).
-
Mengapa Telkomsel bermitra dengan Google? Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pengalaman komunikasi pelanggan dan menyajikan solusi pesan singkat yang lebih canggih.
-
Kenapa internet cepat penting? Internet yang cepat dapat membantu berbagai hal dalam hidup seseorang, mulai dari hal rekreasi hingga dalam bidang profesi.
-
Kenapa Google disebut akan berhenti beroperasi di Indonesia? Di media sosial pun beredar narasi yang mengeklaim pendiri Google akan menghentikan operasionalnya di Indonesia imbas dari gerakan boikot.
-
Di mana teknologi Google ini akan digunakan? Teknologi ini dirancang agar dapat digunakan di ponsel pintar, terutama di wilayah pedesaan yang memiliki akses terbatas terhadap layanan kesehatan.
Sementara itu, terpisah, menurut Kepala Pusat Informasi dan Humas, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Ismail Cawidu, menyatakan aturan pasti mengenai OTT direncanakan keluar Maret mendatang. Aturan tersebut memiliki ketajaman dalam mengatur dan mengendalikan konten-konten yang bernuansakan terorisme, pornografi, sampai kepentingan pemerintah misalnya pajak dari para OTT atau penyedia layanan.
Ia pun menuturkan, manakala para perusahaan OTT global tak memenuhi aturan yang akan dikeluarkan Maret mendatang, maka keputusan yang paling berat adalah memblokir layanan tersebut dengan terlebih dahulu mengurangi bandwidth. Namun, nantinya bakal ada masa trasnsisi baru pasca keluarnya aturan OTT tersebut.
"Mereka (penyedia layanan OTT) memiliki pelanggan besar di Indonesia. Apa yang kita dapatkan jika orang menempatkan iklan di Google?" ujarnya.
Masih menurut Reuters, berdasarkan data dari pihak Kemkominfo, perputaran uang iklan digital dari Indonesia itu bernilai sebesar USD 800 juta atau setara dengan Rp 10,6 triliun pada tahun lalu. Mirisnya, 'tambang iklan' itu tidak meninggalkan sisa untuk pajak karena masih 'ompongnya' regulasi di negeri ini mengenai hal itu. Nilai itu hampir sama dengan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). APJII pernah merilis data jika negeri ini kecolongan pajak iklan digital dari OTT global per tahunnya Rp 14 triliun per tahun.
Meski begitu, memang Google, Facebook, dan Twitter telah berkantor di Indonesia. Namun, kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, transaksi digitalnya tidak melalui kantor tersebut.
"Google memiliki kantor di Indonesia, namun transaksi digitalnya tidak melalui kantor itu. Itulah apa yang akan kita luruskan," kata Rudiantara saat berbicara di Metro Tv.
Baca juga:
Cerita unik di balik Google Doodle tahun kabisat hari ini
Google buat terobosan klik cepat buka mobile website
Punya market besar, ini peluang Indonesian Googlers untuk pulang
Suguhan menarik saat Jokowi berkunjung ke markas Google dan Facebook
CEO Google dukung keputusan bos Apple tak retas iPhone teroris
Balon Google terbang di Indonesia, operator ingin cepat bahas tarif